Jumat, Desember 08, 2023

Pisonia grandis, Kol Banda Yang Bisa Memperdaya Kukila

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Desember 08, 2023
Pagi itu, saya mengurus surat izin penelitian milik dr. Arief Alamsyah, MARS dalam rangka menyelesaikan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang, Kepanjen.
Kantor Bakesbangpol berada di lingkungan Kantor Bupati Malang yang berada di Jalan Panji No. 158 Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Kantor tersebut terletak di lantai 7 belakang bangunan Pendopo Kabupaten.
Di antara bangunan joglo pendopo dan gedung berlantai 7 itu, terlihat enam pohon kol banda berdaun hijau muda kekuning-kuningan, yang ditanam secara simetris. Tiga pohon berada di sebelah utara gedung, dan yang tiga lagi berada di sebelah selatan gedung.

Batang dan daun kol banda (Pisonia grandis) yang lebat membentuk kanopi

Pohon kol banda ini telah dimasukkan ke dalam berbagai genera selama masa hidupnya, dan telah dipindahkan ke antara Pisonia dan Ceodes. Namun mengacu Taxonomic Changes Taxon: Ceodes grandis (Inactive) pada laman iNaturalist.LU, saya memakai nama ilmiah dari pohon kol banda yang Pisonia grandis R.Br.
Nama genus Pisonia ini diambil dari nama Willem Piso (1611-1678). Piso adalah seorang dokter dan naturalis Belanda yang ikut menulis salah satu karya paling awal tentang sejarah alam Brasil, bersama Georg Marcgrave [
1JSTOR Global Plants. Piso, Willem (1611-1678). Retrieved from https://plants.jstor.org/stable/10.5555/al.ap.person.bm000061403
].
Pada tahun 1637 ia diangkat menjadi dokter pribadi Count Johan Maurits van Nassau-Siegen oleh Dutch West India Company. Belanda telah menguasai sudut timur laut Brasil pada tahun 1624 dan bangsawan tersebut telah ditunjuk sebagai gubernur koloni di Recife, Pernambuco. 
Dia adalah orang yang berpikiran ilmiah dan memutuskan untuk mempertahankan wilayahnya dari pasukan Portugis, wilayah tersebut juga harus dieksplorasi dalam hal sumber daya dan sejarah alam. Piso akan menjadi bagian dari eksplorasi ini, dan dikirim bersama dua mahasiswa matematika dan kedokteran Jerman, Georg Marcgrave dan H. Cralitz. 

Batang kol banda (Pisonia grandis)

Cralitz muda meninggal dalam waktu satu tahun setelah kedatangannya di Brasil pada tahun 1637, namun Piso dan Marcgrave tinggal lebih dari enam tahun di negara tersebut, keduanya melakukan praktik kedokteran dan melayani sebagai ahli bedah untuk pasukan Belanda serta menyelidiki kekayaan alam di wilayah tersebut.
Sedangkan, julukan spesies grandis berasal dari bahasa Latin yang berarti “besar” [
2Merriam-Webster. (n.d.). Grandee. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved December 7, 2023, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/grandee
], mengacu pada daunnya.
Robert Brown (1773-1858), seorang ahli botani Inggris, menamai spesies Pisonia grandis pada tahun 1810, dan dipublikasikan dalam Prodromus floræ Novæ Hollandiæ et Insulæ Van-Diemen, exhibens characteres plantarum quas annis 1802-1805: Vol. I [
3Brown, Robert. (1810). Prodromus floræ Novæ Hollandiæ et Insulæ Van-Diemen, exhibens characteres plantarum quas annis 1802-1805: Vol. I. Londini: typis R. Taylor et socii. Rerieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/111968
], atau Prodr. Fl. Nov. Holland. 422. (1810).
Nama-nama umum dari Pisonia grandis adalah cabbage tree, lettuce tree, grand devil’s-claws, Molluccan cabbage, moonlight tree (Inggris); kohlbaum (Jerman); pokok mengkudu Siam, kemudu, putih pulu (Malaysia); kol banda (Indonesia); kàng fēng tong (China); togemiudonoki (Jepang); puko (Tonga); pu’a vai (Samoa); buka (Kiribati) [
4EPPO Global database. Pisonia grandis (PISGR). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/PISGR
,
5EOL. Grand Devil’s Claws: Pisonia grandis R.Br. Retreived from https://eol.org/pages/486196/names
,
6Ayurvedic Medicinal Plants of Sri Lanka Compendium Version 3. Ceodes grandis (R.Br.) D.Q.Lu. Retrieved from http://www.instituteofayurveda.org/plants/plants_detail.php?i=922&s=local_name
,
7mybis. Pisonia alba: Putih Pulu. Retrieved from https://www.mybis.gov.my/sp/8975
,
8R. A. Benton (2023) "Proto-Polynesian *Puka" (web page periodically updated), Te Mara Reo. "http://www.temarareo.org/PPN-Puka.html" (08/12/2023)
].

Daun kol banda (Pisonia grandis)

Di Indonesia, kol banda (Pisonia grandis) memiliki sejumlah nama lokal: kol banda (Melayu); kol bandang (Sunda dan Jawa); wijayakusuma keraton (Cilacap); hale (Flores); safe (Pulau Rote); motong (Solor); sayur bulan (Timor, NTT); kendu (Papua); hate bula (Halmahera); hate bulan (Maluku); talang (Banda); aifuiro (Seram); buring, kayu bulan, kayu wulan (Minahasa) [
9Suhono, Budi & Tim LIPI. (2010). Ensiklopedia Flora Jilid 1-7. Bogor: PT Kharisma Ilmu
,
10A’tourrohman, M. (2021). Kajian Etnobotani Tanaman Wijayakusuma Keraton (Pisonia grandis R.Br.) di Kabupaten Cilacap. UIN Walisongo Semarang: Skripsi
].
Pisonia grandis (kol banda) yang bersinonim dengan Pisonia alba Span., dan Ceodes grandis (R.Br.) D.Q.Lu itu termasuk dalam famili Nyctaginaceae, dan berasal dari anak benua India hingga Indo-Pasifik. 
Pohon kol banda memiliki batang bulat berkayu dan bercabang. Tingginya bisa mencapai antara 14 – 30 meter. Kulit kayunya berwarna putih abu-abu dengan alur yang mencolok. Daun kol banda berupa daun tunggal yang berbentuk bulat telur, bertangkai, dan memiliki pangkal membulat, ujung meruncing, dan tepi rata. Pertulangan daun berwarna kuning muda atau kuning bercak hijau ini menyirip dengan panjang.
Bijinya, diproduksi dalam kelompok 50-200, mengeluarkan resin yang membuatnya mudah menempel pada bulu [
11Burger, Alan E. Seabirds killed by trees: accident or design. Nature Seychelles. Retrieved from https://natureseychelles.org/~naturese/component/content/47-news/feature-stories/73-seabirds-killed-by-trees-accident-or-design?Itemid=93#:~:text=Pisonia%20seeds%20are%20produced%20periodically,not%20previously%20been%20quantitatively%20studied
]. Hal ini menjadi fenomena tersendiri. Di satu sisi, bisa membantu penyebaran benih oleh kukila (burung)  antar pulau dari biji yang menempel dalam bulunya meski tumbuhan ini juga bisa distek, dan di sisi yang lain, pohon kol banda dikenal sebagai bird-catchers (penangkap burung). 

Tanaman kol banda (Pisonia grandis) yang belum besar

Bila yang mengalami itu seekor burung (kukila) kecil, ia akan terjerat dan tidak bisa bergerak. Jika predator tidak menghentikan penderitaannya yang lambat, mereka akan kelaparan. Saat bangkai jatuh ke tanah, biasanya bangkai tersebut akan diambil, tetapi terkadang pohon Pisonia grandis memiliki tumpukan tulang yang tidak menyenangkan di pangkalnya. Sehingga, zat lengket yang ada pada bijinya kerap bisa memperdaya kukila (burung).
Dalam sejumlah kajian etnobotani, pohon kol banda (Pisonia grandis) dimanfaatkan oleh orang-orang untuk tanaman hias maupun kegunaan lainnya. Di Onotoa, Kiribati, Pisonia grandis dianggap sebagai tanaman yang sakral, daunnya dianggap sebagai dewa di Tongareva, Kepulauan Cook [
12Thaman, R. R. 1992. "Batiri Kei Baravi: The Ethnobotany of Pacific Island Coastal Plants." Atoll Research Bulletin. 361:1–62. https://doi.org/10.5479/si.00775630.361.1. Accessed in: https://library.sprep.org/sites/default/files/243.pdf
].
Selain itu, Pisonia grandis merupakan ramuan yang diklaim dapat digunakan untuk pengobatan peradangan, penyembuhan luka, algesia, dan maag [
13Prabu, D., Nappinnai, M., Ponnudurai, K., & Prabhu, K. (2008). Evaluation of wound-healing potential of Pisonia grandis R.Br: a preclinical study in Wistar rats. The international journal of lower extremity wounds, 7(1), 21–27. https://doi.org/10.1177/1534734607314051
]. Dalam sistem pengobatan alternatif [
14Jayakumari, S., Velraj, M., Vijayalakshmi, A., & Arthanarieswaran, A. (2011). Pharmacognostical studies on the leaves of Pisonia grandis R. Br. Res. J. Pharmaceut. Biol. Chem. Sci, 2, 193-199. Accessed in: https://www.rjpbcs.com/pdf/2011_2(2)/23.pdf
], daun Pisonia grandis digunakan sebagai agen analgesik, antiinflamasi, diuretik dan hipoglikemik. Daun yang dibasahi dengan Eau-de-cologne digunakan untuk menurunkan peradangan sifat filariod. Daunnya juga dikonsumsi sebagai sayur dan salad, juga dijadikan pakan ternak. *** [081223]


logoblog

Thanks for reading Pisonia grandis, Kol Banda Yang Bisa Memperdaya Kukila

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog