Senin, Januari 01, 2024

Cascabela thevetia, Ginje Berbunga Lonceng Kecil

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, Januari 01, 2024
Di Taman Lalu Lintas Polres Malang sebelah selatan, mepet dengan pagar, tumbuh subur pohon ginje setinggi 5 meter. Buahnya cukup banyak tapi masih berwarna hijau semua atau masih muda, dan bunganya berwarna kuning tapi sayangnya letaknya bunganya cukup tinggi jauh dari jangkauan kamera Xiaomi Redmi Pro 8 sehingga saya tidak bisa memotret secara close up.
Pohon ginje memiliki nama ilmiah Cascabela thevetia (L.) Lippold. Nama genus Cascabela berasal dari bahasa Spanyol “cascabel” (lonceng kecil), mengacu pada bentuk bunganya. Sedangkan, julukan khusus thevetia diberikan untuk menghormati André Thevet (1502-1592), seorang ahli sejarah, penjelajah dan misionaris Prancis yang melakukan perjalanan di Brasil dan Guyana untuk mendeskripsikan flora dan fauna serta adat istiadat maupun tradisi penduduk asli di sana [
1Missouri Botanical Garden. Cascabela thevetia. Retrieved from https://www.missouribotanicalgarden.org/PlantFinder/PlantFinderDetails.aspx?taxonid=276151#:~:text=Genus%20name%20comes%20from%20the,traveled%20in%20Brazil%20and%20Guiana.
].
Spesies ini mula-mula dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753 sebagai Cerbera thevetia, dan dipublikasikan dalam Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus I [
2Linnaei, Caroli. (1753). Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus I. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13829
], atau Sp. Pl. 1: 209 (1753).

Buah ginje (Cascabela thevetia) yang masih muda

Kemudian pada tahun 1980, spesies Cerbera thevetia direvisi dan diklasifikasikan ke dalam genus Cascabela dan berubah nama menjadi Cascabela thevetia oleh botaniwan Jerman Hans Lippold (1932-1980), dan dipublikasikan  dalam Feddes Repertorium: Zeitschrift für Botanische Taxonomie und Geobotanik. Akademie-Verlag Berlin [
3Lippold, H. (1980), Die Gattungen Thevetia L., Cerbera L. und Cascabela Rafin. (Apocynaceae). Feddes Repert., 91: 45-55. https://doi.org/10.1002/fedr.19800910109
], atau Feddes Repert. 91: 52 (1980).
Nama-nama umum dari Cascabela thevetia adalah yellow oleander, lucky nut tree, be-still tree, bestill nut, exile oil tree, exile tree lucky bean, lucky nut, milk bush, milk tree, thevetia, trumpet flower (Inggris); tevetia (Swedia); gelber Baum-Oleander, gelber Schellenbaum (Jerman); peruaanse rinkelboom, gele oleander (Belanda); oléandre jaune (Prancis); covalonga (Spanyol); loandro-amarelo (Portugis); mbagi (Swahili); daflat safra' (Arab); peeli kaner (Hindi); s y nhait rarse pain (Myanmar); th[oo]ng thi[ee]n, hu[yf]nh li[ee]n (Vietnam); sae nawa, ban buri, ram phoei (Thailand); pokok jepun (Malaysia); ginje (Indonesia); ki hujan (Sunda); woh macan, oleander (Jawa); campanero, campanilla (Tagalog); huang hua jia zhu tao (China); pua kalipea (Tonga); chilca (Honduras); cavalonga (Puerto Riko); caruache (Venezuela); maichil, bellaquillo (Peru) [
4Webmaster. (September 22, 2022). Cascabela thevetia (L.) Lippold. GLOBinMED. Retrieved from https://globinmed.com/medicinal_herbs/cascabela-thevetia-l-lippold/
,
5EOL. Yellow Oleander: Cascabela thevetia (L.) H. Lippold. Retrieved from https://eol.org/pages/585619/names
,
6India Biociversity Portal. Cascabela thevetia (L.) H. Lippold. Retrieved from https://indiabiodiversity.org/species/show/279655
,
7Cascabela thevetia. Malaysia Biodiversity Information System (MyBIS). Accessed via https://www.mybis.gov.my/sp/63619. [Retrieved 01 January 2024].
,
8cabicompendium.53608, CABI Compendium, doi:10.1079/cabicompendium.53608, CABI International, Cascabela thevetia (yellow oleander), (2022)
].
Cascabela thevetia (ginje) termasuk dalam famili Apocynaceae, dan berasal dari Meksiko hingga Amerika Tengah. Ia merupakan semak tropis atau pohon kecil yang selalu hijau. Batangnya silindris, berwarna hijau, berubah menjadi perak/abu-abu seiring bertambahnya usia, dan berbau tidak enak.

Ranting-ranting ginje (Cascabela thevetia) yang bermunculan buah dan bunga berwarna kuning

Daunnya berbentuk lanset linier, bertangkai pendek, ujung runcing, berwarna hijau mengkilap, dan mengumpul di ujung ranting. Mereka dilapisi lapisan lilin untuk mengurangi kehilangan air (khas oleander).
Bunganya berbentuk corong panjang atau terompet yang menyerupai lonceng kecil, berwarna kuning yang terkadang harum, dan berada dalam kelompok terminal berbunga sedikit.
Buahnya berwarna hijau mengkilap dan setelah matang berwarna merah kehitaman, bergetah serta membungkus biji besar berisi satu buah dan berwarna abu-abu.
Tanaman ginje (Cascabela thevetia) tergolong beracun. Kambing yang diberi makanan dari potongan tanaman ini akan menderita diare hingga kematian [
9Sykes CA, Filigenzi M, Uzal FA, Poppenga RH. Yellow oleander (Thevetia peruviana) toxicosis in 4 goats. Journal of Veterinary Diagnostic Investigation. 2023;35(5):563-567. doi:10.1177/10406387231186190
]. Di Afrika, kulit kayu dan bijinya digunakan untuk meracuni tikus. Bijinya yang dihaluskan dengan sabun digunakan sebagai insektisida. Di Afrika Selatan dan Kamerun bijinya digunakan sebagai panah atau racun cobaan [
10Schmelzer GH, Gurib-Fakim A, editors. Plant Resources of Tropical Africa 11(1): Medicinal plants 1. Wageningen, Netherlands: PROTA Foundation/Backhuys Publishers/CTA, 2008; p. 606-608. https://www.researchgate.net/profile/Randolph-Arroo/publication/317510018_Plant_Resources_of_Tropical_Africa_111_Medicinal_plants_1/links/593ff602458515a62187b871/Plant-Resources-of-Tropical-Africa-111-Medicinal-plants-1.pdf
].
Meski beracun jika dikonsumsi secara langsung, Cascabela thevetia dianggap efektif sebagai obat infeksi mata, demam, kusta, dan wasir. Kulit kayunya digunakan untuk demam, luka bakar, kurap, dan ruam.
 
Batang ginje (Cascabela thevetia)

Kulit kayu dan biji digunakan untuk obat pencahar dan tonik jantung. Ekstrak daun yang dihaluskan dicampur dengan air dan dimasak dengan minyak zaitun hingga airnya menguap seluruhnya; minyak yang dihasilkan digunakan untuk meringankan nyeri dan nyeri sendi. 
Ekstrak bunga dan/atau daun yang dihaluskan dicampur dengan air dan dimasak dengan minyak zaitun hingga semua air menguap, dan minyak yang dihasilkan digunakan untuk mengobati ruam dan kelainan kulit lainnya. Sedangkan, pasta akar yang dimasak dengan minyak mustard membentuk salep untuk menyembuhkan masalah kulit, dicampur dengan air dioleskan sebagai antijamur pada kulit untuk membersihkan infeksi kurap [
11DeFilipps RA, Krupnick GA (2018) The medicinal plants of Myanmar. PhytoKeys 102: 1-341. https://doi.org/10.3897/phytokeys.102.24380
].
Melihat penggunaan tradisional dalam kajian etnomedis sebelumnya [
12Rahman, N., Rahman, H., Haris, M., & Mahmood, R. (2017). Wound healing potentials of Thevetia peruviana: Antioxidants and inflammatory markers criteria. Journal of traditional and complementary medicine, 7(4), 519–525. https://doi.org/10.1016/j.jtcme.2017.01.005
], tanaman ini telah mencuri perhatian dengan keberadaan komponen-komponen baru yang memiliki nilai terapeutik yang sangat baik seperti efek kardiovaskular, antikanker, antimikroba, antioksidan, aktivitas imunomodulator dan antiinflamasi. *** [010124]


logoblog

Thanks for reading Cascabela thevetia, Ginje Berbunga Lonceng Kecil

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog