Selasa, Desember 21, 2021

Aja Ngomong Waton, Nanging Ngomonga Nganggo Waton

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, Desember 21, 2021
"Jangan asal bicara tetapi bicaralah  dengan patokan atau alasan yang jelas" (Pitutur Jawa/Kata Mutiara)

Sepulang dari mengurus pajak motor milik Sekretariat SMARThealth (Jumat, 17/12/2021), saya sempat singgah di Toko Buku Gramedia (Gramedia Bookstore) Malang yang beralamatkan di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.
Pada pajangan New Arrival yang berisi buku-buku pilihan terbitan baru, saya melihat buku karangan Iman Budhi Santosa (Diva Press, 2021) yang berjudul “Nasihat-Nasihat Hidup Orang Jawa”. Buku ini sengaja ditulis sebagai upaya merangkum kembali peribahasa Jawa yang eksistensinya mampu menembus ruang dan waktu hingga abad ini.
Orang Jawa dikenal sebagai kelompok etnis yang memiliki kekayaan falsafah hidup dan etika yang sangat luas. Orang Jawa mengedepankan harmoni berbahasa dan kiasan dalam bersikap. Hati bisa saja tidak senang, tetapi mimik dan tata bahasa tetap manis.
Pitutur Jawa mengandung kekuatan nilai pesan dan spiritual untuk menangkal berbagai macam intervensi negatif dalam kehidupan masyarakat Jawa khususnya dan Indonesia umumnya. Oleh karena itu kata mutiara Jawa ini sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya “erosi kepribadian bangsa”.
Salah satu kata mutiara Jawa yang diulas dalam buku itu adalah “aja ngomong waton, nanging ngomonga nganggo waton” (jangan asal bicara, tetapi bicaralah  dengan patokan atau alasan yang jelas).
Peribahasa tersebut merupakan ajakan untuk tidak asal bicara. Usahakan setiap pembicaraan benar-benar memiliki landasan atau alasan yang jelas agar dapat dipertanggungjawabkan. Biasanya, peribahasa ini digunakan untuk mengingatkan siapa pun yang sering menjelek-jelekkan orang lain dan menyebarkan kabar bohong atau hoaks.
Dalam International Webinar of Public Health 2021: Impact of COVID-19 Pandemic and its solution for the world community yang digelar secara daring oleh Universiti Putra Malaysia pada Jumat (17/12/2021), keynote speaker 2 dr. Azzaky, Sp.PD, FINASIM dari RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang memaparkan “COVID-19 and The solution” mengingatkan bahwa, kita harus beware of hoaxes (hati-hati dengan hoaks).
Masyarakat Indonesia yang masih memiliki tingkat literasi rendah memang sangat rentan dimasuki oleh kabar bohong atau hoaks. Di awal pandemi, tenaga kesehatan sempat dibuat pusing oleh sikap dan perilaku masyarakat yang tidak percaya adanya COVID-19 atau menganggap remeh virus tersebut.
Mereka lebih percaya kepada ceritera-ceritera yang tidak tahu dari mana jluntrungnya daripada fakta ilmiah dari penelitian mengenai COVID-19. Akhirnya, banyak korban berjatuhan karena masyarakat abai terhadap protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Tidak hanya pada kasus hoaks saja, peribahasa tradisional Jawa ini sebenarnya mengajak kepada kita semua untuk melihat kualitas seseorang. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Fuad Mahbud Siraj, Ph.D dalam diskusi/bedah buku “Jalan Pulang: Hikmah di Tengah Wabah” (Rabu, 05/05/2021), bahwa kualitas diri seseorang bisa diukur dari kemampuannya menjaga lidah.
Orang-orang beriman tentu akan berhati-hati dalam menggunakan lidahnya. Lidah dalam konteks ini tidak selalu bermakna ucapan, melainkan tulisan kita dari sosial media sekaligus juga bagian dari menjaga lidah.
Lebih lanjut, Fuad mengatakan bahwa hari ini lihat bagaimana orang menulis di sosial media tanpa pikir dan pertimbangan. Cacian dan hujatan seperti tidak terperiksa. “Urip ora bakalan makmur yen penggaweane mung nggolek cacate konco lan sedulur” (Hidup tidak akan makmur jika kerjaannya hanya mencari keburukan teman dan saudara).
Apabila disimak, kekuatan  nilai pesan yang terkandung dalam peribahasa tradisional Jawa “aja ngomong waton, nanging ngomonga nganggo waton” ini, masih sangat relevan  sebagai landasan sikap dan perilaku di era digital. *** [211221]


logoblog

Thanks for reading Aja Ngomong Waton, Nanging Ngomonga Nganggo Waton

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog