Minggu, Juni 03, 2012

BERKELANA TANPA PELANA

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Juni 03, 2012
Aku rela dipenjara asalakan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.”
( Mohammad Hatta )

Salah satu proklamator kemerdekaan Indonesia itu tak hanya dikenal sebagai sosok yang tenang dan pendiam, tetapi juga seorang kutu buku. Ke mana pun ia pergi – atau dibuang di pulau-pulau terpencil di Indonesia – berdus-dus koleksi bukunya menyertai. Tenggelam bersama buku, meski ia dipenjara, jiwanya tetap bebas. Kecintaannya terhadap buku juga diperlihatkan lewat caranya memperlakukan sebuah buku. Setiap buku disimpan dengan rapi, tak boleh ada halaman yang terlipat.
Setiap orang mungkin memiliki bentuk keterikatan tersendiri dengan buku. Ironisnya, hingga 67 tahun Indonesia merdeka, tingkat membaca buku di Indonesia masih rendah. Budaya membaca masih jauh dari harapan, tanpa melihat status ekonomi ataupun profesi seseorang.
Meski diakui, buku adalah salah satu esensi penting dalam peradaban manusia, seperti tersirat dalam perumpamaan klasik yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Lewat buku, beragam hal bisa diungkap dan pembacanya diajak berkelana ke seluruh dunia tanpa harus beranjak dari tempatnya. Bagi sebagian orang, buku menjadi salah satu bentuk investasi masa depan dan warisan untuk diteruskan pada anak cucu.
Pertanyaannya, sudah tepatkah cara Anda memelihara buku? Agar tetap awet, buku sebaiknya ditata dengan rapi di sebuah rak di area yang mendapat cukup udara dan tidak lembab. Usahakan agar jarak antarbuku tidak terlalu padat agar ada cukup ruang saat Anda akan mengambilnya dan tidak merusak buku.
Gunakan sebuah pembatas buku untuk menandai halaman yang tengah And abaca dan hindari melipat halaman agar tidak merusaknya. Saat membaca pun sebaiknya tidak melipat buku menjadi dua sehingga bentuk buku tetap utuh, tidak merusak sampul ataupun bentuk buku. Bukan tidak mungkin hal tersebut menyebabkan halaman-halaman mudah terlepas dan tak bisa dinikmati lagi di lain hari.
Anda tak akan pernah tahu bila suatu hari membutuhkan kembali informasi-informasi yang tersimpan dalam sebuah buku. Oleh karena itu, penyimpanan buku juga bisa dilakukan berdasarkan kategori, misalnya nama pengarang, topik, ataupun genrenya untuk meudahkan pencarian. [ADT]

*) KOMPAS edisi Sabtu, 2 Juni 2012 hal. 51
logoblog

Thanks for reading BERKELANA TANPA PELANA

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog