Kalau kemarin penulis sudah menorehkan tulisan tentang Dracaena trifasciata 'Moonshine' yang dipotret pada Rabu (26/06/2024) di halaman Swara Alam Café, Kepanjen, kali ini penulis akan menuliskan tanaman lidah mertua yang berjenis lainnya. Nama genus dan spesiesnya memang sama, namun varietasnya berbeda.
Tanaman yang dimaksud adalah lidah mertua ‘Laurentii’, yang dipotret di samping Pendopo Sasana Manggala Praja Balai Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, pada Senin (10/06/2024).
![]() |
| Tanaman lidah mertua 'Laurentii' (Dracaena trifasciata ‘Laurentii’) yang ditanam di samping Pendopo Sasana Manggala Praja Balai Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang |
Perbedaan utama antara varietas ‘Laurentii’ dan ‘Moonshine’ terletak pada penampilan daunnya. ‘Laurentii’ memiliki daun hijau tua dengan garis-garis horizontal dan tepi kuning cerah yang kontras. Sementara itu, ‘Moonshine’ dikenal dengan daunnya yang berwarna hijau keperakan solid, kadang dilengkapi sedikit guratan samar atau bahkan polos tanpa corak.
Meski memiliki tampilan yang berbeda, keduanya tetap berasal dari spesies yang sama: Dracaena trifasciata. Nama ini kemungkinan besar berasal dari kalangan hortikultura (karenanya disebut "Hort.") sebelum publikasi David Prain (1857-1944) pada tahun 1903.
![]() |
| Batang kembang lidah mertua 'Laurentii" (Dracaena trifasciata ‘Laurentii’) yang sudah layu |
Awalnya, lidah mertua ‘Laurentii’ bernama Sansevieria trifasciata var. laurentii (De Wild.) N.E.Br. pada tahun 1915 [
1Sansevieria trifasciata var. laurentii (De Wild.) N.E.Br. di Sekretariat GBIF (2023). Taksonomi Tulang Punggung GBIF. Dataset daftar periksa https://doi.org/10.15468/39omei diakses melalui GBIF.org pada 04-08-2025.
]. Kemudian sinonimnya adalah Dracaena trifasciata subsp. trifasciata, namun publikasinya belum diketahui [2Dracaena trifasciata subsp. trifasciata in GBIF Secretariat (2023). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2025-08-04
].Tanaman ini dibudidayakan selama berabad-abad, terutama kultivar 'Laurentii' (bentuk bertepi kuning), yang menjadi populer di Eropa pada akhir abad ke-19. Di Indonesia, tanaman ini lebih dikenal masyarakat sebagai lidah mertua, atau sansevieria, dan telah lama menjadi primadona dalam dunia tanaman hias indoor.
![]() |
| Daun lidah mertua 'Laurentii' (Dracaena trifasciata ‘Laurentii’) yang tepinya berwarna kuning |
Menariknya, baik ‘Laurentii’ maupun ‘Moonshine’ tak hanya cantik secara visual, tetapi juga dikenal sebagai pemurni udara alami. Kemampuannya dalam menyerap racun seperti formaldehida, benzena, hingga nitrogen oksida menjadikannya pilihan ideal untuk mempercantik ruangan sekaligus menjaga kualitas udara tetap sehat.
Karena bentuknya yang tegak, tidak membutuhkan banyak air, serta tahan dalam berbagai kondisi cahaya, tanaman ini sangat cocok menjadi bagian dari dekorasi modern dan minimalis. Kombinasi warna unik pada ‘Laurentii’ membuatnya tampak hidup dan segar, terutama saat dipadukan dengan pot-pot berdesain simpel.
Jika Anda sedang mencari tanaman hias yang mudah dirawat namun tetap memberikan nilai estetika dan fungsional tinggi, maka Dracaena trifasciata ‘Laurentii’ bisa menjadi pilihan yang menarik untuk koleksi Anda berikutnya. *** [040825]




Tidak ada komentar:
Posting Komentar