Minggu, Januari 14, 2024

Alumni IFLS 1993 Jateng Kumpul Bareng Di Rumah Makan Kusuma Sari Solo

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Januari 14, 2024
Malam minggu (13/01), meja 12 dan 13 lantai 1 di pojok sisi tenggara Rumah Makan (RM) Kusuma Sari begitu ramai. Rumah makan yang berada di Jalan Brigjen Slamet Riyadi No. 111 Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, itu menjadi tempat kumpul bareng alumni IFLS 1993.
Tujuh mantan Tim Enumerator IFLS 1993 Wilayah Pencacahan (Wilcah) Jawa Tengah (Jateng) dari Solo, Sukoraharjo, dan Karanganyar, berkumpul dan berkangen ria dengan Koordinator Lapangan (Korlap) Jateng, yang dikenal awet muda dan ganteng itu.
Bagaimana ceriteranya bisa kumpul bareng? Bermula dari kehadirannya di Solo dalam rangka mengantar sang istri menghadiri reuni akbar di Tawangmangu, Korlap ganteng dan awet muda yang bernama Ir. Eko Ganiarto, M.M. menginisiasi reuni di antara anggota Tim Enumerator IFLS 1993 yang berdomisili di Solo dan sekitarnya, yaitu Octo Semuil Darmawan, Dasriyamto, Endah Sriwiyati, Sri Kustati, Budiarto Eko Kusumo, Agus Winarno, dan Maruti Kusrini.
 
Tim Enumerator IFLS 1993 Jateng berpose bersama Korlap Jateng

Indonesia Family Life Survey
(IFLS) merupakan upaya kolaborasi Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LD-FEUI) dan RAND Coorporation, USA, dengan dukungan dari National Institute of Child Health and Human Development, USAID, Ford Foundation, dan the World Health Organization. Di Indonesia, IFLS 1993 disebut juga SAKERTI (Survai Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia) 1993.
Pengumpulan data IFLS atau SAKERTI 1993 ini memberikan berbagai informasi ekonomi, demografi, dan kesehatan baik di tingkat rumah tangga maupun komunitas di 13 provinsi di pulau Jawa, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. 
Sampel berjumlah 7.224 rumah tangga diwawancarai selama bulan Agustus 1993 hingga Januari 1994. Data tingkat rumah tangga mencakup topik-topik seperti karakteristik rumah tangga, pendapatan, pendidikan orang dewasa dan anak-anak, riwayat pernikahan, perpindahan antar rumah tangga, riwayat kehamilan, dan pengetahuan serta penggunaan alat-alat kesehatan kontrasepsi
Reuni Korlap IFLS 1993 Jateng dengan alumni IFLS 1993 Wilcah Jateng yang berdomisili di Solo, Sukoraharjo, dan Karanganyar

Di tingkat fasilitas masyarakat, informasi dikumpulkan dari para pemimpin desa dan ketua kelompok perempuan desa di masing-masing 321 wilcah (enumeration area/EA) di mana rumah tangga tersebut berada. Pertanyaan yang diajukan mengenai karakteristik masyarakat (transportasi, air dan sanitasi, sejarah sekolah, dan ketersediaan fasilitas kesehatan), perawat, bidan, dan paramedis (manajemen fasilitas dan riwayat keluarga berencana, gambaran tentang jenis layanan), dan praktisi kesehatan tradisional (membeli atau membuat obat-obatan herbal atau menggunakan jasa praktisi tradisional, ritual, dan mantera). 
Ketika data rumah tangga digabungkan dengan data fasilitas masyarakat, IFLS 1993 memberikan gambaran unik mengenai bidang kesuburan, keluarga berencana, kesehatan bayi dan anak, pendidikan, migrasi, pekerjaan, dan kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan. status lebih dari 7.000 rumah tangga di lingkungan yang beragam selama periode perubahan demografi dan sosial ekonomi yang cepat.
Setelah 30 tahun impelementasi IFLS 1993 atau IFLS/SAKERTI yang pertama di Indonesia, kesempatan kumpul bareng Tim Enumerator Wilcah Jateng bisa terwujud atas fasilitas dan sponsorship dari Korlap Jateng pada malam Minggu itu. Korlap ini memang terkenal gemar menyapa enumeratornya hingga sekarang.

Kumpul bareng alumni IFLS 1993 di RM Kusuma Sari Solo

Di RM Kusuma Sari yang memasang slogan ‘Solo Heritage Cuisine Since 1970’ itu, Tim Enumerator dan Korlap IFLS 1993 Jateng bernostalgia untuk mengenang pengalaman dalam survai akbar dan lengkap. 
Sambil memesan makanan dan minuman, mereka mengobrol “masa lalu” yang dikenang sebagai pengejawantahan memori, baik suka dan duka menjadi enumerator, mulai dari naik pesawat terbang Garuda, training dengan bule,  basecamp yang horor, wilcah yang berpanorama indah, hingga ‘rahasia percintaan’ di antara eumerator.
Obrolan itu tanpa terasa memakan waktu selama 3 jam lamanya (19.00 – 22.00 WIB). Mereka mengeluarkan senyuman karena merasa senang dan bahagia bisa berkumpul dan berbagi kenangan berkeliling wilcah Jateng, dari daerah ramai hingga terpecil, dari daerah panas hingga dingin, dari daerah pantai hingga pegunungan, yang didampingi Korlap ganteng dan baik hati.
Kumpul bareng itu seakan-akan mengiaskan pentingnya sebuah pertemanan. Karena tanpa pertemanan, sulit bagi kita merajut cerita bermakna di lapangan. Antoine de Saint-Exupéry (1900-1944), seorang penerbang, penulis dan penyair Prancis pernah berujar, “To forget a friend is sad. Not every one has had a friend. And if I forget him, I may become like the grown−ups who are no longer interested in anything but figures” (Melupakan seorang teman itu menyedihkan. Tidak semua orang punya teman. Dan jika aku melupakannya, aku mungkin akan menjadi seperti orang dewasa yang tidak lagi tertarik pada apa pun kecuali angka). *** [140124]


logoblog

Thanks for reading Alumni IFLS 1993 Jateng Kumpul Bareng Di Rumah Makan Kusuma Sari Solo

Previous
« Prev Post

3 komentar:

  1. Ya ampun apik banget tulisanmu. Nggk nyangka aku mas selama ini aku melihatmu sbg orang yg hanya suka gojekan. Ternyata dirimu jurnalissejati. Sukses selalu yamad Petruk.

    BalasHapus
  2. Mantab! Pertemana team enum yang belum tentu ada ditempat lain.. 🙇

    BalasHapus
  3. Persahabatan sejati yg tak lekang oleh waktu.....patut diteladani

    BalasHapus

Sahabat Blog