Senin, September 26, 2022

Takziah Kakak Ipar di Mangkuyudan Solo

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, September 26, 2022
Pada waktu mengikuti rapat RISPRO DIPi yang dimulai pada pukul 20.02 WIB yang dgelar melalui Zoom pada Jumat (23/09/2022), selang beberapa saat saya dapat telepon dari anak wedok yang mengabarkan berita duka. Sambil menangis, melalui handphone anak wedok bilang, “Bapak, Pakde Bambang meninggal. Bapak cepet pulang. Bunda meh pingsan wae.”
Saya pun menjawab “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” Setelah itu langsung nulis di chat pada aplikasi Zoom untuk izin leave dari rapat dan mohon izin pulang ke Solo. Dengan membawa sehelai baju, saya pun langsung meninggalkan Sekretariat SMARThealth di Dilem, Kepanjen malam itu juga.
Motor saya titipkan di rumah kader, dan saya dibantu carikan tetangganya untur antar ke Terminal Arjosari Malang yang jaraknya sekitar 25 km dari Kepanjen. Sampai di terminal, dapat bus Hafana yang berangkat pada pukul 22.15 WIB menuju Terminal Bungurasih Sidoarjo. Perjalanan melalui tol Karanglo hingga Terminal Bungurasih sekitar sejam.

Pusara Almarhum Kakak Ipar di TPU Gunungan, Desa Giriroto, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali

Dari Terminal Bungurasih, saya naik bus Eka. Sambil menunggu keberangkatan bus, saya sejenak mengenang masa bekerja di Regional Economic Development Institute (REDI) Surabaya. Kala itu, setiap bulan selalu menuju Terminal Bungurasih untuk pulang ke Solo.
Tanpa terasa setelah enam tahun hijrah ke Malang, Sabtu dini hari pulang ke Solo dari Terminal  Bungurasih dengan bus Eka lagi. Perjalanan dari Terminal Bungurasih ke Solo sekarang ini lebih cepat dua jam dari waktu saya masih bekerja di Surabaya.
Berangkat dari Terminal Bungurasih pada pukul 00.27 WIB, dan tiba di Terminal Tirtonadi pada saat Subuh. Karena dalam perjalanan bus Eka dari Nganjuk langsung via tol menuju Ngawi. Bus masuk Ngawi karena tempat makan dipusatkan di RM Duta yang berada di Ngawi.

Suasana rumah duka menjelang pelepasan jenazah

Tiba di rumah ketika semburat mentari menyapa pagi. Cuci tangan, kaki, dan muka, terus tidur sejenak untuk mengusir kantuk selama di dalam bus yang belum tuntas. Pukul 07.00 WIB, dibangunin terus mandi. Sementara itu, ibu mertua berangkat duluan dengan Grab car.
Pukul 08.00 WIB, saya, istri dan kedua anak wedok berangkat ke rumah duka di Jalan K.H. Samanhudi 37 Solo. Letaknya tepat berada di depan Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Solo. Jaraknya sekitar 1,5 km dari rumah Mutihan. Perjalanannya cuma memakan waktu sekitar 15 menit.
Sampai di rumah duka, istri yang didampingi kedua anak wedok gabung orangtuanya di bagian perempuan. Sedangkan, saya setelah menyalami saudara-saudara ingkang nandhang dhuhkito (istri almarhum) langsung menuju ke kursi untuk pelayat laki-laki. Ketika menuju tempat duduk pria baru bisa menyalami istri almarhum.

Keranda jenazah menuju liang kubur

Jasad almarhum Bambang Susanto, S.H bin Rustam Effendy diberangkatkan setelah diisi dengan sambutan dari perwakilan keluarga yang berduka yang diapit oleh dua orang dari keluarga istri almarhum, sambutan dari Lurah Bumi, dan tauziyah pelepasan jenazah serta doa.
Setelah itu, jenazah dikeluarkan dari rumah duka dan dibawa ke mushola yang berada di sebelah timurnya guna disholatkan. Dari mushola ini kemudian jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulance dan langsung diberangkatkan menuju ke tempat peristirahatan terakhir di Makam Gunungan Giriroto Ngemplak Boyolali.
Lokasi makam ini arahnya berada di timur laut Bandara Adi Sumarmo atau timur Kalioso. Jarak dari rumah duka ke TPU Gunungan sekitar 13 km.

Penutupan liang lahat dengan papan kayu

Tampak hadir d TPU Gunungan itu adalah keluarga besar dari istri almarhum dan keluarga orangtua almarhum, yang terdiri dari ibu kandung almarhum, adik kandung almarhum, kedua anak wedok adik almarhum dan suami adik kandung almarhum/saudara ipar almarhum serta anak laki-laki almarhumah kakak kandung almarhum) serta dari keluarga istri almarhum yang tinggal di desa Giriroto.
Mereka ada yang naik mobil pribadi, dan ada juga yang naik bus pelayat. Saya dan anak laki-laki almarhumah kakak kandung almarhum naik sepeda motor Honda Supra X. Berangkatnya kami mengikuti laju mobil ambulance yang bawa jenazah, pulangnya baru nyantai karena sudah tidak mengikuti laju ambulance lagi.
Prosesi penguburan jenazah berlangsung sekitar 30 menit. Selesai prosesi penguburan, para pelayat pun pulang. Saya dan keponakan terakhir keluar dari areal pemakaman. Sebelum meninggalkan TPU Gunungan, saya dan keponakan berkesempatan membersihkan badan dengan membasuh tangan, muka, kepala, dan kaki di sumur yang ada dekat pemakaman.

Penimbunan liang kubur

Usai bersih-bersih badan, kami pulang dengan boncengan motor lagi. Dalam perjalanan pulang, kami sempat mampir di warung sate kambing selatan Pasar Ngemplak untuk sarapan. Kami berdua pesan tongseng.
Sehabis sarapan, kami melajutkan perjalanan pulang ke rumah.  Selamat jalan Mas Bambang. Semoga segala amalan diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dan husnul khatimah.
Saya akan selalu mengenang Mas Bambang. Ada tiga kenangan yang selalu membekas dalam ingatan saya: pernah nganter saya ambil rak buku di Sukoharjo, menggendong jenazah anak ragil saya yang masih balita menuju ke pemakaman, dan takziah almarhumah ibu saya. *** [240922]


logoblog

Thanks for reading Takziah Kakak Ipar di Mangkuyudan Solo

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog