Minggu, September 26, 2021

Tiga Hari Empat Tim Lakukan Monev Survey Sekolah AIBEP 2014 Di Melawi

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, September 26, 2021
Sembilan hari setelah Tim Enumerator Survey Sekolah AIBEP 2014 atau 2014 AIBEP Schools Survey: Data Collection & Cleaning berada di enumeration area (EA), empat Tim lakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, dari 23 hingga 25 September 2014.
Keempat Tim itu adalah DFAT, EP-POM, SSQ, dan REDI. Menurut EP-POM, Kabupaten Melawi perlu dikunjungi karena ada sebuah sekolah AIBEP (Australia-Indonesia Basic Education Programme) di sana ada yang ditutup.

Empat Tim berpose bersama di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Foto: 23/09/2014)

Kemitraan Pendidikan Australia dengan Indonesia atau Autralia’s Education Partnership with Indonesia (atau lazim dengan sebutan Education Partnership/EP) merupakan program yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui AusAID/DFAT. Melaui EP, Australia mendukung strategi jangka panjang Pemerintah Indonesia untuk memperkuat dan mengkonsolidasikan sistem pendidikan nasionalnya dalam lima tahun (2010-2014).
Di bawah EP itu, ada beberapa lembaga yang terlibat dalam AIBEP 2014. Di antaranya yang menangani School System and Quality (SSQ) yang dikelola oleh Cardno Emerging Markets, dan Survey Sekolah AIBEP yang dipercayakan kepada Regional Economic Development Institute (REDI).

Pintu gerbang SMPN 3 Pinoh Selatan (Foto: 24/09/2014)

Tim DFAT (Department of Foreign Affairs and Trade) atau Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia diwakili oleh Niken Wardhani, Tim EP-POM (Australia’s Education Partnership with Indonesia Performance Oversight and Monitoring) ada Maulyati N. Slamet yang akrab disapa Mbak Uul, Tim SSQ ada Meliana Istanto, dan saya mewakili Tim REDI untuk melakukan monev.
Saya berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada Senin (22/09/2014) dengan pesawat Lion Air kode penerbangan JT 571. Pesawat lepas landas pada pukul 06.45 WIB dan transit di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng dari pukul 08.15 WIB.
Pesawat Lion Air yang berangkat ke Bandara Supadio Pontianak memiliki kode penerbangan JT 688. Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 11.10 WIB, dan tiba di Bandara Supadio Pontianak pada pukul 12.40 WIB.

Berpose di halaman tengah SMPN 3 Pinoh Selatan (Foto: 24/09/2014)

Setibanya di Bandara Supadio, saya langsung menuju ke basecamp Tim E1 di rumah supervisor Tim E3 yang beralamatkan di Jalan Sultan Agung Gg. An-Nur No. 20 Dusun V Kebun Jeruk RT 40 RW 11 Desa Rasau Jaya 1, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Karena jadwal penerbangan saya ke Melawi menunggu ketiga Tim lainnya yang akan datang dari Jakarta keesokan harinya.
Selain untuk mencari tumpangan untuk menginap, saya juga melakukan briefing secara informal untuk mengetahui progres dari Tim E1 dan menjawab segala permasalahan yang dijumpai di lapangan. Briefing informal ini semata-mata agar supaya antara Tim Monev dengan Tim E1 terjalin interaksi yang dialogis.

Bangunan SMPN 3 Pinoh Selatan masih bagus (Foto: 24/09/2014)

Meski tidak bisa menyaksikan Tim E1 di sekolahan – karena memang bukan agenda utama monev - namun dari hasil menyimak progres dan permasalahan yang dikemukakan, Tim E1 masih berjalan sesuai dengan schedule normal dan kekompakan Tim E1 juga masih kelihatan solid.

Selasa, 23 September 2014
Pada saat check in di Bandara Supadio, saya berjumpa dengan 3 orang Tim Monev Jakarta, dari DFAT, EP-POM dan SSQ. Kita satu pesawat menuju Sintang dengan pesawat Kalstar Aviation KD-926. Setibanyanya di Bandara Sintang, saya langsung mencari mobil untuk melanjutkan ke Melawi. Sekitar satu jam lamanya, mobil taxi yang dicari baru datang. Akhirnya, berangkat langsung ke Melawi.

Mobil double gardan terjerembab saat menuju ke SMPN 3 Pinoh Selatan (Foto:024/09/2014)

Setibanya di Melawi, kami ganti mobil yang telah disiapkan oleh Supervisor Tim E3 Mochamad Faizin di penginapan. Penginapan kami saat itu berada di Hotel Gunung Wenang II Melawi yang berada di Jalan Juang Kilometer 1 Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.
Dari penginapan, kami diajak DFAT untuk silaturahmi ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi yang berjarak sekitar 7 kilometer dari penginapan. Di sana, kami diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Paulus.
Dalam audiensi itu, kami melakukan pembicaraan terkait dengan program AIBEP. Pemerintah Australia melakukan survey tahunan terhadap sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah yang dibangun antara tahun 2008-2011 melalui AIBEP. Baik Pemerintah Australia maupun Indonesia berkeinginan untuk memahami perubahan apa saja yang terjadi misalnya: jumlah siswa yang terdaftar, usia siswa, tempat tinggal siswa, jumlah guru yang bekerja di sekolah, dan sebagainya.

Papan nama SDN 4 Bina Jaya, sebuah feeder school SMPN 3 Pinoh Selatan (Foto: 24/09/2014)

Terkait kunjungan monev yang dilakukan empat Tim tersebut di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, adalah terdengar kabar bahwa ada sebuah sekolah AIBEP di sana ditutup yang konon karena ada masalah dengan penempatan guru di sana di bawah EP.
Selain itu, kami juga berkoordinasi berkenaan dengan agenda kunjungan untuk esok harinya dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, dan Kepala Dinas akan membantu menyiapkan mobil beserta sopirnya untuk mengantar rombongan empat Tim kemana yang akan dituju.
Pulang dari Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, kami kembali ke penginapan. Kami menginap di Hotel Gunung Wenang II hanya semalam saja, karena esok harinya sebelum berangkat menuju ke SMPN 3 Pinoh Selatan, kami pandahan dulu ke Hotel Amandeus yang tak jauh dari Hotel Gunung Wenang II.

Penampakan enumerator Tim E3 Kalimantan Barat (Foto: 24/09/2014)

Rabu, 24 September 2014
Dijemput oleh sopir Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi dengan mobil Toyota HILUX milik Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi di Hotel Wenang II. Kemudian kami pindahan dulu ke Hotel Amandeus yang letaknya tidak begitu jauh dengan Hotel Gunung Wenang II.
Selain hotelnya tergolong bangunan baru, lokasinya pun cukup strategis. Hotel berlantai 3 itu berada di samping Indomaret. Selain itu, di sekitar area Hotel Amandeus terdapat beberapa wisata kuliner, di antaranya Café Champions, Food Court Melawi, Food Court Nanga Pinoh serta terdapat Pasar Buah Kecamatan.

Berpose bersama Kepala Sekolah dan guru SMPN 3 Tanah Pinoh di depan gedung utama (Foto: 25/09/2014)

Setelah check in dan menaruh barang pribadi di kamar masing-masing, kami langsung berangkat menuju ke SMPN 3 Pinoh Selatan yang terletak di Jalan Poros, Desa Bina Jaya, Kecamatan Pinoh Selatan, Kabupaten Melawi. Jarak tempuhnya sekitar 35 kilometer dengan jalan belum beraspal. Sementara Tim E3 (Tim Enumerator) menyertainya dengan menggunakan sepeda motor. Mereka berboncengan.
Di sana, kami melakukan observasi dengan berkeliling di SMPN 3 Pinoh Selatan. Pada waktu dibangun, nama sekolah ini adalah SMP Negeri No. 18 Bina Jaya atau SMPN 18 Nanga Pinoh. Bangunan SMPN 3 Pinoh Selatan ini dibangun oleh Pemerintah Australia dalam Kemitraan Pendidikan Australia dengan Indonesia melalui hibah Pembangunan Unit Sekolah Baru Tahun Anggaran 2009.
Pada waktu kunjungan ke sana, sekolah ini sudah tutup sekitar satu tahun yang lalu. Di sana sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar lagi. Bangunan kompleks SMPN 3 Pinoh Selatan yang lengkap itu terpaksa harus rela terbengkelai.

Halaman tengah SMPN 3 Tanah Pinoh (Foto: 25/09/2014)

Perabotan sekolah mangkrak, buku-buku pelajaran terlihat berserakan, genset Yasuka 2 tak ditaruh di gudang, dan tandon air menjulang sudah tidak berfungsi lagi. Sebenarnya, kompleks bangunan SMPN 3 Pinoh Selatan ini masih terlihat megah dan kokoh.
Di lokasi, kami berusaha menghimpun data mengenai penutupan SMPN 3 Pinoh Selatan kepada warga yang berada di sekitar kompleks SMPN 3 Pinoh Selatan. Tidak berhenti di situ saja, kami pun berusaha mencari informasi di sekolah feeder (feeder school).
Sekolah feeder adalah sekolah rendah yang muridnya pergi ke sekolah menengah tertentu. Sekolah feeder yang kami kunjungi adalah Sekolah Dasar Negeri 4 Bina Jaya (SDN 4 Bina Jaya). Murid-murid SD ini dulunya banyak yang bersekolah di SMPN 3 Pinoh Selatan. Kami bertanya kepada guru maupun Kepala SD perihal tutupnya SMPN 3 Pinoh Selatan.

Jembatan Gantung Sungai Pinoh, penghubung Desa Bina Karya dan Desa Tanjung Beringin Raya (Foto: 25/09/2014)

Tak jauh dari situ, kami menjumpai Kantor Desa Bina Jaya. Kendati tutup, kami mencari informasi perangkat desa yang tinggal di sekitar kantor desa. Setelah ketemu, kami sempat menanyakan perihal tutupnya SMPN 3 Pinoh Selatan.
Setelah dirasa cukup mendapatkan informasi kualitatif sebagai data pendukung untuk membuat laporan Survey Sekolah AIBEP 2014, kami pun terus balik menuju ke Hotel Amandeus. Dalam perjalanan, kami berdiskusi perihal ditutupnya SMPN 3 Pinoh Selatan.
Setibanya di Hotel Amandeus, saya melakukan diskusi dengan Tim E3 tentang tantangan yang dihadapi dalam Survey Sekolah AIBEP 2014, dan membahas sebentar terkait kuesionernya.

Parkir mobilnya di seberang sungai di dekat terminal Kotabaru, Pinoh Selatan (Foto: 25/09/2014)

Kamis, 25 September 2014
Hari ketiga monev adalah melakukan kunjungan ke SMPN 3 Tanah Pinoh yang berada di Desa Tanjung Beringin Raya, Kecamatan Tanah Pinoh, Kabupaten Melawi. Jaraknya sekitar 90 kilometer dari Hotel Amandeus, tempat kami menginap.
SMPN 3 Tanah Pinoh adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP di Tanjung Beringin Raya. Dalam menjalankan kegiatannya, SMPN 3 Tanah Pinoh berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sesuai prasastinya, bangunan SMPN 3 Tanah Pinoh ini merupakan bantuan hibah Pemerintah Australia dalam Kemitraan Pendidikan Australia dengan Indonesia melalui Program Pembangunan Unit Sekolah Baru Tahun Anggaran 2007.

Pesawat Kalstar Aviation Pontianak-Sintang pulang pergi (Foto: 25/09/2014)

Pada waktu pengusulan hingga peresmiannya pada 20 Juni 2008, nama sekolah masih memakai SMPN 5 Tanah Pinoh. Kemudian berdasarkan Keputusan Bupati Melawi Nomor 420/136 Tahun 2009 tentang Perubahan Nomenklatur Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Melawi, nama sekolah itu berganti dengan SMPN 3 Tanah Pinoh.
Lokasi sekolah ini agak terpencil. Jalan menuju ke sekolah ini belum beraspal namun masih lumayan untuk dilalui. Akan tetapi saat air Sungai Pinoh pasang, jalan tersebut tidak bisa dilewati karena tenggelam dalam air.
Di atas Sungai Pinoh, belum ada jembatan berkerangka baja nan lebar yang mampu dilalui mobil. Sehingga, mobil Kepala Dinas harus berhenti di Desa Bina Karya. Dari Desa Bina Karya, kami dijemput oleh guru dan Kepala SMPN 3 Tanah Pinoh dengan sepeda motor.
Perjalanannya harus melintasi Jembatan Gantung di atas Sungai Pinoh yang menghubungkan Desa Bina Karya dan Desa Tanjung Beringin Raya. Lebar jembatan sekitar 2,5 meter, jadi cukup untuk berpapasan antar sepeda motor saja. Alas jembatannya masih menggunakan potongan papan kayu.
Sampai di sekolah, kami disambut oleh semua insan didik yang ada di SMPN 3 Tanah Pinoh dan berdialog sesaat. Tampak senang mereka mendapat kunjungan kami. Kemudian kami diajak berkeliling dalam lingkungan sekolah tersebut dan kemudian diajak makan siang yang telah disediakan sekolah tersebut.
Kunjungan ini memberi kesan tersendiri bagi kami karena di daerah yang terpencil dengan keterbatasan yang ada, insan didiknya masih memiliki jiwa juang dalam mendidik anak bangsa yang kelak akan menggantikannya.
Setelah itu, kami berpamitan untuk kembali ke ibu kota Melawi, Nanga Pinoh. Kami diantar dengan 3 sepeda motor melewati Jembatan Gantung lagi hingga sampai di depan Toko 4 Putri Desa Bina Karya, di mana mobil Kepala Dinas diparkir.
Kemudian mobil pun langsung melaju menuju ke Hotel Amandeus. Seperti hari kemarin, dalam perjalananan kami melakukan diskusi dari hasil observasi yang dilakukan. Perjalanan yang menempuh waktu sekitar 3 jam lamanya itu tanpa terasa karena diisi dengan diskusi.
Malamnya kami mencoba berkuliner di depan Kantor PLN Nanga Pinoh yang lokasinya berada di seberang jalan dari Hotel Amandeus. Cukup jalan kaki pakai sandal japit saja. Di pusat kuliner itu aneka masakan bisa dijumpai. Menunya tinggal disesuaikan dengan lidah masing-masing.

Esok harinya, sekitar pukul 11.00 WIB kami check out. Di depan hotel, mobil Kijang INNOVA rental warna abu-abu telah menjemputnya untuk menuju ke Bandara Susilo Sintang. Dalam perjalanan, kami mampir di rumah makan untuk makan siang terlebih dahulu.
Pesawat yang kami tumpangi adalah Kalstar Aviation KD-927. Lepas landas dari Bandara Susilo pada pukul 13.55 WIB dan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pada pukul 14.33 WIB. Sesampainya di Bandara Supadio, saatnya kami berpisah. Tim DFAT dan EP-POM langsung melanjutkan penerbangan menuju Jakarta, sementara Tim REDI harus menginap semalam dulu di Pontianak karena tiket penerbangannya dipesankan dari Kantor REDI untuk tanggal 27 September 2014.
Di Pontianak, saya menginap di basecamp Tim E1 yang pada saat itu berada di Hotel Khatulistiwa, Jalan Diponegoro No. 56 Pontianak. Hotel berada di tengah kota, yang lokasinya dekat dengan pusat perbelanjaan maupun kuliner. Jaraknya sekitar 400 meter dari Gereja Katedral Santo Yoseph yang kala itu sedang dalam penyelesaian pembangunannya.
Tanggal 27 September 2014 pagi, saya berpamitan dengan Tim E1 dan melanjutkan perjalanan menuju ke Bandara Supadio dengan menggunakan taxi yang lalu lalang di depan hotel. Pesawat Lion Air yang saya tumpangi dengan kode penerbangan JT 711. Lepas landas dari Bandara Supadio pada pukul 07.10 WIB, dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng pada pukul 08.40 WIB.
Di Bandara Soekarno Hatta, hanya transit. Kemudian saya melakukan check in di counter Lion Air untuk melanjutkan penerbangan ke Solo dengan kode penerbangan JT 534. Take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 11.45 WIB dan landing di Bandara Adi Soemarmo Solo pada pukul 13.00 WIB. ***


logoblog

Thanks for reading Tiga Hari Empat Tim Lakukan Monev Survey Sekolah AIBEP 2014 Di Melawi

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog