Rabu, Desember 22, 2021

Bermain Adalah Awal Dari Pengetahuan

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Desember 22, 2021
"Play is the beginning of knowledge." -George Amos Dorsey

Judul tulisan di atas diambil dari kutipan ujaran (quote) George Dorsey. Sederhana tapi penuh makna. George Dorsey, lengkapnya George Amos Dorsey (lahir 6 Februari 1868 di Hebron, Ohio, AS – meninggal 29 Maret 1931 di New York, AS) adalah seorang antropolog yang menguasai etnografi suku Indian Mandan.  Selain itu, Dr. George Dorsey juga dikenal sebagai penulis. Salah satu bukunya yang dikenal oleh ribuan orang Amerika adalah “Why Behave Like Human Beings.”
Kutipan ujaran itu aslinya berbahasa Inggris, yaitu “play is the beginning of knowledge”. Kutipan ini kemudian menjadi terkenal di kalangan peminat psikologi perkembangan anak. “Play is simple, yet also profound”, kata Dianne Krizan, President of Minnesota Children’s Museum, dalam pengantar The Power of Play: A Research Summary on Play and Learning.
The Power of Play: A Research Summary on Play and Learning merupakan hasil penelitian Dr. Rachel E. White untuk Minnesota Children’s Museum Smart Play pada tahun 2012. Penelitian Dr. White berfokus pada bagaimana anak-anak dapat memperoleh manfaat dari permainan dan imanjinasi pada anak usia dini. Tujuannya untuk memicu pembelajaran anak-anak melalui bermain (sparkling children’s learning through play).
Sebagian besar definisi kontemporer perihal bermain berfokus pada beberapa kriteria utama. Pendiri the National Institute for Play, Stuart Brown, mendeskripsikan bermain sebagai “segala sesuatu yang secara spontan dilakukan atas keinginannya sendiri.”
Lebih khusus, dia mengatakan itu “tampak tanpa tujuan, menghasilkan kesenangan dan kegembiraan, [dan] membawa seseorang ke tahap penguasaan berikutnya (Tippet, 2008). Demikian pula, Miller dan Almon (2009) mengatakan bahwa bermain termasuk “kegiatan yang dipilih dan diarahkan secara bebas oleh anak-anak dan muncul dari motivasi intrinsik.
Bermain dapat dilakukan di mana saja dengan dua cara, yaitu bermain dengan arahan dari orangtua dan bermain tanpa arahan. Kedua cara tersebut perlu dilakukan secara seimbang.
Melalui bermain kita dapat melihat bagaimana anak berkembang karena bermain itu sendiri mempengaruhi semua aspek perkembangan anak (nilai agama dan moral, fisik motorik, keterampilan berpikir, bahasa, sosial, emosi, dan seni).
Melihat The Power of Play (Kekuatan Bermain) bagi perkembangan psikologis anak (child psychology development) ini, kemudian United Nations Children’s Fund (UNICEF) mengadopsinya dengan memperkuat pembelajaran melalui bermain pada program pendidikan anak usia dini dengan “Learning through play.”
Pada 2018, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengikuti UNICEF dengan mengeluarkan buku Seri Pendidikan Orang Tua: Bermain Bersama Anak Usia Dini.
Bermain adalah belajar. Seperti yang dikatakan oleh seorang psikolog Rusia, Lev Semyonovich Vygotsky (1978), bermain “berisi semua kecenderungan perkembangan dalam bentuk yang padat dan hal itu merupakan sumber utama perkembangan.”
Dari analisa-analisa tersebut, kutipan George Dorsey seakan-akan mendapat roh pemaknaan dalam psikologis perkembangan anak, di mana “bermain adalah awal dari pengetahuan” (play is the beginning of knowledge).
Jauh sebelum apa yang diujarkan oleh George Dorsey, Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu (599-661 M) telah berujar “Ajaklah anak bermain dengan menyenangkan pada tujuh tahun pertama, disiplinkanlah anak pada tujuh tahun kedua dan bersahabatlah pada anak usia tujuh tahun ketiga.”
Ali bin Abi Thalib membagi tahapan pendidikan anak menjadi tiga tahapan, yaitu laa-‘ibuhum (ajaklah mereka bermain), addibuhum (ajarilah mereka adab), dan roofquhum (jadikanlah mereka sahabat).
Laa-‘ibuhum merupakan tahap pertama atau tahap bermain yang dimulai dari lahir sampai kira-kira umur 7 tahun. Addibuhum merupakan tahap kedua atau tahap penanaman disiplin, dari kira-kira umur 7 tahun sampai 14 tahun. Sedangkan, roofquhum merupakan tahap ketiga atau tahap kemitraan, dimulai dari umur 14 tahun ke atas. *** [221221]


logoblog

Thanks for reading Bermain Adalah Awal Dari Pengetahuan

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog