Kunjungan dua mantan petugas lapangan STAR di Aceh ke Sekretariat SMARThealth |
Sabtu pagi (26/02/2022) yang cerah, Sekretariat SMARThealth (selanjutnya disebut Sekret) kedatangan dua orang mantan petugas lapangan yang pernah terlibat dalam Study of the Tsunami Aftermath and Recovery (STAR), yaitu Hendrik Nugroho dan Slamet Hariono.
Di Indonesia, STAR ini dikenal dengan Studi Aspek Sosial Ekonomi Pascatsunami (SASMI). SASMI/STAR ini merupakan survey panel untuk mengumpulkan informasi dari responden yang sama pada waktu yang berbeda untuk jangka waktu yang lebih lama. Tujuan studi ini untuk mengukur dampak gempa dan tsunami 2004 terhadap aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan pada populasi di Aceh dan Sumatera Utara.
Kedatangan dua orang mantan petugas lapangan STAR ini ingin bernostalgia dengan penghuni Sekret yang juga merupakan seorang mantan petugas lapangan STAR. Ketiga orang tersebut dulunya pernah mendapat penempatan tugas di Provinsi Aceh.
Selama empat tahun (2006-2010) kami menjelajah Tanah Rencong untuk mengumpulkan data secara periodik, dan kami pernah merasakan bertugas di dua site office yang ada di Aceh, yaitu Abdya dan Banda Aceh.
Selain bisa mengenal geografis dan budaya Aceh, ada kenangan tersendiri bagi saya dalam STAR. Sebagai seorang yang sudah berkeluarga, saya punya kenangan karena memecahkan rekor berada di lapangan hingga delapan bulan lebih. Ketika pulang ke rumah, anak sempat lupa pada ayahnya!
Dalam silaturahmi ini, tidak hanya bernostalgia tapi juga bertukar pikiran. Saya yang sendirian di Sekret sejak pandemi COVID-19 menyapa Indonesia, kedatangan dua teman yang sama-sama mantan petugas lapangan STAR merasa senang.
Lama saya tidak memasak, akhirnya timbul hasrat untuk memasak soto dengan rempah yang kuat untuk hidangan kepada dua teman tersebut. Akhirnya, saya belanja dan membikin soto ayam yang segar.
Cukup lama, kita bersendau gurau di Sekret. Slamet Hariono pulang sekitar pukul 17.00 WIB dan Hendrik Nugroho berpamitan usai shalat Maghrib. Kebersamaan itu penting, bukan hanya untuk menjaga silaturahmi, tapi harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Jadikanlah silaturahmi dengan teman-temanmu sebagai warna-warni yang penuh keindahan, penuh kasih sayang, rukun, dan damai selalu. Karena sesungguhnya, silaturahmi itu meluaskan pikiran, memperkaya sudut pandang, dan merupakan satu di antara dari sekian banyak pintu rezeki.
Hasan radhiyallâhu ‘anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam: “Ada dua kaki yang sangat disukai Allah, yaitu kaki yang dilangkahkan untuk menunaikan shalat fardhu dan kaki yang dilangkahkan untuk silaturrahim.” *** [260222]
Mantap... Saya kok egk di ajak Pak
BalasHapus