Jumat, Desember 09, 2011

SOLO MENUJU CYBER CITY

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Desember 09, 2011
Di Kota Surakarta, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kota Solo, internet kini merupakan hal yang sangat dibutuhkan, mulai dari sekadar mencari informasi, online trade maupun persoalan akademis. Para penggunanya tidak hanya dari kalangan eksekutif tetapi sudah merambah di kalangan pelajar. Terbukti dengan ramainya tempat-tempat yang menyajikan public internet center (warnet) yang ada di Solo oleh masyarakat. Ini berarti dalam perjalanan perkembangan teknologi informasi di Solo, warnet merupakan entry point utama bagi sebagian besar masyarakat Solo, dan merupakan bagian dari masyarakat informasi global yang di masa depan tidak lagi mengenal batas ruang, waktu, dan negara.
Realitas pengguna internet yang ada di Solo, ternyata mendapat respon positif dari para pemangku kebijakan yang ada di Solo. Pada seminar internasional yang bertajuk “Improving Teacher’s Professionalism in Implementing IT Based Learning to Prepare Students’ Global Mindset” yang diselenggarakan di Gedung Garuda Graha STMIK AUB Surakarta pada tanggal 11 April 2009, salah seorang pemateri yakni Direktur Telkom Surakarta, mengatakan bahwa pihaknya akan menganggarkan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi kemaslahatan masyarakat Kota Solo dengan sebuah program gratis yang tanpa bias gender dan tanpa membedakan latar belakang ekonomi, yaitu dengan memasang beberapa hotspot di titik strategis di Kota Solo. Mulai dari citywalk, taman di depan Terminal Tirtonadi sampai 51 kelurahan di Kota Solo sudah memiliki fasilitas hotspot gratis. Tujuannya agar supaya masyarakat Solo melek informasi.
Tapi, sekarang para pengguna internet khususnya yang berdomisili di Kota Solo tidak harus repot mencari tempat yang menyediakan fasilitas hotspot, karena dalam waktu dekat kota ini akan terpasang fasilitas area akses internet gratis sepanjang 10 km di jalan protokol. Menurut Enny Tyasni Susana Kepala Dinas Kominfo Pemerintah Kota Surakarta, yang diamini oleh Anton Wirawan, Direktur PT. Indomaya Wira Sejahtera, selaku pemberi hibah dana sebesar Rp 1,2 Miliar kepada Pemkot Surakarta untuk untuk pembuatan 40 titik hotspot dan hotzone di sepanjang jalur antara Kleco hingga Panggung (Jebres) yang berjarak sekitar 10 kilometer, diharapkan hotzone terpanjang di Indonesia ini mampu menunjang fungsi hotspot sebelumnya dan dengan keberadaan hotzone para wisatawan yang berada di Kota Solo akan semakin nyaman.

Peran Informasi
Perkembangan internet dan teknologi informasi di Kota Solo yang begitu cepat ini dapat menjadi blessing in disguise atau memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengakses informasi yang seluas-luasnya. Informasi apa saja yang ada di sekitar, dengan mudahnya bisa segera diketahui, mulai dari hobi, kesehatan, teknologi sampai kepada politik. Bahkan harus diakui, perkembangan Kota Solo yang kian dinamis ini juga berkat jasa layanan internet yang ada. Pembangunan yang ada di Kota Solo sering diupload oleh komunitas maya yang ada di Kota Solo sehingga progressnya bisa disimak oleh masyarakat luas atau masyarakat Solo yang ada di perantaun. Komunitas yang sering menghadirkan tahapan pembangunan fisik yang ada di Solo secara periodik adalah skycrapercity forums (http://www.skyscrapercity.com). Situs ini sedikit banyak telah membantu Pemkot Surakarta dalam menyebarkan informasi kepada khalayak umum dan masyarakat pun jadi tahu apa yang dilakukan oleh Pemkotnya. Siapa pun berhak tahu informasi mengenai agenda kotanya tanpa kecuali, entah itu miskin atau kaya.
Menurut sebuah buku dengan judul Lessons from the Future, era industri selain meningkatkan taraf hidup masyarakat negara maju, juga telah memberikan efek sampingan negatif, yakni meningkatkan jurang antara yang miskin (the have not) dan yang kaya (the have), dan antara negara maju dan negara berkembang. Internet merupakan sarana yang memberikan kesempatan kesetaraan kepada semua orang yang memiliki akses, baik yang kaya maupun yang miskin., dan informasi tidak lagi menjadi monopoli yang kaya. Namun, kita harus hati-hati juga membedakan antara nilai suatu informasi dan pengetahuan dalam suatu era yang disebut information based economy. Dalam era internet ini, jurang antara the have dan the have not diharapkan semakin mengecil, dan yang ada di masa depan adalah kesetaraan. Dengan kata lain, orang yang bisa atau mau memanfaatkan internet dibandingkan dengan orang yang tidak mau memanfaatkan peluang untuk menggunakan internet sebagai alat agar bisa berkembang dan mendapatkan informasi yang memiliki nilai (value added).

Dampak Aplikasi Internet
Sebetulnya teknologi itu netral dan tergantung penggunaannya. Setiap teknologi selalu membawa dampak positif dan negatif, seperti pisau yang bermata dua. Beberapa aplikasi di internet ada yang memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti akses informasi dalam segala bidang kehidupan maupun sebagai pusat pengetahuan, namun ada juga aplikasi internet yang cenderung membahayakan generasi muda seperti judi (online gambling), pornografi dan cyber crime lainnya.
Memang, masa depan kitalah yang menentukan dan yang menentukan masa depan adalah kita sendiri dari apa yang kita lakukan hari ini. Sehingga, seorang pelajar sekalipun bila mereka bisa memanfaatkan aplikasi internet untuk mengejar ilmu pengetahuan, mungkin mereka akan mendapatkan lautan ilmu seluas-luasnya dari informasi yang tersedia di dalam dunia maya tersebut. Sebaliknya, bila mereka berselancar ke dalam situs forbidden content maka mereka cenderung akan berperilaku tidak senonoh.
Diakui atau tidak, perkembangan internet yang sangat cepat telah banyak mengubah tatanan, struktur dan kehidupan masyarakat di dunia, termasuk salah satunya adalah masyarakat Kota Solo. Perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi cara pandang masyarakat Solo dalam menatap dunianya, dan bila dikelola dengan baik oleh semua komunitas maya yang ada di Solo, kemungkinan besar dinamisasi Kota Solo akan semakin hidup dengan adanya arus informasi yang cepat dan tepat. Lamban laun, mindset masyarakat Solo yang berbudaya unggul akan terbentuk dengan sendirinya.
Solo memang menuju cyber city. Pas kiranya kalau Walikota Surakarta, Joko Widodo dalam akun Twitternya, @jokowi_do2, Selasa (11/10) menulis, "Free Hotspotnya terbanyak, Hotzonenya terpanjang."
Semoga dengan free hotspotnya terbanyak, banyak pula informasi dan pengetahuan yang diserap oleh masyarakat Solo, dan dengan hotzone

nya terpanjang mampu memanjangkan akal masyarakat Solo dalam kehidupannya. ***
logoblog

Thanks for reading SOLO MENUJU CYBER CITY

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog