Senin, Mei 21, 2012

SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, Mei 21, 2012
Sebelum adanya Gerakan Pramuka, kita hanya mengenal dengan istilah Pendidikan Kepanduan. Pendidikan Kepanduan dirintis oleh Mayor Jenderal Robert Baden Powell dari Inggris, sekitar tahun 1908. Pendidikan Kepanduan saat itu diperuntukkan anak-anak Inggris di luar lingkungan sekolah dan keluarga dengan tujuan agar mereka menjadi manusia anggota masyarakat Inggris yang baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan Kerajaan Inggris pada waktu itu. Untuk itu, Baden Powell mengarang buku yang sangat terkenal yaitu “Scouting for Boys”, artinya memantu untuk putra.
Baden Powell diberi anugerah atas jasanya oleh Kerajaan Inggris dan diangkat menjadi keluarga kerajaan dengan gelar Lord.
Baden Powell yang banyak bertugas di luar kerajaan, maka dia menyaksikan pemuda-pemudi yang putus sekolah perlu diadakan pendidikan tersendiri di luar sekolah, agar pemuda-pemudi itu terarah, terampil dan tetap berguna bagi bangsanya.
Gagasan Baden Powell yang jitu, cemerlang dan sangat menarik itu meluas ke seluruh kawasan Eropa. Di antaranya yaitu di Negeri Belanda yang terkenal dengan nama Padvinder atau Padviderij. Dan orang-orang Belanda membawa dan melaksanakan juga Pendidikan Kepanduan itu di negeri jajahannya (Indonesia) dan didirikannya organisasi Kepanduan yang bernama Nederland Indische Padvinders Vereninging (NIPV).
Maka oleh para pemimpin Pergerakan Indonesia, gagasan Baden Powell itu segera diambil alih. Sehingga pada tahun 1916 di Jawa berdiri Kepanduan dengan nama Javansche Padvinders Organisasi (JPO), Islamitische Javanche Padvinders Hizbul Wathon (IJPHW) oleh pemuda-pemuda Muhammadiyah pada tahun 1918, National Islamitische Padvinders (NIP) tahun 1922 yang dipelopori oleh Muhammad Roem dan Dr. Djuari. Setelah dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, merupakan jembatan emas bagi Pendidikan Kepanduan untuk bersatu dan bergerak maju.
Nama Padvinder atau Padvinderij diganti dengan istilah Kepanduan oleh K.H.A. Agus Salim, karena di samping isitlah Padvinder dilarang penggunaannya oleh Kerajaan Negeri Belanda bagi Indonesia, istilah tersebut juga tidak sesuai dengan keadaan Indonesia yang sudah mulai maju untuk merebut kemerdekaan.
Dengan meningkatnya kesadaran kebangsaan Indonesia, maka pada tahun 1930, pandu-pandu yang ada, seperti NIPV, NIP, JPO, HW dan sebagainya melebur menjadi satu dengan nama Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI). Kemudian dibentuk pula suatu federasi yang dinamakan Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia (PAPI) yang kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI).
Pada zaman Pendudukan Jepang (1942 -1945), Gerakan Kepanduan dilarang adanya. Tetapi sesudah Proklamasi 1945, pemuda-pemuda Indonesia bangkit kembali. Yaitu pada tanggal 28 Desember 1945 diadakan pertemuan antar pandu-pandu di Solo, sehingga mencetuskan organisasi Pandu Rakyat Indonesia (PRI) dengan Pengurus Besar Kwartirnya di Solo.
Menjelang tahun 1961, Gerakan Kepanduan Indonesia telah terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan. Suatu keadaan yang terasa sangat lemah karena kurang adanya persatuan, meskipun pandu-pandu tersebut tergabung dalam wadah yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia), POPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putra Indonesia) dan PKPI (Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia).
Merasakan adanya kelemahan tersebut, maka dari ketiga federasi itu melebur dalam satu federasi dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Kelemahan Gerakan Kepanduan Indonesia tersebut dipergunakan oleh pihak komunis sebagai alas an untuk memaksa gerakan kepanduan menjadi pioneer muda sebagaimana terdapat di negara-negara komunis.
Maka pada tanggal 19 Maret 1961, ketua-ketua staf kepanduan masuk ke istana negara dengan hasil bahwa kepanduan dengan PERKINDO-nya dibubarkan. Setelah mengalami pembicaraan yang panjang lebar dengan atas bantuan Ir. Djuanda, yang pada waktu itu sebagai Perdana Menteri, maka berhasillah dengan adanya Keputusan Presiden No.238 Tahun 1961 tentang Gerakan Kepramukaan pada tanggal 20 Mei 1961.
Adapun kententuan tentang Gerakan Kepramukaan antara lain:

1.Gerakan Pramuka adalah organisasi non-govermental (pemeritah) dan yang berbentuk kesatuan.
2.Gerakan Pramuka adalah satu-satunya Gerakan Pendidikan Kepanduan yang boleh berdiri di Indonesia.
3.Semua Gerakan Kepanduan, kecuali yang diselenggarakan komunis melebur diri dalam Gerakan Pramuka.
4.Pramuka tidak menjadi bagian dari Partai Politik.
5.Pramuka berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dan pada tanggal 14 Agustus 1961 berkumpullah sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka. Maka pada tanggal 14 Agustus 1961 adalah dianggap sebagai hari berdirinya Gerakan Pramuka.
Diperkuat lagi dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.44 Tahun 1961 bahwa Gerakan Praja Muda Karana (PRAMUKA) telah ada di Indonesia, dan setiap tahun pada tanggal 14 Agustus adalah Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka Indonesia. ***

Sumber:
•Hasanuddin Zeta, ____ , Dasar-Dasar Pendidikan Pramuka, Surabaya: CV. Karya Utama, hal. 98 – 102.
logoblog

Thanks for reading SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA

Previous
« Prev Post

1 komentar:

Sahabat Blog