Jumat, Oktober 21, 2011

NGEBUT BENJUT

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Oktober 21, 2011
Bila Anda melintasi jalan-jalan di perkampungan Jawa, acapkali menjumpai tulisan ngebut benjut. Tulisan ini biasa dipasang di mulut gang yang padat lalu lalang anak-anak agar supaya mengingatkan kepada kita untuk senantiasa berhati-hati dalam berkendaraan, khususnya di daerah pemukiman penduduk yang ramai.
Ngebut benjut merupakan istilah yang diambil dari bahasa Jawa, yang memiliki pesan berupa larangan untuk tancap gas (ngebut). Karena bila dilanggar tak segan-segan masyarakat akan memukul pengendara hingga kepalanya bengkak (benjut).
Tulisan ngebut benjut yang biasanya dibuat oleh warga setempat di mana jalan itu berada, merupakan anjuran untuk selalu berhati-hati dalam mengendarai sepeda motor. Kendati demikian, berhati-hati – menurut Ki Anom Surakarta, seorang dalang kondang asal Surakarta -, masih merupakan setengahnya celaka. Sehingga, berhati-hatipun belum cukup.
Aspek keselamatan dalam berlalu lintas sangat tergantung pada pengemudi kendaraan itu sendiri, dan konsekuensi sikap atau tingkah laku pengemudi adalah faktor terbesar yang memegang hampir 90% peranan pada setiap kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, mengoptimalkan upaya pengemudi untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap di jalanan adalah merupakan hal yang sangat penting.
Berikut ini adalah tip-tip panduan upaya pengemudi untuk menjadi yang terbaik:
1. Memikirkan Orang Lain (Consideration for Others)
Anda harus dapat merasakan apa yang akan dirasakan oleh pengemudi lain akibat dari tindakan Anda yang kurang etis di dalam berlalu lintas.
2. Kontrol Temperamen Diri (Control of Temper)
Jangan terlalu agresif terhadap tindakan yang keliru dan salah dari pengemudi lain. Tindakan Anda mungkin mengacaukan konsentrasi mereka dan mendorongnya untuk berbuat lebih bodoh atau tidak reasonable, yang akhirnya juga beresiko terhadap diri Anda dan nyawa mereka. “Jangan ambil kesempatan, dan jangan mendorong orang lain untuk berbuat tidak layak.”
3. Bersikap Sabar (Be Patience)
Sebagai pengemudi, Anda harus biasakan menahan diri terutama dalam menghadapi situasi “kemacetan lalu lintas” dan antrian panjang (traffic jams of road conghestion). Di mana Anda terdorong untuk keluar dari jalur antrian dan menambah sulit dan macetnya lalu lintas, walau ada contoh yang tidak baik dari pengemudi lain.
4. Penuh Konsentrasi (Good Concentration)
Berkonsentrasi dengan apa yang Anda hadapi adalah hal yang sangat “pokok dan penting” dalam mengemudi. Pengemudi yang handal akan tetap tenang dan waspada terhadap perubahan situasi dan kondisi jalan raya atau menghadapi sikap “brutal” dari pengemudi lain.
5. Hindarkan Gangguan/Interupsi (Beware of Distraction)
Anda jangan mau dipengaruhi penumpang. Pengemudi adalah bertanggungjawab penuh atas kendaraan, penumpang dan muatan yang diangkut.
6. Hati-hati dengan Obat dan Alkohol (Beware of Alcohol and Drugs)
Kita tidak perlu heran kalau pada siang hari ada kendaraan yang menabrak tiang lampu jalan yang ada di tengah pulau pembatas jalan (median road) dikarenakan pengemudinya ngantuk atau teler. Ingat obat penenang dan obat batuk yang mempunyai reaksi mengantuk, jangan diminum di saat Anda akan mengemudi kendaraan.
Dengan menerapkan keenam hal di atas, ditambah dengan pengalaman mengemudi kendaraan Anda selama ini, mudah-mudahan Anda dan kita semua dapat menurunkan angka kecelakaan, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum lainnya.***
logoblog

Thanks for reading NGEBUT BENJUT

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog