Senin, Maret 07, 2022

Dari Penonton, Pemuja Hingga Menjadi Pencinta

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, Maret 07, 2022
Serial Drama Mandarin Go Go Squid 2: Dt. Appledog's Time (2021)

Berbicara masalah cinta memang tak lekang oleh waktu. Karena cinta memiliki kekuatan tersembunyi yang mampu memberikan pengaruh kepada pelakunya. Cinta dapat mengejawantah dalam kehidupan manusia, baik itu orang awam, usahawan, ilmuwan maupun agamawan.
Dalam drama China atau Chinese Drama (C-Drama) berjudul Go Go Squid 2: Dt. Appledog's Time (2021) bercerita tentang the love story between 2 robot combat players (kisah cinta antara dua pemain robot tempur).
Kalau pada Go Go Squid session 1 berfokus pada percintaan antara mahasiswi komputer Tong Nian (diperankan oleh Yang Zi) dan Han Shyangyan (diperankan oleh Li Xian), seorang gamer profesional, Go Go Squid 2 ini mengisahkan percintaan adik sepupunya Han Shangyan yang bernama Wu Bai yang berjulukan gamer Dt dengan teman gamer profesional Han Shangyan, yaitu Ai Qing dengan nama gamer Appledog. Makanya di session 2 ini judul serial drama televisi ini adalah Go Go Squid 2: Dt. Appledog’s Time (Go Go Squid 2: Kisah Dt dan Appledog).
Kisah asmara antara Dt dan Appledog cukup menarik. Pada Go Go Squid session 1, Han Shangyan dapat mahasiswi, sementara pada Go Go Squid session 2 ini, Wu Bai (diperankan oleh Hu Yitian) menyukai Ai Qing (diperankan oleh Li Yitong) yang umurnya lebih tua lima tahun darinya.
Boleh dibilang Go Go Squid 2: Dt. Appledog’s Time ini, dari penonton, pemuja hingga menjadi pencinta. Bermula ketika Wu Bai masih berumur 15 tahun diajak Han Shangyan menonton pertandingan robotik yang diikuti oleh Tim Solo yang digawangi oleh Wang Hao, Han Shangyan, dan Ai Qing. Tim Solo kala itu merupakan sebuah tim yang legendaris dalam pertandingan robotik di Tiongkok, sehingga ketiga personil Tim Solo itu dianggap sebagai bintang peserta kompetisi tingkat nasional.
Melihat permainan Ai Qing, Wu Bai yang masih duduk di bangku SMP menaruh hati padanya secara diam-diam. Perasaan inilah yang membawa Wu Bai tertarik akan dunia robotik. Dia kemudian berangkat ke Norwegia jumpai orangtuanya dan bersekolah di sana mulai dari SMA. Kuliahnya mengambil teknik mesin dan S2 nya mengambil ilmu komputer di Los Angeles.
Selang tujuh tahun, berkat bakat dan kerja keras Wu Bai menjadi bintang peserta robot tingkat nasional paling muda. Dia dan timnya bahkan lolos hingga babak final dalam Kompetisi Pertarungan Robot Tiongkok 2017.
Dalam final tersebut, Wu Bai akan bertanding melawan dewi pujaannya, Ai Qing, meski Ai Qing tidak tahu. Ketika Wu Bai dan timnya sampai di arena, mendengar kabar dewi pujaannya terjebak macet dan hujan deras. Wu Bai berusaha menjemputnya dan berjumpa di sebuah trotoar. Ai Qing sedang meraih remote cadangan yang jatuh ke dalam selokan. Wu Bai membantunya dan terus memayungi hingga ke arena. Sampai di hall gedung yang akan menjadi arena pertandingan, Ai Qing memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangannya. “Appledog, Ai Qing.”
Wu Bai merasa senang bisa memegang tangannya, sambil menjawab perkenalannya dengan mengatakan, “Dt, Wu Bai.”
Meski Wu Bai rupawan dan jenius tapi dia adalah seorang introvert. Begitu diajak berjabat tangan sebagai penanda perkenalan, Wu Bai merasa senang dan bersemangat untuk bertanding dengan dewi pujaannya.
Pada final kompetisi itu, Wu Bai akhirnya menang atas Ai Qing. Usai dinyatakan menang, Wu Bai menatap Ai Qing sambil bergumam. “Aku telah menunggu momen ini selama tujuh tahun. Akhirnya aku bisa berdiri di depanmu sebagai pemain, dan bukan sebagai penonton.”
Kemenangan ini menjadi penyemangat Wu Bai untuk bisa semakin dekat dengan dewi pujaannya. Tanpa sengaja, Ai Qing berjumpa dengan Hua Ti, teman semasa bergabung dengan Tim Solo. Ia pun menanyakan latar belakang Wu Bai kepada Hua Ti yang kebetulan menjadi panitia.
Dua bulan kemudian, Wu Bai dan Ai Qing mengikuti Asian Robot Combat Tournaments di Singapura. Sehari sebelum pertandingan, Ai Qing mengunjungi kamar Wu Bai untuk menunggu teman-temannya yang akan kumpul.
Wu Bai diledek oleh teman timnya yang bernama Ling Shan dengan julukan 97. “ Kau senang sekarang, tiba-tiba dikunjungi oleh pujaan hatimu.”
Sambil mencuci buah apel yang dibawa oleh 97, Wu Bai bergumam. “Sudah tujuh tahun. Akhirnya aku memenuhi syarat untuk berdiri di sisimu. Dengan lantang berkata, karena kamu, aku memilih ke industri ini.”
Meminjam istilahnya David McClelland, perasaan jatuh hatinya Wu Bai pada Ai Qing mampu membangkitkan the Need for Achievement (n-Ach), kebutuhan akan prestasi. Wu Bai menunjukkan optimisme yang tinggi, keberanian untuk menjadi juara mengalahkan rekor mantan pacarnya Ai Qing, Wang Hao, dan tidak cepat menyerah. Kendati kalau Ai Qing berdekatan dengan Wang Hao, Wu Bai timbul rasa cemburunya.
Pulang dari Singapura, Wu Bai harus menjalani operasi mata. Matanya semakin parah ketika Wu Bai sudah semakin dekat dengan Ai Qing. Akhirnya mereka harus terpisah selama tiga tahun. Wu Bai harus operasi mata sebanyak tiga kali.
Operasi pertama dilakukan di Shanghai tapi kurang berhasil. Mata masih sedikit kabur. Di kamar rumah sakit, Wu Bai kebetulan satu kamar dengan Luo Hui (gadis berumur 11 tahun). Ia juga sedang operasi mata.
Luo Hui selalu merengek kepada Wu Bai untuk didongengkan kendati sama-sama tidak bisa lihat. Wu Bai bercerita bahwa dia seorang ahli robotik. Lalu, gadis kecil itu bertanya, “Kenapa kau tertarik robotik?”
“Aku punya dewi pujaan yang menyebabkan aku suka robotik,” kata Wu Bai
Gadis kecil itu pun mengejar pertanyaan lagi ke Wu Bai. “Siapa nama dewi pujaan itu?”
“Frigga,” sahut Wu Bai.
Karena operasi di Shanghai masih menyisakan masalah bagi Wu Bai, Han Shangyang memutuskan untuk membawa Wu Bai operasi di Norwegia. Namun sebelum berangkat ke Norwegia, Wu Bai menyempatkan berkunjung ke rumah orangtua Ai Qing secara diam-diam di malam hari. Wu Bai membetulkan lampu penerang tangga yang redup dan berkedip-kedip dan sering bikin jatuh Ai Qing. Terus dilanjutkan dengan melukis mural di tembok bawah. Di tembok itu, Wu Bai melukis bunga Forget Me Not (Jangan Lupakan Aku) dan menulis “Berjalanlah sesuai mimpi, kamu tidak akan sendirian” hingga dini hari.
Pulang dari Norwegia, Wu Bai jumpa lagi dengan Ai Qing saat di lift pada upacara pembukaan Liga Pertarungan Robot Tiongkok. Kebetulan perusahaan di mana Ai Qing bekerja menjadi sponsornya. Mereka pun mengadakan makan malam tapi Ai Qing melihat tangan Wu Bai masih ada tanda bekas infus.
Lalu, Ai Qing mencarikan bubur untuknya dan diberi pemanis. Tapi setelah pulang berjalan beberapa langkah, Wu Bai muntah-muntah. Pulangnya mampir di toko permen yang ada memo harapan. Mereka berdua mengambil satu-satu dan saling membacakan memo harapannya yang tanpa sengaja menggambarkan suasana hatinya. 
Di kamarnya masing-masing, mereka saling merenung. “Meskipun tidak tahu alasan dia menghilang selama tiga tahun, tapi saat bertemu dengannya … Ada keberuntungan. Ada keraguan. Tapi yang lebih banyak adalah kebahagiaan sejati.”
“Aku sudah mencoba berbagai cara untuk bertemu. Ada yang sangat romantis. Ada yang sangat biasa. Ada yang di luar dugaan. Tapi tidak peduli yang mana, semuanya tidak bisa dibandingkan dengan yang terjadi saat itu. Dia benar-benar muncul dan berjalan ke pandanganku dengan begitu jelas,” gumam Wu Bai.
Pulang dari upacara pembukaan Liga Pertarungan Robot Tiongkok, Shen Zhe yang mengidolakan Wang Hao bergabung dengan Tim K&K, besutan Wu Bai dan Han Shangyan. Sementara itu, Ai Qing mendapat tawaran bergabung dengan Tim SP.
Di kamp latihan K&K, Wu Bai sering galau sejak Ai Qing bergabung dengan tim mantan pacarnya. Wu Bai merasa Ai Qing akan semakin dekat dengan Wang Hao, saingan utama dalam kisah percintaannya.
Wu Bai memberanikan diri menjemput Ai Qing ke markas SP dan mengajaknya ngobrol di ayunan tengan taman. Wu Bai pun memberanikan diri bertanya kepada Ai Qing. “Apakah kamu menyukaiku?”
“Maaf,” sahut Ai Qing yang terus meninggalkan Wu Bai sambil bercucuran air mata.
Pulang ke markas K&K, Han Shangyang memperingatkan Wu Bai bahwa Ai Qing adalah pacar Wang Hao. Meski sebenarnya Wang Hao telah menyelingkuhi Ai Qing dan punya anak dengan pemimpin K&K Su Cheng tapi pada saat itu Han Shangyang dan Wu Bai tidak tahu.
Usai bertengkar dengan kakaknya, Wu Bai mengalami kambuh sakit lambungnya dan memutuskan kembali ke rumah kakeknya. Kakeknya cemas dan menyuruh Han Shangyan pulang dan merawat adiknya yang menjadi kesayangan kakeknya itu.
Esok harinya, Shen Zhe mewakili markas K&K menengok Wu Bai dan membocorkan kepada kakeknya bahwa Wu Bai ditolak cintanya oleh Ai Qing. Meski sebenarnya Ai Qing sendiri sejak menolak sering mengigau yang kerap disaksikan Ai Jing, kakaknya. “Maafkan aku, Wu Bai. Aku benar-benar sangat menyukaimu.”
Tujuannya Ai Qing menolak cinta Wu Bai, agar Wu Bai fokus kepada prestasinya dan tidak membebani dirinya untuk menjemput dirinya terus di markas saingan cintanya.
Sementara itu, Han Shangyan yang selalu menentang Wu Bai mendekati Ai Qing karena pacarnya Wang Hao, mulai kasihan melihat kesedihan adiknya. Akhirnya dia membocorkan rahasia Ai Qing kepada Wu Bai. “Ai Qing itu terlihat tangguh dalam pertandingan robotik yang bergengsi, tapi rapuh dalam perasaannya.”
“Kamu harus mendampingi dia terus pada saat ini yang penuh tekanan perasaan,” terang Han Shangyang
Sejak itu, Wu Bai jadi bersemangat lagi mendekati Ai Qing namun tidak mau larut dalam perasaannya sebelum Ai Qing menerimanya. Kakeknya pun tidak mau ketinggalan ingin membantu kisah asmara cucu kesayangannya dengan memberikan hadian kepada Ai Qing dan bertemu orangtuanya.
Wu Bai dan Ai Qing bertemu dalam konser Hu Xia di Shanghai di malam Imlek. Setelah mengasihkan coklat saat konser selesai, Wu Bai pun berpamitan pulang kepada Ai Qing sambil bergumam. “Perkataan Han Shangyang benar. Aku tidak boleh seperti anak kecil. Mendambakan cinta seperti permen. Jika gunung tidak datang, aku akan berjalan menuju gunung. Ai Qing, jika kamu terjebak dalam rawa yang disebut masa lalu, aku akan menghilangkan kabut. Agar kamu tidak lagi menanggung belenggu rasa bersalah. Tidak menyalahkan diri sendiri. Terus berlari ke arahmu tanpa ragu.”
Sementara itu ditengah gonjang-ganjing hubungan Ai Jing dengan Shen Zhe, anggota Tim K&K, Ai Qing minta tolong Hua Ti untuk memanas-manasi Shen  Zhue. Ketika Hua Ti berada di rumah Ai Qing, ia menitipkan buku harian Wu Bai yang tertinggal di tokonya untuk dikembalikannya.
Dari buku harian Wu Bai itu, Ai Qing baru tahu makna mural di tembok rumah ayahnya, perjalanan hidup Wu Bai dan target 300 kemenangan. Buku harian itu yang menyadarkan pada Ai Qing bahwa Wu Bai sudah mempersiapkan mendekatinya sejak 10 tahun yang lalu.
Ai Qing menceritakan hal ini kepada Ai Jing. “Cinta Wu Bai terhadapku memang jauh lebih mendalam daripada yang kubayangkan.”
Dari buku catatan harian itu, Ai Qing bisa mengenal Wu Bai dengan mendalam. Segala sesuatu yang dilakukan adalah berhubungan dengan dirinya. Mulai dari nama julukan Wu Bai dengan sebutan Dt. Dt singkatan dari Appledog’s Time (eranya Appledog).
Tim K&K artinya King and King. Wu Bai ingat keinginan Ai Qing untuk menjadi raja dalam pertarungan robotik, dan dirinya sendiri juga ingin tidak mengecewakan timnya untuk menjadi raja.
Pada kemenangan Thorpe Mark Robot 2021, Wu Bai disuruh panita untuk memilih di antara tiga hadiah yang ditawarkannya: poin, uang penghargaan, atau memberi nama untuk pertandingan berikutnya.
Di luar dugaan teman Tim K&K, Wu Bai memilih hak penamaan. “Sepuluh tahun berikutnya, kompetisi ini akan bernama Piala Frigga.”
Baik Tim K&K maupun SP merasa bingung, kenapa Wu Bai menamai Piala Frigga. “Siapa Frigga itu?”
Namun searah pandangan Wu Bai, Ai Qing berlinang air mata. Karena memang nama Frigga yang tahu hanyalah Ai Qing sejak dikasih tahu oleh Luo Hui, murid Kamp Pelatihan Remaja Robotik yang diasuh Ai Qing, dan Wu Bai sendiri. Frigga adalah nama lain Ai Qing yang diambil dari bahasa Eropa kuno yang berarti dewi pujaan.
Selain itu, Wu Bai juga memiliki kemampuan mengatasi masalah yang terjadi. Kala Wu Bai menemani Ai Qing ke pasar untuk belanja pesanan ayahnya, tiba-tiba ada tukang sayur yang melakukan siaran langsung ke Weibo mengenai produknya, yang tanpa sengaja Wu Bai dan Ai Qing berada di belakangnya. Kontan menjadi viral. Kedua fans dua bintang menghujat. Fans Ai Qing menghujat Wu Bai dan fans Wu Bai menghujat Ai Qing beserta seluruh timnya. Kedua markas turut gempar, sampai akhirnya Ai Qing mengajukan resign untuk alih profesi menjadi komentator.
Dari kamarnya, Wu Bai ingin menolong Ai Qing dari penilaian negatif para fansnya. Ia pun mengunggah postingan ke Weibo tersebut: “Sejak bertemu dengannya di arena pertandingan, aku sudah mulai berusaha agar berhak untuk berdiri di sampingnya. Dialah yang membuatku yang tidak memahami mecha pertarungan, berubah menjadi Wu Bai saat ini. Di arena pertandingan, Wu Bai milik tim. Tidak berhubungan dengan perasaan pribadi. Di luar arena pertandingan, aku adalah miliknya. Tidak berhubungan dengan orang lain.”
Membaca postingan ini, anggota Tim K&K merasa senang karena kaptennya memperlihatkan kebijaksanaannya. Termasuk Tim SP yang sempat kebakaran jenggot dengan merilis postingan balasan sebelumnya untuk melindungi Ai Qing.
Ai Qing yang diberi tahu perihal postingan Wu Bai oleh Hua Ti, langsung menelpon Wu Bai. “Aku ingin bertemu.”
Setelah bertemu. Ai Qing meneteskan air mata dan berlari memeluk Wu Bai. Sambil berkata, “Aku mencintaimu. Aku juga ingin memberitahumu. Bagiku, orang yang paling penting adalah kau.”
Ai Qing yang semula meragukan kesungguhan Wu Bai dalam asmaranya karena pengalaman pahit yang dialami oleh Ai Qing menjadi yakin untuk berdampingan dengan Wu Bai.
Ungkapan Ai Qing ini memberi energi full untuk mewujudkan 300 kemenangan ditambah dengan 1 kemenangan Piala Dunia Robotik di Chicago, yang belum pernah tercapai Tim Solo yang legendaris karena terburu bubar.
Karena rekor kemenangannya telah melampaui Wang Hao, mantan pacar Ai Qing, maka Wu Bai memberanikan diri melamar Ai Qing. Kedua keluarga menyambut dengan suka cita lamaran tersebut dan mempersiapkan pernikahannya. Dalam pernikahan itu, dua bintang besar merayakan bersama: Hang Shangyan dan Tong Nian serta Wu Bai dengan dewi pujaannya, Ai Qing dan dihadiri koleganya dari Tim K&K maupun SP.
Energi cinta Wu Bai telah mampu mengubah pemuda rupawan  nan jenius tapi introvert itu mewujudkan prestasi juara dan sekaligus percintaannya. Dari menjadi penonton, kemudian pemuja idolanya hingga akhirnya menjadi pencinta idolanya untuk menjadi pendamping hidupnya, dan sekaligus membuktikan kepada ayah Ai Qing ketika bermain ke rumahnya. “Paman, aku tidak pintar berbicara tapi serius.” *** [070322]


logoblog

Thanks for reading Dari Penonton, Pemuja Hingga Menjadi Pencinta

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog