Berpose bersama Peneliti Lansia Inggris dan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa serta narasumber dari Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang |
Selumbari, Elisabeth Schröder-Butterfill muncul di GOR Garuda Bendo. Ia melihat Pelatihan Kader Lansia dan Disabilitas se-Kecamatan Pakisaji, yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, atas sokongan dana darinya.
Ia harus menempuh perjalanan jauh dari Inggris ke Indonesia untuk beberapa kegiatan. Salah satu di antaranya berkunjung ke lokasi pelatihan yang berada di belakang Kantor Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Desa Karangpandan sudah tak asing lagi bagi Elisabeth Schröder-Butterfill. Dua puluh empat tahun silam. Ia sudah menjejakkan kaki di Desa Karangpandan dalam rangka penelitian doktoralnya, tentang tunjangan hari tua dan hubungan antar generasi di Indonesia.
Elisabeth melakukan kerja lapangan selama 12 bulan selama dua kali kunjungan pada tahun 1999-2000 yang kemudian diteruskan dengan dua kunjungan singkat. Elisabeth juga merasakan tinggal di Desa Karangpandan pada waktu itu.
Dengan tinggal di desa itu, Elisabeth dapat mengamati aktivitas dan interaksi orang tua dan dengan demikian memperoleh perspektif tambahan tentang apa yang diceriterakan kepadanya. Menjelang akhir penelitian lapangan, dua survey acak dilakukan di desa tersebut dengan jumlah responden sebanyak 206 orang.
Dipilihnya Desa Karangpandan menjadi lokasi penelitian doktoralnya itu, karena letaknya tidak terlalu jauh dengan Kota Malang, ekonominya sangat beragam, dan pertanian tidak lagi dominan. Perdagangan, pabrik, konstruksi, transportasi, dan pekerjaan sebagai pegawai negeri, semuanya memainkan peran penting. [
1Schröder-Butterfill E. (2004). Inter-generational family support provided by older people in Indonesia. Ageing and society, 24(4), 497–530. https://doi.org/10.1017/S0144686X0400234X
]Sekembalinya dari penelitian doktoralnya, Elisabeth Schröder-Butterfill menapaki perjalanan karier akademisnya. Dia sekarang menjadi Associate Professor di University of Southtamptom, Inggris, dan memiliki minat penelitian dalam hal: care in later life, older people’s social and support networks, vulnerability, ageing and migration, and social stratification over the lifecourse.
Penelitian Elisabeth berfokus pada pemahaman hubungan antara jejaring sosial, stratifikasi sosial, dan konstruksi kerentanan selama perjalanan hidup. Dia tertarik pada negosiasi perawatan dan dukungan dalam jaringan keluarga dan komunitas orang tua dan dampak migrasi terhadapnya. Latar belakang akademisnya adalah interdisipliner, menggabungkan antropologi dan demografi, dan penelitiannya menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif, dengan etnografi menginformasikan desain dan interpretasi sumber survei. [
2https://www.southampton.ac.uk/people/5x2xz9/doctor-elisabeth-schroeder-butterfill/profileview/edit/
]Sejak tahun 2019, Elisabeth Schröder-Butterfill memimpin sebuah proyek penelitian “Care networks in later life: A comparative study of five communities in Indonesia using ethnography and surveys” yang didanai oleh Economic and Social Research Council (ESRC) dari Inggris.
Proyek yang berlangsung hingga 2023 ini bertujuan untuk mengkaji kebutuhan perawatan apa yang dimiliki orang Indonesia yang lebih tua; yang memberikan perawatan; seperti apa perawatan yang dapat diterima; dan bagaimana orang-orang yang bergantung pada perawatan dipersepsikan. Proyek ini melibatkan penelitian etnografi di lima komunitas, diikuti dengan pengumpulan data survei rumah tangga dan analisis survei tingkat nasional yang ada.
Proyek penelitian yang diadakan di lima provinsi (Sumatera Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur) itu, beranggotakan Dr Nathan Porath (Southampton), Prof. Eef Hogervorst (Loughborough), Dr Philip Kreager (Oxford) dan Prof. Yvonne Handajani (Atma Jaya, Indonesia), serta Prof. Tri Budi Rahardjo (Indonesia) dan Caitlin Littleton (HelpAge International) sebagai konsultan. [
3https://www.southampton.ac.uk/ageingcentre/research-projects/index.page
]Dalam penelitian “Jaringan perawatan di kemudian hari: Studi banding lima komunitas di Indonesia menggunakan etnografi dan survey” ini, Elisabeth Schröder-Butterfill bisa mengunjungi Desa Karangpandan lagi. Boleh dibilang, dari Inggris ia mengenang jejak studi doktoralnya.
Saya yang hadir dalam pelatihan di GOR Garuda itu, selain mendapatkan wawasan tentang lansia juga sekaligus bisa bersua dengan Peneliti Lansia, Elisabeth Schröder-Butterfill dan asisten penelitinya, Dyah Rahayuningtyas, M.A., yang saat ini sedang merampungkan program doktoralnya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sebelumnya, pada Kamis (07/07/2022), saya pernah berjumpa dengan mereka. Namun karena pada saat itu, acaranya bersifat seremonial di Ruang Rapat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, kesempatan untuk bertukar pikiran antar sesama peneliti kurang kondusif.
Dari Desa Karangpandan inilah akhirnya bisa bertemua lagi dengan mereka dan bisa berkomunikasi dengan mereka secara santai terkait isu penelitian lansia di Indonesia. Kebetulan studinya menggunakan etnografi, yang setidaknya saya juga tak asing dengan metode tersebut.
Kebetulan saya yang berlatar belakang disiplin Sosiologi (Kesehatan) yang mengemban obeservasi lapangan dalam SMARThealth, memiliki kemiripan dalam pengamatan di lapangan dengan mereka dalam Antropologi (Medis). *** [190123]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar