Senin, April 04, 2022

Hanya Dari Hati Anda Dapat Menyentuh Langit

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, April 04, 2022
Only from the heart can you touch the sky -Jalaluddin Rumi

Judul tulisan ini diambil dari kutipan (quote) yang indah dan penuh makna dari Rumi, seorang mistikus dan penyair sufi terbesar di Persia. Rumi, yang bernama lengkap Jalaluddin Rumi, juga dikenal sebagai Mawlānā, (lahir sekitar 30 September 1207, Balkh [sekarang di Afghanistan] - meninggal 17 Desember 1273 di Konya [sekarang di Turki]).
Rumi berasal dari garis keturunan besar mistikus Muslim dan orang-orang berkuasa. Orangtuanya, Mu’mina Khatun dan Baha ud Din Walad, adalah orang-orang berpengaruh dan memberikan obor kepada putra mereka. Ia menikah dengan Gowhar Khatun pada tahun 1225, dan mereka memiliki tiga putra dan satu putri. [
1Jalal al-Din Rumi: Poems, Quotes & Biography. (2016, June 8). Retrieved from https://study.com/academy/lesson/jalal-al-din-rumi-poems-quotes-biography.html./span>
]
Syair puisinya menjadi terkenal karena liriknya dan epik didatiknya, Masnawi-yi Ma’nawi, secara luas mempengaruhi pemikiran sastra mistik di seluruh dunia Muslim. Setelah kematiannya, murid-muridnya diorganisasikan sebagai Tarekat Maulawiyyah.
Kebanyakan bahasa yang digunakan Rumi adalah bahasa Persia dan Arab, di samping beberapa bahasa Turki dan sedikit bahasa Yunani. Hal ini mengakibatkan ia dikenal luas secara beragam untuk sastra Turki dan sastra Persia, yang mencerminkan pengaruhnya di Iran dan Turki. [
2Schimmel, A. (2021, December 13). Rūmī. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/biography/Rumi
]
Pengaruh tulisannya di anak benua India juga cukup besar. Pada akhir abad ke-20, popularitasnya telah menjadi fenomena global, dengan puisinya mencapai sirkulasi luas di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Banyak penerjemah telah menangani karyanya, Coleman Barks menjadi salah satu penerjemah paling sukses dan terkenal dari karya Rumi ke dalam bahasa Inggris.
Salah satu kutipan Rumi yang menyentuh hati dan berwawasan cinta adalah “Hanya dari hati Anda dapat menyentuh langit” (Only from the heart can you touch the sky). Kutipan ini sesungguhnya mengandung kalimat kiasan (sanepan).
Rumi adalah seorang penyair sufi. Dari sketsa singkat kehidupannya, kita dapat memahami dua hal penting. Pertama, cinta hanya untuk Tuhan, bukan yang lain, dan kedua kebenaran hakiki bagi manusia adalah konsep tauhid, yang artinya: tidak ada Tuhan selain Allah. Jadi berdasarkan tauhid, cinta itu hanya untuk Allah. Kita hidup dalam Tuhan dan untuk Tuhan. Dalam idenya segala sesuatu dalam ciptaan berasal dari Tuhan. Dia adalah Realitas Mutlak. Jadi cinta itu hanya untuk Tuhan. [
3https://www.worldwidejournals.com/global-journal-for-research-analysis-GJRA/recent_issues_pdf/2015/June/June_2015_1434184979__97.pdf
]
Fenomena Rumi yang menjadi jubah spiritualitas setelah 8 abad kekayaan spiritual Islam yang luar biasa tidak diragukan lagi, karena Rumi mengambil contoh dan pedoman dari Al-Qur’an dan Hadits untuk memahami kisah-kisah kehidupan dan kebijaksanaan dari para Nabi. Syair Rumi dinikmati dan dilahap sebagai “produk spiritualitas” untuk menenangkan diri, bersantai dan mengatasi kekacauan hidup dengan mendengarkan bait-bait tertentu. [
4https://uog.edu.pk/downloads/journal/PJLTS/IX/4.pdf
]
Kutipan “Hanya dari hati Anda dapat menyentuh langit” dimungkinkan merupakan pendekatan sastra yang digunakan Rumi untuk mengetahui bentuk pensyairan arti hadits “Innamal A’malu Binniyat”:

Innamal a’malu binniyat wa innama likullimri’in maa nawaa
“Sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Mayoritas ulama salaf berpendapat bahwa hadits tentang niat ini sepertiga Islam. Menurut Imam Baihaqi, karena tindakan seorang hamba itu terjadi dengan hati, lisan dan anggota badannya, dan niat yang tempatnya di hati adalah salah satu dari tiga hal tersebut dan yang paling utama. [
5https://muslim.or.id/21418-innamal-amalu-binniyat.html
]
Niat adalah perkara hati yang urusannya sangat penting, seseorang bisa naik ke derajat shiddiqin dan bisa jatuh ke derajat yang paling bawah disebabkan karena niatnya.
Niat secara istilah adalah keinginan seseorang untuk mengerjakan sesuatu, tempatnya di hati bukan di lisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), niat adalah maksud atau tujuan suatu perbuatan. Niat juga memiliki arti keinginan dalam hati.
Jadi, “Innamal a’malu binniyat” itu mengindikasikan bahwa sahnya suatu amal perbuatan dan sempurnanya hanyalah tergantung benarnya niat. Baik atau buruknya suatu amal, diterima atau ditolak oleh Allah tergantung niatnya.
Jika niat itu benar dan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala maka akan sah pula suatu amal dan akan diterima dengan izin Allah. Sebaliknya, segala sesuatu yang tidak diniatkan mencari keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla, maka akan sia-sia saja.
Dalam hal ini, Rumi mensyairkannya ke dalam aforisme sufistiknya, “Hanya dari hati Anda dapat menyentuh langit.” Imam an-Nawawi menyatakan bahwa telah berlaku Ijma’ bahwa tempat niat adalah hati. [
6https://www.rumahfiqih.com/pdf/pdf/254.pdf
] Jadi, dengan niat yang “benar” di dalam hati yang dilandasi cinta (mahabbah), amalan seseorang bisa diterima oleh Sang Khaliq, atau kedekatan kepada Sang Pencipta adalah sebuah keniscayaan. Rumi mensastrakan hal ini dengan istilah “menyentuh langit.” *** [040422]


logoblog

Thanks for reading Hanya Dari Hati Anda Dapat Menyentuh Langit

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog