“Don’t cry because it’s over, smile because it happened.” |
Judul tulisan di atas merupakan kutipan (quote) yang cukup indah. Orang Jawa menyebutnya cekak aos (padat berisi). Kutipan ini masih menjadi perdebatan di kalangan sejumlah peneliti yang menekuni masalah words of wisdom.
Di sejumlah situs, kutipan itu ada yang menyebut kata-kata ini telah dikaitkan dengan penulis terkenal sastra anak-anak, Theodor Seuss Geisel (2 Maret 1904 – 24 September 1991) yang akrab dengan nama pena Dr. Seuss. “Don’t cry because it’s over, smile because it happened” (Jangan menangis karena ini sudah berakhir, tersenyumlah karena itu terjadi). Namun ada juga yang mengakui bahwa itu kutipan dari Ludwig Jacobowski (21 Januari 1868 - 2 Desember 1900) maupun Gabriel García Márquez (6 Maret 1927 - 17 April 2014).
Terbanyak memang disebutkan atas nama Dr. Seuss, akan tetapi dari hasil penelitian Barry Polak menemukan kutipan di atas paling awal muncul dalam sebuah karya penyair Jerman Ludwig Jacobowski berjudul "Leuchtende Tage" yang diterbitkan dalam jurnal sastra edisi Agustus 1899 (https://quoteinvestigator.com/2016/07/25/smile/):
Nicht weinen, weil sie vorüber! (Jangan menangis karena ini sudah berakhir!)
Lächeln, weil sie gewesen! (Tersenyumlah karena mereka telah melakukannya!).
Lepas dari siapa sesungguhnya yang pertama kali mengucapkannya, diakui bahwa kata-kata itu memang indah dan mengandung makna dalam kehidupan ini yang mengisyaratkan adanya perpisahan.
Kutipan ini populer diucapkan di akhir suatu hubungan, akhir sekolah, akhir pertunjukan teater, akhir pertunjukan olahraga, dan di banyak kesempatan lainnya. Jika Anda pernah menjadi bagian dari sebuah kelompok/komunitas dengan persahabatan yang mencapai beberapa tujuan yang berharga, maka Anda tahu tentang kesedihan yang dialami ketika kelompok/komunitas itu akhirnya bubar.
Di Amerika, kutipan ini lazim muncul dalam acara perpisahan sekolah ketika lulusan. Misalnya pada bulan Juni 1999 sebuah surat kabar di Massachusetts melaporkan kelulusan sekolah menengah di Gardner.
“Jangan menangis karena ini sudah berakhir. Tersenyumlah karena itu terjadi”, Ketua Kelas Michelle P. Lagasse memberi tahu teman-teman sekelasnya di Watkins Field.
Juga ketika ada acara kelulusan yang diadakan di Belchertown High School di Massachusetts. Bersamaan dengan lagu kelas, “Freebird”, yang dipopulerkan oleh band rock Lynyrd Skynyrd, Daniele Mathras juga menyitir kutipan tersebut. "Jangan menangis karena itu berakhir, tersenyumlah karena itu terjadi," katanya.
Kisah tersebut menggambarkan bahwa perpisahan dengan teman-teman kelasnya memang harus terjadi karena kelulusannya. Oleh karena itu, ia diminta tersenyum untuk memasuki jenjang berikutnya dengan mengenang persahabatan di masa itu.
Dalam kehidupan, pemaknaan kutipan tersebut kemudian merambah ke dalam kehidupan lainnya. Dari semula populer di kalangan kehidupan sekolah, kutipan menjalar ke dalam kehidupan yang lainnya.
Orang yang ditinggal mati salah satu anggota keluarga yang disayanginya, tentu akan mengalami kesedihan. Kematiannya menandakan akhir dari sesuatu dan harus mengucapkan selamat tinggal untuk selama-lamanya.
Demikian pula, orang yang ditinggal oleh pacarnya atau ditinggal pasangannya setelah menikah, mereka akan mengalami perpisahan yang tidak diharapkan. Anda mungkin pernah mengalami sendiri atau bertemu dengan orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya setiap hari untuk meratapi kepergiannya.
Jika Anda terus memikirkan sesuatu yang sudah tidak ada lagi, baik itu seseorang, atau peristiwa, atau apa pun, waktu Anda akan terkuras untuk hal-hal yang sulit untuk kembali seperti sedia kala. Menurut kutipan ini, Anda sebenarnya memiliki pilihan untuk mengingat bahwa mereka sudah tidak ada lagi dan bersedih, atau mengingat kenangan baik saat bersamanya.
Bertahan di masa lalu atau merasa menyesal karena sesuatu yang berakhir hanya akan menghambat dan menghalangi Anda untuk menemukan kebahagiaan yang pantas Anda dapatkan. Bersyukurlah atas hubungan atau pengalaman itu meskipun mungkin tidak berjalan seperti yang Anda harapkan karena Anda mendapatkan pelajaran penting sebagai hasilnya.
Jadi, “Nicht weinen, weil sie vorüber! Lächeln, weil sie gewesen!”, kata orang Jerman. “Don’t cry because it’s over, smile because it happened”, kata orang Inggris. “No llores porque ya se terminó, sonríe porque sucedió”, kata orang Spanyol. Semua kata itu artinya adalah “Jangan menangis karena ini sudah berakhir, tersenyumlah karena itu terjadi.” *** [210122]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar