Minggu, Juni 11, 2023

Teman Semasa di HATAS Kunjungi Sekretariat SMARThealth Kepanjen

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Juni 11, 2023
Kunjungan teman semasa di HATAS ke Sekretariat SMARThealth Kepanjen (Foto: Kamis, 08/06)

Rabu tengah malam kemarin, Sekretariat SMARThealth Kepanjen ramai. Dua hari sebelumnya telah datang dua peneliti dari Yayasan Percik Salatiga (YPS), dan kemudian disusul oleh teman semasa ikut Survei Kesehatan dan Produktivitas (HATAS) di Purworejo, Rochmatullah, S.E., yang juga merasakan malam dalam suasana Sekretariat SMARThealth.
Kunjungan Rochmat dari Kediri ke Sekretariat SMARThealth adalah kejutan yang tak terduga sebelumnya. Pukul 21.55 WIB dia kirim WhatsApp (WA) minta google map untuk alamatnya. Dia tiba di Sekretariat SMARThealth sekitar pukul 23.00 WIB dalam keadaan hujan.
Ini adalah pertama kalinya suasana Sekretariat SMARThealth menjadi hingar bingar pasca pandemi Corona. Saya yang biasanya menikmati kesendirian, hari itu dikelilingi teman. Teman baru dan teman lama.
"Kunjungan selalu memberi kesenangan - jika bukan kedatangan, kepergian”. Kutipan pepatah Portugis ini sangat berhubungan dengan saya. Rutinitas setiap hari yang berlabel sunyi, malam itu berkumpul teman.
Lama nian saya dan Rochmat tidak bersua secara fisik (face to face). Barangkali pada waktu berkiprah di SurveyMETER, jalur penempatannya selalu berbeda. Terakhir bertemu Rochmat antara tahun 2004-2006 pada saat saya ditugaskan menjadi tracker di Jabodetabek dalam Survei HATAS, atau yang dalam grant projectnya dikenal dengan The Work and Iron Status Evaluation (WISE).
Kala itu Rochmat memiliki rumah di Perum Dasana Indah Blok RA 2 No. 19 Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dan kebetulan tracking saya pada saat itu mengarah ke daerahnya yang berjarak sekitar 13 kilometer dari basecamp saya di Villa Mutiara Pluit, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Selesai tracking di Jabodetabek, saya pun mendapat tugas ke Tanah Rencong dalam Studi Aspek Sosial Ekonomi Paska Tsunami (SASMI) yang dalam grant projectnya dikenal dengan The Study of the Tsunami Aftermath and Recovery (STAR).
Sejak bertemu di Bojong Nangka pada 17 tahun silam, baru tiga hari yang lalu bisa berjumpa lagi secara tatap muka, dan dia pun berkenan menginap. Di Sekretariat SMARThealth, Rochmat juga bisa berkenalan dengan dua peneliti YPS.
Sambil mengerjakan laporan, saya pun ngobrol dengan dia sebentar karena sudah memasuki dini hari. Keesokan harinya baru disambung lagi. Bahkan juga ngobrol dengan dua peneliti YPS yang sedang berada di teras samping atau sisi barat.
Sekitar pukul 09.00 WIB, “temannya” yang bermukim di Kota Malang sudah menelponnya, sehingga Rochmat harus meninggalkan Sekretariat SMARThealth Kepanjen untuk meluncur ke Kota Malang, yang berjarak sekitar 18 kilometer dari Kepanjen.
Semua teman membawa kesenangan, beberapa saat mereka datang, yang lainnya pergi. Rochmat datang belakangan dan pulang duluan. Ia semalam di Kepanjen, namun sudah membuat senang atas kunjungannya sebagai penawar kangen, dan tentunya update informasi. Kegembiraan kepergian menempatkan pada kunci kedatangannya.
“Tidak ada yang membuat bumi begitu luas selain teman di kejauhan,” ujar Henry David Thoreau (1817-1862), seorang esais, naturalis, kritikus, filsuf, dan sejarawan Amerika yang dikenal sebagai seorang transendesialis di masanya.
Keuntungan menekuni dunia penelitian, salah satunya akan banyak teman di mana-mana, dan bila sedang turun lapangan masih berkemungkinan berjumpa dengan teman-teman tersebut untuk bersilaturahmi dan bercengkerama.
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Oxford menemukan bahwa menjalin pertemanan dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.
Robin Dunbar, BA PhD DSc (Hons), Profesor Emeritus Psikologi Evolusioner di Universitas Oxford [
1Brower, Tracy. (2022. October 5). New Study: Making Friends Is Hard But Work Can Help. Retrieved from https://www.forbes.com/sites/tracybrower/2022/10/05/new-study-making-friends-is-hard-but-work-can-help/?sh=7f80ab167a77
], menjelaskan bahwa persahabatan adalah satu-satunya faktor terpenting yang memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan psikologis dan fisik kita. Studi Fisherman’s Friend menunjukkan bagaimana dua pertiga dari kita memiliki sahabat yang memberikan saat-saat dukungan dan nasihat emosional saat kita sangat membutuhkannya. Ini membuat menemukan teman dan menjaga persahabatan menjadi lebih penting. *** [110623]


logoblog

Thanks for reading Teman Semasa di HATAS Kunjungi Sekretariat SMARThealth Kepanjen

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog