Jumat, Oktober 29, 2021

Pilot Test Survey Konstruksi Pendidikan 2013 di Pulau Madura

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Oktober 29, 2021
Dalam sebuah penelitian yang berkualitas, perancangan kuesioner sebagai instrumen survey sangatlah penting. Karena kuesioner dapat menjadi alat komunikasi antara peneliti dan responden. Demikian halnya dengan Survey Konstruksi Pendidikan (SKP) 2013, atau dalam versinya Inggrisnya bernama Performance Oversight & Monitoring Baseline Survey for the Evaluation of The Education Partnership-Component 1 (School Construction) ini juga melakukan perancangan survey.
Setelah rancangan instrumen survey selesai, maka langkah berikutnya adalah melakukan pilot testPilot test SKP diadakan di Desa Bahyoneng Laok, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya berada di Pulau Madura yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Kantor Regional Economic Development Institute (REDI).
Tim Pilot Test REDI yang turun lapangan ada tiga orang, saya dan dua anggota enumerator, yaitu Agus Krisnanto dan Dwi Wahjuni. Di sana, kami melakukan pilot test dari tanggal 3 sampai dengan 5 Juni 2013.

Saat berkunjung ke SDN Bahyoneng Laok 2 (Foto: 03/06/12013)

Tujuan dari pilot test tersebut untuk melakukan uji coba kuesioner sebagai salah satu instrumen dalam melakukan pengumpulan data (data collecting) guna meyakinkan bahwa item-item pertanyaan awal dapat dimengerti oleh responden survey serta menguji seberapa besar item-item di instrumen mewakili konsep yang diukur. Uji coba itu menghasilkan revisi dalam kata-kata kuesioner untuk memperjelas maksud dari substansi pertanyaan itu kepada responden.
Sebelum Tim Pilot Test turun ke wilayah pencacahan (wilcah), pada 27 Mei 2013 terlebih dahulu dilakukan pemetaan wilayah dan sekaligus perizinan oleh staf REDI Agus Hendri Siswanto. Dari hasil mapping area dan perizinan, Tim Pilot Test bisa mempersiapkan segala sesuatu untuk mendukung pelaksanaan uji coba tersebut.
Saya yang ditunjuk untuk memimpin pilot test ini, kemudian berusaha melakukan kontak dengan Kepala Sekolah baru yang akan dikunjungi, yaitu SMP Negeri 4 Geger. Kontak tersambung dengan Isnin Ashari. Beliau adalah Kepala SD Negeri Bahyoneng Laok 2 yang merangkap menjadi pejabat sementara sebagai Kepala SMP Negeri 4 Geger.

Listing di SDN Bahyoneng Laok 2 (Foto: 03/06/2013)

Dari kontak tersebut, menghasilkan schedule kunjungan yang sesungguhnya kendati dalam implementasinya molor sehari dikarenakan harus mem-fix-kan instrumen kuesioner yang telah jadi sebelumnya.
Ahad (02/06/2013), dua personil Tim Pilot Test (saya dan Agus Krisnanto) berangkat dulu menuju ke lokasi untuk melihat basecamp dan sekaligus persiapan turun lapangan (fieldwork). Berangkat dari Kantor REDI selepas Ashar, dan sampai Bangkalan menjelang Maghrib.
Kami menggunakan sepeda motor. Mengingat sampai di Bangkalan menjelang Maghrib dengan diiringi hujan lebat, kedua anggota Tim Pilot Test memutuskan untuk bermalam di Bangkalan. Kami menginap di Asrama MAN Bangkalan yang berada di Jalan Soekarno Hatta No. 5 Kelurahan Mlajah, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan.
Malam harinya, saya berusaha menghubungi anggota Tim Pilot Test yang satunya yang masih berada di Surabaya untuk berangkat bersama dari Asrama MAN Bangkalan menuju ke lokasi pilot test yang berada di Desa Bahyoneng Laok.

Wawancara dengan orangtua murid di siang hari (Foto: 04/06/2013)

Senin (03/06/2013) pagi, Tim Pilot Test dengan format personil lengkap melakukan perjalanan dari Bangkalan menuju ke Bahyoneng Laok melalui Arosbaya. Sebelum sampai di SMP yang menjadi target uji coba, Tim Pilot Test berkunjung dulu ke Kantor UPTD Dinas Pendidikan yang terletak di Desa Kompol.
Namun sayang, Tim Pilot Test tidak bisa bersua langsung dengan Kepala UPTD Dinas Pendidikan karena beliau sedang sakit perut atau mencret. Informasi ini disampaikan oleh staf UPTD Dinas Pendidikan yang menjumpai Tim Pilot Test di ruangannya. Akhirnya, Tim Pilot Test memutuskan untuk melanjutkan langkah menuju ke Bahyoneng Laok setelah dipersilakan dari perwakilan Kantor UPTD Dinas Pendidikan setempat.
Sekitar pukul10.30 Waktu Madura, Tim Pilot Test tiba di SD Negeri Bahyoneng Laok 2. Kehadiran Tim Pilot Test ini telah dinantikan Kepala Sekolah dan Guru, karena sebelumnya saya telah melakukan kontak dengan Kepala SD Negeri Bahyoneng Laok 2 melalui short message service (SMS).
Setelah memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud serta tujuan dari pilot test ini, dua anggota Tim Pilot Test langsung melakukan listing di SD Negeri Bahyoneng Laok 2 usai memperoleh nama sekolah feeder yang ada.

Wawancara dengan orangtua murid di malam hari (Foto: 04/06/2013)

Sementara itu, saya melakukan wawancara dengan Kepala SMP Negeri 4 Geger hingga selesai. Lalu, berhubung sudah sore, saya membuat janji dengan Kepala SMP Negeri 4 Geger akan berkunjung lagi guna mewawancarai guru senior di sekolah tersebut.
Listing di SD Negeri Bahyoneng Laok 2 ini selesai sebagian, karena daftar siswa kelas 4 dibawa wali kelasnya yang kebetulan pada hari itu tidak hadir di sekolah (absen). Kemudian Tim Pilot Test berpamitan dan menuju ke basecamp dengan diantar Kepala SD Negeri Bahyoneng Laok 2.
Basecamp ini yang mencarikan Kepala SD Negeri Bahyoneng Laok 2. Lokasinya tepat berada di depan SD Negeri Bahyoneng Laok 2, sementara untuk anggota Tim Pilot Test yang berjenis kelamin perempuan, basecampnya berada di sebelah selatan SD Negeri Bahyoneng Laok 2.
Sambil melepas lelah usai perjalanan jauh, dua anggota Tim Pilot Test laki-laki mencoba berkeliling sebentar untuk pengenalan medan di sana. Bahyoneng Laok merupakan sebuah desa yang berada di perbukitan kapur Madura. Daerah ini minim air bila musim kemarau tiba, sehingga merupakan hal lumrah bila ditemukan rumah-rumah warga sekitar yang memiliki bak besar untuk menampung air hujan.
Beradaptasi dengan kondisi geografis seperti itu, Tim Pilot Test berusaha mengantisipasinya. Misalnya, ketika basecamp tidak memiliki kamar mandi, maka Tim Pilot Test berusaha mencari rumah warga yang agak lumayan besar dan kelihatan mampu untuk sekadar numpang mandi.
Malam hari, Tim Pilot Test melakukan briefing untuk membuat agenda esok hari. Karena masih ada dua SD yang menjadi sekolah feeder untuk dilakukan listing, yaitu SD Negeri Bahyoneng Laok 1 dan SD Negeri Bahyoneng Dajah 2, yang jaraknya sekitar 4 kilometer dari SMP Negeri 4 Geger (SMP Sampel).
Selasa (04/06/2013) pagi, Tim Pilot Test bergegas menuju ke lokasi. Dwi Wahjuni meluncur ke SD Negeri Bahyoneng Laok 1 dan Agus Krisnanto menuju ke SD Negeri Bahyoneng Dajah 2. Sedangkan, saya masih melanjutkan listing di SD Negeri Bahyoneng Laok 2 dan diteruskan dengan melakukan wawancara dengan guru SMP Negeri 4 Geger.
Siang harinya, Tim Pilot Test mendapat kunjungan dari Kantor REDI yang terdiri atas Manajer Survey Dr. Regina Niken Wilantari, S.E., M.Si., Manajer Data Wahyu Wibowo, S.Si., M.Si., dan Wawan Setiawan, S.IP. Kunjungan mereka ingin melihat proses melakukan pengumpulan data dalam pilot test, yang pada saat itu akan mengunjungi responden rumah tangga.
Tim Pilot Test berpencar lagi dengan dipandu guru sebagai partner local untuk mendampingi ke rumah responden rumah tangga tersebut. Hingga sore hari, rombongan dari Kantor REDI hanya menyaksikan wawancara sekali saja. 
Siang hari sulit menjumpai responden yang berada di rumah karena pada umumnya mereka sedang pergi ke sawah lantaran pada saat itu sedang musim panen padi. Sepulang rombongan dari Kantor REDI, Tim Pilot Test berusaha keliling lagi untuk menemui responden. Hingga jam sebelas malam, Tim Pilot Test berhasil mewawancarai tiga rumah tangga responden.
Rabu (05/06/2013) Tim Pilot Test berpencar lagi. Dengan dipandu oleh guru yang ternyata sudah memberitahukan kepada peserta didiknya yang menjadi sampel agar mengabari orangtuanya untuk tidak kemana-mana dulu siang hari ini, karena akan ada “tamu dari REDI” yang akan mengunjungi untuk wawancara.
Akhirnya, Dwi Whajuni berhasil mewawancarai empat rumah tangga sedangkan Agus Krisnanto mendapatkan tiga rumah tangga untuk diwawancarai. Sementara itu, saya meluncur ke Kantor UPTD Dinas Pendidikan guna melakukan wawancara dengan key informant di sana, namun tidak berhasil lantaran Kepala UPTD Dinas Pendidikan sedang menghadiri meeting di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten.
Berkat bantuan Kepala SD Negeri Bahyoneng Lao 2, saya terbantu untuk buat janjian ulang. Namun setelah ditunggu cukup lama, tidak bisa berjumpa juga. Akhirnya, karena hari sudah sore, saya memutuskan menarik anggota Tim Pilot Test untuk kembali ke Surabaya mengingat waktu yang diberikan hanya sampai hari ini saja. Pulang dari lokasi menjelang Maghrib dan tiba di Surabaya sekitar pukul 20.00 WIB. ***


logoblog

Thanks for reading Pilot Test Survey Konstruksi Pendidikan 2013 di Pulau Madura

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog