Jumat, September 08, 2023

Artocarpus altilis, Tanaman Sukun Yang Buahnya Empuk Seperti Roti

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, September 08, 2023
Sebatang pohon sukun setinggi sekitar 5 meter berdiri tegak di halaman depan Puskesmas Pakis yang terletak di Jalan Raya Pakis Kembar No. 70 Desa Pakis Kembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Kehadirannya menjadi peneduh halaman. Pasien yang akan periksa di Puskesman Pakis akan melintasinya, karena letak pohon sukun tersebut tepat di muka pintu masuk utama Puskesmas Pakis yang menghadap ke selatan.
Pada waktu menghadiri Pelatihan Kader SMARThealth se-wilayah Kecamatan Pakis yang digelar di Aula Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Pakis, saya mencoba menikmati kesejukan di bawahnya sesaat dan kemudian berusaha memotretnya.

Buah sukun (Artocarpus altilis)

Tanaman sukun merupakan salah satu tanaman penghasil buah yang dapat dimakan. Umumnya buahnya tidak dimakan langsung tapi harus digoreng atau direbus. Pada waktu saya masih di bangku SD hingga SMA kerap membeli sukun goreng di dekat rumah.
Menempel di salah satu bangunan di lingkungan Gedung Umat Islam Surakarta, timur Lapangan Kartopuran, Mbok Tronjol, penjual gorengan, setiap hari menjajakan aneka gorengan, seperti blanggreng (singkong goreng), limpung (ubi jalar goreng), tempe gembus, dan sukun.
Dalam dunia botani, pohon sukun memiliki nama ilmiah Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg. Nama genus Artocarpus berasal dari bahasa Yunani yang merupakan gabungan dari kata “artos” (roti) dan “karpos” (buah) [
1Rojas-Sandoval, J. and Acevedo-Rodríguez, P. (2022) ‘Artocarpus altilis (breadfruit)’, CABI Compendium. CABI. doi: 10.1079/cabicompendium.1822.
]. Hal ini mengacu pada rasa buah setelah dimasak, struktur daging buahnya sangat empuk seperti roti.
Sedangkan, julukan khusus spesies ini, altilis, berasal dari bahasa Latin “altilis” yang berarti besar atau gemuk [
2Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Artocarpus altilis. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/artocarpus-altilis/?lang=en
]. Pengertian ini mengacu pada ukuran buahnya yang nyempluk. Nyempluk merupakan istilah Jawa yang mempunyai pengertian pendek lagi gemuk.

Batang sukun (Artocarpus altilis)

Spesies ini mula-mula dijelaskan oleh Sydney Parkinson (1745-1771) sebagai Sitodium altile pada tahun 1773 dalam Journal of a Voyage to the South Seas, in His Majesty's Ship, the Endeavour, atau J. Voy. South Seas 45 (1773) [
3https://www.ipni.org/n/856532-1
].
Sydney Parkinson adalah seorang pedagang wol Inggris yang pernah dipekerjakan oleh Joseph Bank dalam mengerjakan koleksinya pada tahun 1767, dan kemudian dikirim melakukan penjelajahan bersama James Cook dengan kapal HMS Endeavour. Ia meninggal di Batavia, Nederlandsch-Indië [
4Stafleu, Frans A. & Cowan, Richard S. (1983). Taxonomic literature : a selective guide to botanical publications and collections with dates, commentaries and types, Volume IV: P-Sak, 2d ed. Utrecht: Bohn, Scheltema & Holkema. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/103624
].
Pada tahun 1941, spesies Sitodium altile Parkinson direvisi dan dimasukkan ke dalam genus Artocarpus dan menjadi Artocarpus altilis oleh Francis Raymond Fosberg (1908-1993), seorang ahli botani Amerika, dalam Journal of the Washington Academy of Sciences, Vol. 31, atau J. Wash. Acad. Sci. 31: 95 (1941) [
5Fosberg, F. Raymond. (1941). Names in Amaranthus, Arto-carpus, and Inocarpus. In: Journal of the Washington Academy of Sciences, Vol. 31. Wisconsin: Washington Academy of Sciences. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/part/101666
].
Selain nama ilmiah (preferred scientific name), pohon sukun (Artocarpus altilis) memiliki nama umum di berbagai negara. Breadfruit, dugdug (Inggris), broodvruchtboom (Belanda), brotfruchtbaum (Jerman), arbre à pain (Prancis), fruta de pan, árbol del pan (Spanyol), fruta-pão (Portugis), saké (Vietnam), sakéé, khnaôr sâmloo (Kamboja), khanun-sampalaor, sa-ke (Thailand), kelor, kelur, sukun, timbul (Malaysia), kamansi, rimas (Filipina), kapiak (Papua Nugini), bia, nimbalu (Kepulauan Solomon), te mai (Kiribati), 'viu (Samoa), mai, mei (Tonga), dan beta (Vanuatu).

Daun sukun (Artocarpus altilis)

Spesies Artocarpus altilis berasal dari Indonesia, Mikronesia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu, di mana ia tumbuh di hutan lembab mulai dari pantai hingga lereng gunung. Ia termasuk dalam keluarga Moraceae.
Pohon sukun (breadfruit) dapat tumbuh dengan cepat, berbatang tunggal dengan cabang banyak dan bertajuk selalu hijau serta semi-gugur bila terjadi kekeringan atau pada musim kemarau. Tingginya bisa mencapai 25 meter, buahnya berbentuk lonjong atu semi-bulat serta seluruh bagian tanaman mengandung getah putih.
Artocarpus altilis sering ditanam karena buahnya dapat dimakan, namun pohonnya juga menarik karena hiasan dan peneduhnya. Sukun dikonsumsi terutama karena manfaat nutrisinya dan sebagai sumber utama karbohidrat [
6Badrie, Neela & Broomes, Jacklyn. (2010). Beneficial uses of breadfruit (Artocarpus altilis): Nutritional, medicinal and other uses. Bioactive Foods in Promoting Health. 491-505. 10.1016/B978-0-12-374628-3.00033-5.
].
Selain enak untuk dikonsumsi, sukun memiliki kegunaan yang sangat luas dalam pengobatan tradisional dengan seluruh bagian tanamannya dimanfaatkan dalam pengobatan berbagai kondisi. Vidya Raju et. al (2017) dalam Ethno Pharmacological Uses of Artocarpus altilis – A Review, menjabarkan kegunaan sukun (Artocarpus altilis) untuk pengobatan tradisional [
7Vidya Raju, Jasmine Joy Bell, Merlin. N. J, Shaiju S Dharan. Ethno Pharmacological Uses of Artocarpus altilis– A Review. Asian J. Pharm. Res. 2017; 7(4): 239-243. doi: 10.5958/2231-5691.2017.00037.5
]. Campuran getah Ficus adenosperma dan Artocarpus altilis dalam jumlah yang sama, lalu minum dapat mengobati menoragia (pendarahan haid dalam jumlah banyak dengan jangka waktu yang panjang).

Sebatang pohon sukun (Artocarpus altilis) di depan Puskesmas Pakis

Selain itu, getah digosokkan ke kulit untuk mengobati patah tulang dan linu panggul. Kemudian getah diencerkan dan disaring dapat menyembuhkan diare, disentri, dan sakit perut. Lalu, jus dari daun sukun yang dihancurkan bisa mengobati infeksi telinga dan mata dengan cara diteteskan.
Sementara itu, teh yang terbuat dari daun sukun yang menguning dapat mengendalikan hipertensi maupun diabetes, sangrai bubuk dari bunga jantannya dan oleskan pada gusi bisa menjadi pereda nyeri pendengaran. Infus dari kulit kayunya atau akarnya yang tergores mampu mengatasi masalah saluran kemih.
Sebagian besar bagian Artocarpus altilis mempunyai beberapa aktivitas menarik untuk mengatasi berbagai kelainan. Mereka adalah sumber terkaya flavonoid, tanin, steroid, glikosida, alkaloid dan asam lemak. Terlihat jelas bahwa tanaman ini sangat penting karena banyaknya kandungan fitokonstituen yang memiliki nilai obat. *** [080923]


logoblog

Thanks for reading Artocarpus altilis, Tanaman Sukun Yang Buahnya Empuk Seperti Roti

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog