Jumat, Desember 10, 2021

Dua Malam Di Mataram

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Desember 10, 2021
Setibanya di Kota Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), usai lima hari di basecamp Bima, Tim 9 (NTB-1), Tim 10 (NTB-2) dan Tim 11 (NTB-3) serta Field Coordinator Region 3 NTB menginap selama dua malam di rumah saudaranya Pinus Nesuki, seorang notulen Tim 10 (NTB-2).
Kami bermalam di Kota Mataram, Lombok, karena menunggu jadwal keberangkatan pesawat dari Bandara Selaparang menuju ke Bandara Adi Sucipto yang telah dibookingkan pada Sabtu (31/07/2010) sore hari.
Kami tiba di Mataram pada Kamis (29/07/2010) pagi. Istirahat sebentar terus mandi dan kemudian disuruh sarapan di rumah saudaranya Pinus. Setelah sarapan, kami diajak oleh Field Coordinator yang dipandu oleh temannya yang tinggal di Mataram, jalan-jalan ke Taman Narmada yang beralamatkan di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat.

Pantai Senggigi, Lombok (Foto: 29/07/2010)

Pada mulanya, Taman Narmada Lombok ini merupakan tempat peristirahatan Raja Karangasem Bali. Namun, kini tempat tersebut menjadi sebuah objek wisata Lombok yang sangat tenang, asri, dan penuh histori.
Siangnya, kami diajak oleh saudaranya Pinus bermain ke Pasar Seni (Art Market) Senggigi yang berada di Kelurahan Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Di Pasar Seni itu, banyak dijumpai aneka kerajinan khas Lombok yang menjadi jujugan para wisatawan yang sedang berkunjung ke Pulau Lombok. Sebagai pusat kerajinan (handycrafts center), Pasar Seni menjajakan souvenir-souvenir dalam bentuk kerajinan khas di sana.

Pasir putih belakang Sheraton Senggigi Beach Resort Lombok (Foto: 29/07/2010)

Dari Pasar Seni, kami langsung menuju ke arah belakang dan berjumpalah dengan hamparan pantai berpasir putih. Kami menikmati Pantai Senggigi yang berdekatan dengan Sheraton Senggigi Beach Resort.
Di pantai itu, kami potret-potret memadukan eksistensi dengan berlatar keindahan Pantai Senggigi. Pantai ini merupakan tempat pariwisat terkenal di Lombok. Selain memiliki panorama pantai yang indah, dari pantai tersebut juga bisa lihat Gunung Agung di Bali ketika cuaca sedang cerah.

Pasar Seni Senggigi Lombok (Foto: 29/07/2010)

Setelah dua jam lebih berada di Senggigi, waktu pun menginjak sore. Kami diajak menuju ke Bukit Malimbu yang terletak di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Jaraknya sekitar 11 kilometer dari Senggigi.
Bukit Malimbu ini dikenal sebagai spot favorit menikmati lembayung senja di Lombok. Indahnya momen sunset kerap menginspirasi banyak orang. Entah dinikmati dari tepi pantai atau di atas bukit, langit memerah yang romantik selalu berhasil membuat mata terpana dan terpesona.

Bukit Malimbu, Lombok Utara (Foto: 29/07/2010)

Bukit yang free entry ini tampak megah menjulang di pesisir Pantai Malimbu. Kami bisa menikmati keindahan senja dan sunset mulai jam 5 sore dari atas bukit dan mengabadikan cantiknya matahari senja di langit merah yang memantulkan bayangan di permukaan laut.
Dari Bukit Malimbu, kami terus pulang ke rumah saudaranya Pinus. Hari pertama berada di Mataram, sudah berkesempatan mengelilingi spot wisata yang cukup menarik dengan jalanan yang beraspal mulus.

Taman Narmada Lombok (Foto: 29/07/2010)

Esok harinya, Jumat (30/07/2010) sore hari, kami diajak saudaranya Pinus dengan mobil APV Mitsubishi P 768VG berkeliling ke Pantai Ampenan. Pantai Ampenan merupakan salah satu tempat wisata di Mataram Lombok yang juga banyak dikunjungi oleh wisatawan. Di pantai Ampenan, wisatawan bisa menikmati indahnya sunset sembari menikmati nuansa kota tua yang indah.
Dari Pantai Ampenan, pulangnya diajak makan malam untuk menikmati sate rembiga, sate khas Lombok bercita ras pedas yang nikmat. Lokasinya berada di dekat lampu merah simpang empat Kelurahan Rembiga.

Lesehan Taliwang Kampung Dalam Hj. Salmah (Foto: 31/07/2010)

Warung sate ini cukup ramai hingga harus mengantri. Kami rela mengantri untuk mencicipi kuliner khas Lombok yang pedas. Sate berbahan daging sapi ini merupakan hidangan yang wajib dicoba bila sedang berada di Mataram, Lombok.
Sabtu (31/07/2010) saya diajak makan siang oleh Field Coordinator bersama temannya di Lesehan Taliwang Dalam Kampung Hj. Salmah yang berada di Gang Unggas 2 No. 1 Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakaranegara, Kota Mataram.

Berpamitan dengan pemilik rumah di Kota Mataram, Lombok (Foto: 31/07/2010)

Lokasi lesehan ini cukup asri. Berugak untuk makan dibuat dengan nuansa taman sehingga membuat betah mereka yang sedang mencicipi kuliner di sana. Selain ada menu Ayam Taliwang, di lesehan ini juga memiliki menu gurame bakar maupun goreng serta aneka masakan lainnya.
Pulang dari Lesehan Taliwang Dalam Kampung Hj. Salmah, kami pun berkemas-kemas. Setelah itu berpamitan dengan saudara Pinus beserta keluarganya untuk melanjutkan langkah menuju ke Bandara Selaparang.
Pesawat Lion Air yang kami tumpangi lepas landas dari Bandara Selaparang sekitar pukul 17.10 WITA, dan mendarat di Bandara Adi Sucipto pas Maghrib. Dari Bandara Adi Sucipto, kami pun berpencar untuk kembali ke daerahnya masing-masing setelah sebulan melaksanakan Studi Evaluasi Dampak Program WSLIC-2 (The Study of Evaluation of Second Water & Sanitation For Low Income Communities Project/WSLIC-2) di Provinsi NTB. ***


logoblog

Thanks for reading Dua Malam Di Mataram

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog