Sabtu, Januari 27, 2024

Durio zibethinus, Pohon Durian Yang Buahnya Berduri dan Beraroma Kuat

  Budiarto Eko Kusumo       Sabtu, Januari 27, 2024
Tatkala diajak berburu durian di Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, sama dosen President University yang juga merupakan mantan Koordinator Lapangan (Korlap) Indonesia Family Life Survey (IFLS) 1993 Wilayah Pencacahan Jawa Tengah (Jateng), terlihat ratusan pohon durian.
Desa Genengan memang dikenal sebagai desa penghasil durian dan sejak tahun 2012 menjadi jujugan wisatawan yang ingin menyantap durian di dekat kebunnya. Hampir setiap pekarangan milik penduduk di sana memiliki pohon durian. Entah itu satu pohon, dua pohon hingga puluhan pohon.
Durian adalah buah dengan karakter yang unik dan mempunyai bau yang sangat tajam. Alfred Russel Wallace (1823-1913), seorang naturalis Inggris, pernah mengatakan "as producing a food of the most exquisite flavour it is unsurpassed... I should certainly choose the Durian ..as the king of fruits" (sebagai penghasil makanan dengan rasa yang paling nikmat, tak tertandingi... Saya tentu harus memilih Durian..sebagai rajanya buah-buahan).
Pohon durian memiliki nama ilmiah Durio zibethinus L. Nama genus Durio berasal dari bahasa Melayu “duri”, mengacu pada kulit luar buahnya yang berduri tebal dan tajam. Sedangkan, julukan khusus zibethinus berasal dari bahasa Italia “zibetto” (musang) dan juga merupakan nama lama untuk “sigung”, binatang mamalia yang memiliki bulu berwarna hitam dan putih.

Buah durian (Durio zibethinus)

Spesies Durio zibethinus ini, kata Francis Chung (seorang pensiunan Departemen Pertanian Malaysia), kisahnya tidak terlepas dari Georg Eberhard Rumphius (1627-1702) dan Carolus Linnaeus (1707-1778) [
1Chung, Francis. The Origin of Durian: Origin of The Word "Durian". Retrieved from https://durianinfo.blogspot.com/p/the-origin-of-durian.html
].
Rumphius adalah seorang ahli botani kelahiran Jerman yang mendedikasikan sebagian besar usianya untuk meneliti tanaman tropis di Maluku, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Mula-mula ia dipekerjakan sebagai serdadu untuk Vereenigde Oostendische Compagnie (VOC) pada tahun 1653. Pada tahun 1657, ia keluar dari dinas kemeiliteran dan tertark untuk meneliti flora dan fauna di Pulau Ambon dan sekitarnya.
Dibantu istri tercintanya, Susanna, dan anak-anak mereka, Rumphius mengumpulkan berbagai jenis tanaman untuk diteliti, dicatat, dan digambar ilustrasinya. Hasil kerjanya itu diselesaikan pada tahun 1690 dan dihimpun dalam sebuah manuskrip yang ia beri judul Herbarium Amboinense untuk diterbitkan di Belanda.
Namun, pada kenyataannya terjadi “intrik” dalam lingkungan VOC. Kendati manuskrip sudah dikirimkan dari Ambon ke Batavia (Jakarta) untuk diteruskan ke Belanda tertahan di tangan Gubernur Jenderal Joannes Camphuys. Kisah Rumphius dan mahakaryanya Herbarium Amboinense akhirnya penuh dengan drama.
Barulah setelah 39 tahun kematian Rumphius, mahakaryanya Herbarium Amboinense bisa diterbitkan pada tahun 1741. Buku ini berisi sekitar 1.200 jenis tanaman yang meliputi penjelasan tentang nama dalam bahasa Latin, Belanda, Arab, Melayu, China, dan nama lokal. Tak cukup di situ, Rumphius juga memberikan penjelasan bagaimana tanaman itu dibudidayakan dan di mana saja bisa tumbuh, termasuk manfaat dari tanaman itu sendiri.

Daun durian (Durio zibethinus)

Di dalam Herbarium Amboinense itu, salah satu di antaranya berisi beberapa halaman yang dikhususkan untuk tanaman yang disebutnya ''durioen'' (sekarang dikenal sebagai durian biasa).
Deskripsi rinci Rumphius tentang durian telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pengetahuan kita saat ini tentang buah tropis yang unik ini. Dia diakreditasi dengan menciptakan genus Durio.
Dalam deskripsi tersebut, Rumphius juga menjelaskan dengan sangat rinci bagaimana para pemburu lokal di Ambon menggunakan bau yang kuat dan rasa durian yang sangat lezat untuk berhasil memancing musang. Cara yang sangat unik dalam menggunakan durian untuk menjebak musang ini menarik perhatian ahli botani hebat lainnya yang kemudian menghubungkan musang dengan durian.
Meskipun Rumphius diakreditasi dengan penciptaan genus Durio, Carolus Linnaeus-lah yang membubuhkan nama Latin zibethinus padanya. Linnaeus, botaniwan Swedia, yang dikenal sebagai peletak dasar dalam tata nama binomial untuk tumbuhan, kemudian menyandingkan nama spesies zibethinus pada durian umum sehingga menciptakan "Durio zibethinus", dan dipublikasikan dalam Systema Vegetabilium Secundum Classes Ordines Genera Species cum Characteribus et Differentiis: Editio decima tertia [
2Linné, Caroli A. (1774). Systema Vegetabilium Secundum Classes Ordines Genera Species cum Characteribus et Differentiis: Editio decima tertia. Gottingae et Gothae: Impensis Jo. Christ. Dieterich. Retrieved from https://books.google.co.id/books/about/Caroli_a_Linn%C3%A9_Systema_vegetabilium_sec.html?id=ru1eAAAAcAAJ&redir_esc=y
], atau Syst. Veg., ed. 13. 581 (1774).
Selain nama ilmiah, Durio zibethinus juga mempunyai nama-nama umum lainnya: durian (Inggris); stinkfrukt (Swedia); Durianbaum, Stinkfrucht, Zibetbaum (Jerman); doerianboom (Belanda); durion (Prancis); durión (Spanyol); durião (Portugis); durie (Italia); dawryan zibadi (Arab); Ḍyuyo jibi thinas (Kannada); duriyaan (Malayalam); du-yin (Myanmar); thourièn, mahk tulieng (Laos); sâù riêng (Vietnam); thu-réén (Kamboja); thurian, rian (Thailand); durian, durian kampung, durian puteh, kerantongan (Malaysia); durian (Indonesia); dulian (Filipina); jiǎ lián qiáo yè, liú lián (China); dorian (Jepang) [
1Chung, Francis. The Origin of Durian: Origin of The Word "Durian". Retrieved from https://durianinfo.blogspot.com/p/the-origin-of-durian.html
,
3Durio zibethinus L. in GBIF Secretariat (2023). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2024-01-24.
,
4EPPO Global Database. Durio zibethinus (DURZI). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/DURZI
,
5EOL. Durian: Durio zibethinus Murray. Retrieved from https://eol.org/pages/483665/names
,
6MyBis. Native Plants: Durio zibethinus. Retrieved from https://www.mybis.gov.my/sp/38936
].

Batang durian (Durio zibethinus)

Di Indonesia, durian (Durio zibethinus) memiliki nama-nama lokal di berbagai daerah. Deureuyan (Aceh); duren, tarutung (Gayo); drotong (Batak Pakpak); durian, durin, tarutung (Batak Karo); anduriang, tarutung (Batak Toba); turian, tulian (Simalur); duria (Nias); duriat (Mentawai); durian (Minangkabau); derian (Lampung); duren (Jakarta); kadu (Sunda); duren, ambetan (Jawa); dhurin, adhuria, durian (Madura); duren (Bali); duria, aduria (Bima); duian, dahian, dahuian, dian, duhuian, duian, ruian, dahujan, catu (Dayak); durian, duriang (Manado); duria, duliango (Gorontalo); dulian, tamaduwe, maduwe, oria, duhian, luria, duria (Toraja); duriang (Makasar); duriang, durian, duran, jurana, juria (Bugis); dulen, rulen, duran, turiane, tulene, turen, turene, tureno, tuleno (Seram); durene, dureno, tureno, turenyo, durian gaja, duriang, durian (Halmahera); durian, warian, urian, ehriane (Nusa Laut); ndia, ndihain, dahing, ndalia, dahia (Sulawesi); duria (Temate; Tidore); duran (Papua) [
7IPBBiotics. View Tumbuhan Obat #Durio zibethinus Murr. Retrieved from https://ipbiotics.apps.cs.ipb.ac.id/index.php/tumbuhanObat/69
].
Durio zibethinus (durian) termasuk dalam famili Malvaceae, dan mempunyai daerah jelajah asli dari Sumatera hingga Kalimantan, Indonesia [
8Royal Botanic Gardens Kew. Durio zibethinus L. Plants of the World Online. Retrieved from https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:559531-1
]. Kemudian diperkenalkan (diintrodusir) di India, Indochina  (kecuali Kamboja), Malesia (Malaysia, Jawa, Filipina) [
4EPPO Global Database. Durio zibethinus (DURZI). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/DURZI
].
Pohon durian (Durio zibethinus) berbatang tegak, berkayu, bulat, dengan percabangan simpodial, putih kehijauan. Tinggi pohon antara 15 – 40 meter. Daunnya Daun tunggal, tersebar, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal meruncing. Tangkainya silindris, putih kehijauan, pertulangan menyirip, hijau kekuningan.
Bunganya berwarna putih, berkelopak lima dengan benang sari panjang dan besar, dan lebar. Mereka tumbuh dalam kelompok terkulai yang muncul di simpul-simpul di sepanjang cabang. Bunga yang dibuahi berkembang menjadi buah berwarna hijau bulat hingga lonjong dengan kulit tebal dan keras bersenjatakan duri kokoh dan runcing. Bergantung pada cabang pada batang kuat yang diperlukan untuk menopang ukurannya. Buah matang mungkin berwarna hijau atau kekuningan, tergantung varietasnya, dan terbagi sepanjang garis memanjang menjadi tiga atau empat segmen.
Buah yang dapat dimakan dipanen untuk diambil daging buahnya dan diambil bijinya. Daging buah yang terlalu matang terkenal karena baunya yang tidak sedap. Bagi yang belum terbiasa makan kerap merasa pusing karena aromanya yang kuat dan terkadang blokekan (merasa mual terus muntah).

Pohon durian (Durio zibethinus) di kebun penduduk

Selain dimakan segar, di sejumlah daerah di Indonesia, buah durian bisa dikeringkan dan kemudian dimasak untuk lauk makan, seperti di Palembang dan Pontianak. Bijinya bisa direbus atau dipanggang dan dimakan sebagai pongge. Begitu juga kelopak bunga, daun muda dan pucuknya juga dapat dimakan.
Durian merupakan sumber berbagai nutrisi dan senyawa obat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Penelitian memperlihatkan bahwa durian memiliki efek antihiperglikemik, antiaterosklerotik, antiproliferasi, dan probiotik [
9A Aziz, N. A., & Mhd Jalil, A. M. (2019). Bioactive Compounds, Nutritional Value, and Potential Health Benefits of Indigenous Durian (Durio Zibethinus Murr.): A Review. Foods (Basel, Switzerland), 8(3), 96. https://doi.org/10.3390/foods8030096
].
Dalam Alkandahri et. al. (2021) [
10Alkandahri, Maulana & Patala, Recky & Pratiwi, Mutiarika & Setianingsih, Lilis & Farhamzah, Farhamzah & Kusumawati, Anggun & Hidayah, Himyatul & Amal, Surya & Frianto, Dedy. (2021). Pharmacological Studies of Durio Zibethinus: A Medicinal Plant Review. Annals of the Romanian Society for Cell Biology. 25. 640-646.
] dijelaskan bahwa Durio zibethinus mengandung banyak senyawa metabolit sekunder berbeda yang terdiri dari flavonoid (caffeate, quercetin, flavanones, flavon, flavon, flavanol, anthocyanin), polifenol (asam sinamat, asam hidroksibenzoat), karoten, tanin, asam askorbat dan saponin, alkaloid , steroid, manyilago, glikosida, karbohidrat, gula pereduksi, fenol. 
Daun Durio zibethinus dapat mengobati sakit perut, gangguan pernafasan, luka, dan nyeri otot atau kelelahan pada wanita. Sedangkan buahnya berfungsi sebagai antioksidan, antimutagenik, antikarsinogenik, antiinflamasi, dan antimikroba. *** [270124]


logoblog

Thanks for reading Durio zibethinus, Pohon Durian Yang Buahnya Berduri dan Beraroma Kuat

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog