Rabu, Desember 01, 2021

Wilcah Pertama Kunjungan Tim 10 WSLIC-2 Di Desa Jantuk

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Desember 01, 2021
Usai mengikuti pelatihan Studi Evaluasi Dampak Program WSLIC-2 tahun 2010 (Second Water & Sanitation For Low Income Communities Project) yang digelar SurveyMETER  di Grand Wahid Hotel Salatiga, dari 18-24 Juni 2010, semua Tim yang akan bertugas di lapangan mulai diterjunkan.
Tak terkecuali Tim Focus Group Discussion (FGD) di Region 3 yang meliputi Tim 9 (NTB-1), Tim 10 (NTB-2), dan Tim 11 (NTB-3). Sesuai namanya, Region 3 akan melakukan FGD di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam Tim FGD ini, saya mendapat tugas sebagai Moderator pada Tim 10 (NTB-2) bersama Pinus Nesuki (Notulen). Setiap Tim terdiri dari dua orang, yaitu moderator dan notulen.

FGD dengan bapak-bapak di Desa Jantuk, Lombok Timur (Foto: 01/07/2010)

Tiga Tim tersebut bersama Field Coordinator Muhammad Mulia berangkat dari Bandara Adi Sucipto pada Selasa (29/06/2010) dan mendarat di Bandara Selaparang Mataram. Dari Bandara Selaparang, kemudian seluruh Tim menuju ke rumah moderator Tim 9 (NTB-1), Amirul Arifin,  yang asli Lombok. Rumahnya berada di Desa Rensing, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur. Kami menginap semalam di rumah Amirul Arifin.
Esok harinya, Tim 10 (NTB-2) mulai masuk ke Desa Jantuk, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur. Tim 10 berangkat dari rumah Amirul bersama dua Tim FGD lainnya.
Jarak antara Rensing dan Jantuk lumayan jauh namun kami naik mobil Jimny warna merah milik saudara Amirul secara bersama-sama, sehingga biaya untuk ke enumeration area (EA) 032 (Jantuk) ini tergolong relatif murah.

Bantuan WSSLIC-2 di Desa Jantuk, Lombok Timur (Foto: 02/07/2010)

Sekitar pukul 10.00 WITA Tim 10 (NTB-2) sampai di Balai Desa Jantuk. Kebetulan kami bisa langsung bertemu dengan Kepala Desa Junaidi, A.Md. Usai bersalaman dan dipersilakan duduk di ruang kerja Kepala Desa, kami memperkenalkan diri dan sekaligus mengemukakan maksud dan tujuan datang ke desa ini. 
Setelah itu, kami menanyakan jumlah dusun yang ada di Desa Jantuk ini. Kepala Desa menyebutkan bahwa di Desa Jantuk ini terdapat 3 dusun, yaitu Gubuk Daya, Gubuk Lauk dan Gubuk Lensuk. Masyarakat di sini menyebut dusun adalah gubuk.
Sesuai dengan rumus random yang diajarkan kepada kami, maka dusun yang menjadi sampel untuk FGD di EA 032 adalah Gubuk Lauk. Setelah selesai di Balai Desa, kami menuju ke rumah Kepala Dusun Gubuk Lauk, Samidi. Kami disambut dengan baik oleh Kepala Dusun seperti saat kami disambut oleh Kepala Desa.
 
Hamparan tanaman tembakau menghiasi Desa Jantuk, Lombok Timur (Foto: 02/07/2010)

Usai kami memperkenalkan diri dan mengemukakan maksud dan tujuan berada di Gubuk Lauk ini, kami mencoba melakukan listing untuk menentukan peserta yang akan diundang dalam FGD. 
Di EA ini kami menggunakan Kartu Raskin yang ada di rumah Kepala Dusun karena menurut Kepala Dusun, kartu raskin ini memang benar-benar mewakili masyarakat miskin yang ada di EA ini: tidak memiliki lahan dan sawah serta tidak mempunyai pekerjaan yang tetap. Menurut Kepala Dusun, jumlah rumah tangga yang miskin di Gubuk Lauk ada sekitar 115 namun yang benar-benar berpenghasilan kurang di antara 115 itu terdapat 45 rumah tangga.
Pada saat melakukan listing, kami sempat mengalami kebingungan. Pasalnya, dari 45 rumah tangga yang ada setelah dilakukan penyortiran sesuai kriteria menjadi peserta FGD ternyata rumah tangga tersebut saling berguguran lantaran di Gubuk Lauk banyak masyarakatnya yang berstatus janda dan kasus unik lainnya, seperti banyak suami yang bekerja menjadi TKI di Malaysia maupun kasus permaduan. Istri asli orang sini, tapi suaminya jarang tinggal di sini!

Saluran air yang bersih di Desa Jantuk, Lombok Timur (Foto: 02/07/2012)

Setelah melakukan listing sekali lagi, bisa dipastikan bahwa dari 45 rumah tangga yang ada tersisa 31 rumah tangga yang memenuhi kriteria menjadi peserta FGD. Lalu setelah istirahat sebentar, usai waktu Isya’ kami berusaha mengedarkan undangan door to door yang tersampel menjadi peserta. 
Untuk undangan ibu-ibu, diantar oleh Pinus Nesuki dibantu oleh Reni, anak Kepala Dusun sedangkan untuk undangan bapak-bapak, saya antar bersama Kepala Dusun. Menurut Kepala Dusun, kebiasaan di sini kalau mau mengadakan kumpulan sebaiknya adalah sore hari ataupun malam hari karena kalau pagi maupun siang, ibu-ibu kebanyakan sibuk di dapur dan mencuci sedangkan untuk bapak-bapaknya pada pergi ke sawah atau mengerjakan pekerjaan lainnya. Atas informasi inilah, kami mengundang peserta FGD pada sore hari dan malam hari.
Selama bertugas di Desa Jantuk, Tim 10 (NTB-2) menginap di rumah Kepala Dusun Samidi yang beralamatkan di Gubuk Lauk, Desa Jantuk, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur.

Suasana lingkungan Gubuk Lauk, Desa Jantuk (Foto: 02/07/2010)

FGD dilangsungkan pada Kamis (01/07/2010. Sore hari FGD bersama ibu-ibu dan malam harinya disusul dengan FGD bersama bapak-bapak. Lokasi pelaksanaan FGD di salah satu rumah dari peserta FGD tersebut yang umumnya masih berbentuk rumah panggung.
Pada waktu bertugas di sana, masyarakat desa Jantuk umumnya bertanam tembakau. Tembakau merupakan jenis komoditas perkebunan yang banyak dijumpai. Konon, tembakau asal Jantuk ini diminati oleh perusahaan rokok Grup Sampoerna.
Tim 10 (NTB-2) meninggalkan Desa Jantuk usai melakukan observasi terhadap lingkungan desa di sana, termasuk melihat tandon air bantuan WSLIC-2, pada Jumat (02/07/2010) pagi, dan terus moving ke rumah Amirul untuk beres-beres perbekalan yang dititipkan di sana.
Saya mengajak notulen Tim 11 (NTB-3) Bambang untuk pesan tiket bus di Kota Mataram pada Sabtu (03/07/2010) pagi. Jaraknya sekitar 50 kilometer dari rumah Amirul Arifin. Kami harus rental motor untuk ke sana.
Di Mataram, kami dapat tiket bus Dunia Mas jurusan ke Bima untuk lima orang, yaitu dua Tim dan satu orang Field Coordinator. Tiket langsung kami bawa pulang, dan berangkatnya dari ibu kota Kecamatan Masbagik menuju Kota Bima guna melanjutkan tugas berikutnya di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. ***


logoblog

Thanks for reading Wilcah Pertama Kunjungan Tim 10 WSLIC-2 Di Desa Jantuk

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog