A hug makes you feel good all day. Ilustrasi gambar diambil dari C-Drama Go Go Squid 2: Dt. Appledog's Time |
Pelukan merupakan fenomena yang kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pelukan bisa dilakukan oleh setiap orang. Saya masih ingat betul akan pelukan ibu menjelang saya masuk Sekolah Dasar (SD). Kala itu karena kesalahan diagnosis, saya sempat mengalami kelumpuhan kaki sebelah kiri hampir tiga bulan lamanya. Ukuran kaki saat itu mengecil menjadi setengah ukuran dari kaki sebelah kanan, dan tidak bisa digerakkan.
Ketika sudah berkeluarga, saya juga sering memeluk istri dan anak-anak ketika masih kecil. Semua orang butuh pelukan. Dalam bukunya, The Hug Therapy Book (1983), Kathleen Keating menyelipkan kata bijak yang menginspirasi banyak orang: “Pelukan membuatmu merasa nyaman sepanjang hari” (A hug makes you feel good all day).
Kathleen memiliki gelar sarjana dalam psikologi klinis dan merupakan perawat terdaftar di California dan Missouri. Dia telah berpraktik sebagai konselor, psikoterapis, pendidik kesehatan mental, mediator, dan konsultan selama 35 tahun terakhir. [1]
Pelukan, bagi Kathleen Keating, dimaknai memiliki banyak faedah. Selain tidak memerlukan peralatan khusus dan menuntut pengaturan khusus, pelukan bisa menjadikan hari-hari bahagia menjadi lebih bahagia serta membuat hari-hari yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Pelukan juga bisa bikin mood merasa baik, mengusir kesepian, mengatasi ketakutan, membuka pintu perasaan, membangun harga diri, menumbuhkan altruisme, memperlambat penuaan, meredakan ketegangan, melawan insomnia, dan mengisi tempat-tempat kosong dalam hidup. Ia terus bekerja untuk memberikan manfaat bahkan setelah pelukan dilepaskan.
Dalam kisah Rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi was Sallam (SAW) ketika menerima wahyu untuk pertama kalinya, peran pelukan Khadijah radhiallahu ‘anha mengantarkan kenabian suaminya, Rasul Muhammad.
Sepulang dari Gua Hira, Rasulullah SAW kembali ke rumah menemui istrinya, Khadijah, dalam keadaan ketakutan. Beliau duduk di sisi istrinya lalu semakin merapat padanya. Saat itu yang paling diinginkannya adalah kehangatan, ketenangan, dan kepercayaan dari orang yang dicintainya.
Khadijah pun langsung menyelimuti Muhammad dan memeluknya. Ia mendengarkan curahan hati sang suami tercinta. Khadijah kemudian menenangkan dan meyakinkan suaminya bahwa yang dialaminya bukanlah sesuatu yang menakutkan, namun amanah yang akan sanggup beliau jalankan kelak di kemudian hari.
Mendengar ucapan istrinya yang begitu yakin, membuat hati Muhammad tenang dan beliau merasa yakin bahwa dirinya baru saja diangkat menjadi Rasul. Dan setelah itu, Rasulullah selalu mendambakan pelukan hangat dari Khadijah setiap kali mendapatkan hambatan dakwah.
Ketika kita menemukan bahwa segala sesuatunya semakin sulit, pelukan hangat dan tanpa kata-kata dapat memiliki kekuatan penyembuhan yang lebih besar daripada penjelasan logis, poin demi poin tentang mengapa segalanya begitu sulit.
Melihat prevalensi pelukan yang mulai marak dalam kehidupan sehari-hari, sejumlah ilmuwan mulai tertarik dalam penelitian. Anthony Grant, seorang profesor psikologi di University of Sydney, mempresentasikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa, selain mengurangi kecemasan dan kesepian, pelukan menurunkan kadar hormon kortisol kita, yang dikeluarkan sebagai respons terhadap stres; ini, pada gilirannya, memperkuat kekebalan terhadap patogen dan menurunkan tekanan darah. Dan menurut Karen Grewen dari University of North Carolina di Chapel Hill, jika pasangan berpegangan tangan dan berpelukan selama dua puluh detik sebelum meninggalkan rumah di pagi hari, indeks stres mereka hanya setengah dari pasangan yang tidak melakukannya. Dengan kata lain, pelukan pagi yang hangat dan singkat dengan seseorang yang kita cintai memberi kita lapisan pelindung, melindungi kita dari stres hari itu. [2]
Hal ini juga senada dengan hasil temuan dari Sheldon Cohen dkk. [3], yang menunjukkan bahwa orang yang secara teratur menerima pelukan lebih terlindungi daripada mereka yang tidak, meskipun Cohen dkk tidak dapat mengabaikan kemungkinan bahwa mereka yang lebih sering dipeluk juga lebih cenderung menggunakan pelukan untuk menyelesaikan konflik.
Alhasil, kata bijak Kathleen Keating yang menjadi judul tulisan di atas patut dicamkan dalam kehidupan sehari-hari. “Pelukan membuatmu merasa nyaman sepanjang hari.” *** [280322]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar