Pada Jumat (07/01/2022), saya berkesempatan menghadiri khataman dan tahlilan di rumah orangtua bidan Yudha Purwaningdyah Sarihandini, A.Md. Keb yang beralamatkan di Jalan Raya Bendorejo, Dusun Nglembu RT 19 RW 09 Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.
Hari itu bertepatan dengan 40 hari wafatnya almarhum Bapak Martadji (ayahanda bidan Yudha). Almarhum lahir pada 20 Mei 1955 dan meninggal pada 1 Desember 2021. Almarhum dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Trenggalek.
Berangkat dari tempat kumpul di rumah kader SMARThealth Kepanjen, Agustin Shintowati. Dijemput dengan mobil Daihatzu Grand Max warna hitam pada pukul 09.35 WIB. Dalam mobil itu terdapat lima orang dewasa dan dua anak-anak.
Tahlil di ruang utama |
Pukul 12.13 WIB rombongan mobil Daihatzu Grand Max singgah sebentar di warung Bakso Gunung Asli Wong Tulungagung yang berada di samping Indomart Lembu Peteng, Tertek, Tulungagung, dekat dengan Ngrowo Water Front atau Ngrowo Jogging Track.
Selesai makan bakso, rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke rumah duka, dan sampai di sana pada pukul 13.21 WIB. Pada saat tiba, masih bisa menyaksikan khataman yang diadakan oleh lima orang hingga selesai.
Ketika bidan Yudha (Ponkesdes Kepanjen) beserta keluarnganya tiba di rumah orangtuanya, acara diisi dengan tabur bunga (nyekar) bersama ibu dan adiknya di Taman Makam Pahawan Trenggalek pada sore harinya.
Serambi depan dan samping rumah |
Kemudian lepas Maghrib, diadakan tahlilan yang dihadiri sekitar 90 orang. Sebelum dimulai, pemimpin tahlil mengawali dengan kata pembuka, “Matur nuwun sedayanipun, sampun saget rawuh wonten ing ndalemipun shohibul hajat Ibu Nurul Hidayah. Rawuh panjenengan dipun suwuni paring donga tahlil kangge mengeti sedanipun almarhum Bapak Martadji ingkang sampun ngancik 40 dinten.”
Usai kata pembuka, dilanjutkan dengan dzikir dan tahlil selama setengah jam. Selesai tahlil, pihak keluarga memberikan satu tas berisi buku Yasin dan aneka makanan, seperti roti, sembako, dan lain-lain, untuk dibawa pulang.
Sementara di rumah almarhum, para undangan tahlil dipersilakan menikmati hidangan nasi rawon yang dikeluarkan secara berantai. Minumnya disediakan teh pucuk dalam botol.
Tahlil di serambi depan sisi timur |
Usai mencicipi nasi rawon, sebagian undangan tahlil berpamitan dan sebagian masih ada yang tinggal di rumah shobil hajat. Mereka lalu melakukan doa yang ditujukan untuk almarhum agar mendapat jalan yang terang dalam menghadap Sang Khalik.
Selesai doa, ayam ingkung dibagikan. Ayam ingkung merupakan ayam utuh yang dihidangkan bersama jeroannya. Bukan sekadar ayam yang dimasak, ada filosofi yang melekat pada ayang ingkung.
Ayam ingkung memiliki arti mengayomi, diambil dari kata jinakung dalam Bahasa Jawa Kuno dan manekung yang artinya memanjatkan doa kepada Tuhan dengan kesungguhan hati. Ayam ingkung menjadi komponen pokok dalam acara selamatan tersebut.
Esok harinya, pukul 13.20 WIB usai Dhuhur, rombongan dari Kepanjen yang terdiri dari dua mobil kembali menuju ke Malang, dan sampai di Kepanjen sekitar pukul 17.08 WIB.
Nyekar di Taman Makam Pahalawan Trenggalek |
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
وَعَذَابِ النَّار
Allahummagfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu’anhu wakrim nuzulahu wa wasi’ madkholahu wagsilhu bilma’i watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa ‘adzabi nnar.
“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga isteri yang lebih baik dari isterinya. Dan peliharalah (lindungilah) ia dari azab kubur dan neraka.”
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar