Sabtu, September 18, 2021

Field Practice Survey Sekolah AIBEP 2014 Di Pulau Madura

  Budiarto Eko Kusumo       Sabtu, September 18, 2021
Dalam sebuah survey berskala besar, pelatihan (training) yang diberikan kepada enumerator tidak melulu kepada konsep saja namun porsinya harus berimbang dengan praktek. Sepertinya halnya pada pelatihan Survey Sekolah AIBEP 2014 yang digelar dari 7 hingga 12 September 2014, juga memiliki aktivitas round robin, live respondent, dan field practice.
Pelatihan enumerator dilakukan dengan mengkombinasikan antara pelatihan di kelas dan latihan wawancara. Pelatihan di kelas terdiri dari penjelasan konsep dan definisi kuesioner yang diikuti dengan demonstrasi cara bertanya dan mencatat jawaban.

Enumerator foto bersama kepala madrasah dan beberapa guru (Foto: 11/09/2014)

Latihan wawancara yang dilakukan adalah latihan wawancara di antara mereka sendiri (round robin) dan live respondent (mengundang responden). Kemudian barulah field practice (latihan lapangan). Field practise ini dianggap miniatur dari pelaksanaan survey di lapangan nantinya, karena dalam field practice ini, enumerator sudah benar-benar dibawa ke daerah untuk mempraktekkan konsep pelatihan yang telah diajarkan. Mulai dari yang berperan sebagai supervisor, editor maupun enumerator.
Untuk field practice Survey Sekolah AIBEP 2014 atau 2014 AIBEP Schools Survey: Data Collection & Cleaning, ada 80 enumerator yang ikut field practise di Jawa Timur. Dari 80 enumerator itu, terbagi ke dalam 8 Tim (sifatnya sementara). Tim 1 (11 orang) di Gresik, Tim 2 (7 orang) di Surabaya 1, Tim 3 (7 orang) di Surabaya 2.

Tunggu mobil rental yang telah dipesan REDI untuk field practise ke Pulau Madura (Foto: 11/09/2014)

Sedangkan, untuk Tim 4 sampai dengan 8 yang masing-masing terdiri dari 11 orang melakukan field practice di Pulau Madura. Dalam field practise ini, saya mendapat tugas mendampingi Tim Enumerator untuk Tim 7 Madura 4.
Tim 7 Madura 4 melakukan field practice di MTs SA At-Thoyyibiyah yang berada di Desa Ampara’an, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan. Jaraknya sekitar 70 kilometer dari Country Heritage Resort Hotel, tempat para enumerator menginap dan mengikuti pelatihan.

Jalan kaki sebelum tanjakan makadam menuju madrasah (Foto: 11/09/2014)

MTs SA At-Thoyyibiyah adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang MTs di bawah naungan Kementerian Agama. Sesuai prasastinya, madrasah ini dibangun dengan dana hibah Pemerintah Australia melalui Program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2009.
Jadwal field practice ini pada hari keempat pelatihan enumerator, atau Kamis (11/09/2014). Berangkat dari Country Heritage Resort Hotel pada pukul 06.30WIB, dan sampai di MTs SA At-Thoyyibiyah sekitar pukul 09.00 WIB.

MTs SA At-Thoyyibiyah (Foto: 11/09/2014)

Karena mendekati madrasah, jalannya menanjak maka mobilnya berhenti sebelum tanjakan jalan yang masih makadam. Makadam adalah jalan tanah atau jalan batu yang dikeraskan dan diperhalus permukaannya dengan pasir/tanah atau kerikil berukuran kecil yang dipadatkan. Akan tetapi, pada saat kunjungan ke sana, jalannya terlihat bergelombang dengan tonjolan di tengah.
Enumerator kemudian jalan kaki bersama menuju ke lokasi madrasah. Tiba di madrasah, rombongan enumerator diterima oleh pengurus yayasan, kepala sekolah dan guru serta personil tata usaha. Setelah mengutarakan maksud dan tujuan sesuai surat yang dilayangkan oleh Kantor REDI kepada madrasah beberapa hari sebelumnya perihal akan menjadi lokasi field practice maka para enumerator diterima dengan baik.

Enumerator mulai mengumpulkan data yang diperlukan (Foto: 11/09/2014)

Setelah itu, antara enumerator berbagi peran mengenai seksi mana saja yang menjadi bagian dalam melakukan wawancara, dan bagian mana yang melakukan observasi. Termasuk pihak manajemen madrasah juga dibagi untuk melayani wawancara para enumerator tersebut, dan dokumen apa yang perlu disiapkan untuk bahan mengisi kuesioner.
Karena enumeratornya ada 11 orang, maka proses pelaksanaan field practice hanya berlangsung kurang dari 2 jam lamanya. Selain itu, jauh-jauh hari madrasah telah mempersiapkan dokumen yang diperlukan juga.

Menu hidangan yang telah disiapkan pihak madrasah untuk enumerator (Foto: 11/09/2014)

Selesai proses wawancara dan observasi, ternyata pihak madrasah telah mempersiapkan hidangan makan siang khas Madura. Hidangan tersebut diletakkan di atas meja panjang sebanyak 3 buah yang direkatkan jadi 1.
Usai makan, enumerator mengajak foto bersama di halaman madrasah dan sekalian berpamitan untuk kembali ke Country Heritage Resort Hotel Surabaya, karena sore harinya akan ada comprehensive evaluation and review of field practise. ***


logoblog

Thanks for reading Field Practice Survey Sekolah AIBEP 2014 Di Pulau Madura

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog