Rabu, Desember 15, 2021

Warga Mutihan RT 01 RW 12 Kelurahan Sondakan Berwisata Ke Gunungkidul

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Desember 15, 2021
Ahad (12/12/2021) pagi, awan begitu cerah. Warga Mutihan RT 01 RW 12 berbondong-bondong menuju titik kumpul untuk pemberangkatan wisata bersama di depan Happy Net yang berada di Jalan Transito, Mutihan RT 01 RW 12 Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
Animo masyarakat untuk berlibur cukup tinggi setelah didera pandemi COVID-19 yang cukup lama. Mereka umumnya merasa jenuh selalu berada di rumah. Di tengah melandainya kasus infeksi virus Corona, warga Mutihan RT 01 RW 12 Kelurahan Sondakan akan berwisata ke Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Per orang dikenai Rp 25ribu dan dapat kaos maupun snack serta air mineral.

Kedua anak wedok main air di tepi Pantai Drini, Gunungkidul

Dalam pelaksanaannya, Ketua Panitia Wisata Haryoto menghimbau kepada warga Mutihan melalui undangannya agar warga Mutihan yang akan berplesiran tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes), memakai masker dan harap membawa kartu vaksin.
Ada lima bus yang akan mengangkut warga Mutihan RT 01 RW 12 dalam piknik tersebut. Bus yang digunakan adalah bus Blue Star asal Semarang, dengan motto The New Experience to Travel memang sudah cukup kondang dalam melakukan plesiran.
Warga Mutihan mulai berkumpul pada pukul 05.30 WIB. Mereka umumnya membawa keluarganya, karena sesuai dengan kaos yang dibagikan oleh Panitia Wisata mengusung tema Family Gathering RT 01 RW 12 Mutihan.

Nunggu di bawah jembatan ke Pulau Drini ketika anak wedok main air

Arti gathering di sini adalah kegiatan kumpul bersama yang ditujukan bagi keluarga (family gathering) di lingkungan RT 01 RW 12 Mutihan, yang dikemas dalam acara rekreasi yang dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, yang disesuaikan dengan kegiatan program wisata yang bertujuan untuk membangun keakraban atau kebersamaan antar individu.
Bus mulai berangkat pada pukul 06.21 WIB. Saya dan keluarga, yang terdiri dari istri dan dua anak wedok ditempatkan Panitia Wisata di bus nomor 05 (terakhir) bersama dengan tonggo teparo lainnya.
Setiap bus ditempeli kata-kata yang unik. Misalnya untuk bus nomor 02, tulisannya berbunyi: “Ayo Vaksin !!! Patuhi Prokes, Warga Mutihan Sehat, Corona Minggat”. Begitu pula halnya dengan bus nomor 05 yang saya tumpangi bersama keluarga, di bagian belakangnya juga ditulisi yang tak kalah menariknya, “Ora mikir Utang. Ora Nggagas Bank Plecit. Penting Piknik …WkWkWkWk.”

Sarapan bersama keluarga di Warung Makan 52 di Pantai Drini, Gunungkidul

Rute keberangkatannya adalah dari depan Happy Net mengarah ke timur, yaitu Jalan Slamet Riyadi. Sampai lampu merah Nonongan, rombongan bus mengarah ke selatan (Jalan Yos Sudarso) hingga Solo Baru.
Dari Solo Baru, bus melewati kreteg Bacem dan terus ke selatan hingga gapura batas Kota Sukoharjo di bagian selatan, atau tepatnya di daerah Mojo Tegalan. Dari situ, bus mengarah ke barat menuju ke kawasan pabrik tekstil Sritex.
Dari Sritex bus melaju ke selatan melewati kreteg Banmati, terus Tawangsari, dan Semin. Pada waktu bus masuk Termina Bus Semin, dikira bus akan parkir beberapa saat tapi ternyata bus itu terus melanjutkan langkah menuju ke arah selatan melewati jalan yang bergelombang sebelum sampai kawasan rest area Sekar Gama.

Pantai Baron, Gunungkidul

Kondisi ini yang menyebabkan salah seorang warga bilang mau pipis karena sudah tak tahan. Akhirnya, bus melaju cukup kencang untuk mencari akses SPBU (Pom Bensin) dengan liukan jalan yang menyebabkan yang lainnya juga kebelet pipis.
Begitu parkir di SPBU Mijahan yang terletak di Jalan Raya Wonosari-Semanu, Dusun Sambirejo, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, penumpang bus berhamburan keluar menuju ke toilet milik SPBU tersebut.
Ada tiga toilet di SPBU itu yang digunakan dengan cara mengantri. Antriannya tak kalah serunya dengan antrian penyaluran Bantuan BLT Dana Desa. Mereka yang pipis pun perlu waktu di atas rata-rata karena mereka pada umumnya sudah kebelet cukup lama di perjalanan tadi.

Kedua anak wedok menyeberang ke pantai pasir yang berada di tengah

Sekitar 40 menit lamanya memberikan kesempatan kepada yang antri pipis, kemudian bus melanjutkan perjalanan menuju ke kawasan wisata pantai yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Tiba di Pantai Drini pada pukul 10.04 WIB.
Oleh Panitia Wisata, warga Mutihan RT 01 RW 12 diberi waktu sekitar dua jam untuk menikmati keindahan Pantai Drini yang berada di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.
Pantai Drini merupakan salah satu pantai di Gunungkidul yang terkenal dan popular di berbagai kalangan wisatawan. Keindahan luar biasa dari panorama alam yang disuguhkan pantai yang menghadap ke Samudera Indonesia itu menjadi pantai paling baik di Gunungkidul.

Bersama istri menyaksikan kedua anak wedok menyeberang dengan perahu

Pantai Drini memiliki pemandangan alam dengan perbukitan hijau, pasir putih dan laut biru. Ciri khas pantai ini adalah pulau kecil yang berada di sebelah selatan. Diapit oleh dua bukit di sebelah timur dan barat, membuat pemandangan menarik nan asri.
Setelah dua jam di Pantai Drini, rombongan wisata warga Mutihan RT 01 RW 12 bergegas menuju ke bus masing-masing. Kelima bus akan segera bertolak dari Pantai Drini menuju ke Pantai Baron yang terletak di Desa Kemandang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.
Kelima bus beriringan melewati Jalan Pantai Selatan Jawa. Jaraknya sekitar 5 kilometer dengan melintasi beberapa liukan perbukitan kapur (karst). Karena pada waktu itu, banyak wisatawan yang melintas sepanjang Jalan Pantai Selatan Jawa, maka bus baru tiba di Pantai Baron pada pukul 12.41 WIB.

Bus Nomor 05 Wisata Warga Mutihan RT 01 RW 12 Kelurahan Sondakan

Di Pantai Baron, Panitia Wisata memberi informasi agar berkumpul lagi ke dalam bus pada pukul 16.00 WIB. Jadi, waktu untuk bersenang-senang maupun bercengkerama dengan keluarga maupun tonggo teparo lebih dari tiga jam lamanya.
Deretan Pantai Baron-Kukup-Krakal, termasuk Drini dan Sepanjang, dibatasi oleh bukit-bukit batu gamping yang merupakan fenomena karst permukaan di Gunung Sewu. Di Baron terdapat mata air, tempat keluarnya sungai bawah tanah yang berasal dari bagian utara Gunung Sewu.
Di dekatnya terdapat gua yang disakralkan dan gejala pensesaran pada batu gamping. Pensesaran turun juga dijumpai di Pantai Sepanjang. Di beberapa tempat, terpisahnya bongkahan batuan dari daratan yang membentuk sea-stack menyertai fenomena struktur geologi di daerah ini.

Mampir di Pusat Oleh-Oleh Khas Gunungkidul, Sari Rasa

Pantai Baron merupakan sebuah teluk berbentuk ‘U’ yang diapit oleh perbukitan karang berwarna hijau. Meski pasir pantai yang dimiliki berwarna kecokelatan, air laut Pantai Baron masih sangat alami dengan warna biru kehijauan. Secara keseluruhan, pantai ini menawarkan pesona asri yang bisa dinikmati wisatawan.
Di Pantai Baron, kedua anak wedok yang beda usia cukup jauh itu menyeberang dengan perahu menuju tanah pasir yang dipisahkan oleh sungai dari bawah tanah. Di sana, anak wedok yang kecil bermain air di antara deburan ombak laut selatan dan diawasi oleh anak wedok mbarep. Sementara kedua orangtuanya menunggu di bawah pohon rindang yang ada di areal Pantai Baron.
Pukul 16.04 WIB rombongan bus keluar dari areal parkir Pantai Baron untuk mengantar warga Mutihan RT 01 RW 12 kembali ke Solo. Dalam perjalanan pulang, kelima bus berhenti di Pusat Oleh-Oleh Sari Rasa (Bakpia 101) yang beralamatkan di Jalan Jogja-Wonosari Km. 3 Dusun Siyono Tengah, Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Lokasinya sekitar 100 meter sebelah barat laut gapura selamat datang di Kota Wonosari.
Sekitar 46 menit memberi kesempatan kepada warga Mutihan RT 01 RW 12 yang ingin beli oleh-oleh khas Gunungkidul. Kedua anak wedok minta bakpia, satru, wafel berbentuk kerucut, rumput laut, dan lain-lain.
Pukul 17.56 WIB kelima bus meninggalkan pusat oleh-oleh tersebut dan melaju mengarah ke Kota Surakarta, atau yang dikenal dengan sebutan Kota Solo. Jalur pulangnya sama dengan jalur keberangkatan.
Bus tiba di depan Happy Net pada pukul 20.54 WIB. Mereka pun kembali ke rumah dengan sejumlah kenangan. Liburan lebih dari sekadar berenang dan bersenang-senang di pantai saja. Penelitian menunjukkan, bahwa meluangkan waktu sejenak dari kepenatan pekerjaan rutin dapat berfaedah bagi kesehatan fisik dan mental. 
Orang yang berlibur memiliki stres yang lebih rendah, risiko penyakit jantung yang lebih kecil, pandangan hidup yang lebih baik, dan motivasi yang lebih besar dalam mencapai tujuan. *** [121221]


logoblog

Thanks for reading Warga Mutihan RT 01 RW 12 Kelurahan Sondakan Berwisata Ke Gunungkidul

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog