Setiap resik-resik halaman Sekretariat SMARThealth Kepanjen, saya kerap menjumpai tanaman suplir. Mereka umumnya tumbuh di tempat yang lembab dengan minim sinar matahari secara langsung.
Di tembok sisi timur yang ternaungi plafon luar, terus dekat kolam, dan di bawah tangga garasi, menjadi tempat favorit bagi suplir untuk tumbuh. Tanaman ini tumbuh dengan sendirinya dan menyukai tempat yang lembab. Oleh karena itu, bila musim kemarau biasanya menghilang, namun bila musim hujan tiba ia akan bermunculan.
Nama suplir berasal dari bahasa Prancis chevelure yang berarti “rambut”. Konon untaian daunnya mirip dengan gemulainya rambut (hair) seorang gadis (maiden) sehingga tak heran kalau jenis yang satu ini disebut sebagai “maidenhair” [
1Lestari, Wenni S. (2011). Suplir, Tanaman Paku Dengan Banyak Potensi. Warta Kebun Raya 11 (1). Available from: https://publikasikr.lipi.go.id/index.php/warta/article/view/433
].Tanaman suplir yang tumbuh secara liar di halaman Sekretariat SMARThealth bernama ilmiah Adiantum raddianum C.Presl. Nama genus Adiantum berasal dari bahasa Yunani Kuno "adíanton", yang artinya tidak basah (unwetted) [
2Aceñolaza, Pablo Gilberto; Rodriguez, Estela Elizabeth; Gago, Julian; Picasso, Gonzalo; Haretche, Federico; Plants of the lower Uruguay River: Herbs, Lianas and Epiphytes; Uruguay River Administrative Commission; 1; 2019; 433. Available from: https://www.caru.org.uy/web/pdfs_publicaciones/Plantas%20del%20Bajo%20Rio%20Uruguay%20Hierbas%20Lianas%20y%20Epifitas.pdf
]. Hal ini mengacu pada fakta bahwa daun suplir tidak basah bila terkena air, entalnya mampu meloloskan air tanpa membuatnya basah.Suplir Adiantum raddianum tumbuh subur di halaman Sekretariat SMARThealth, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang (Foto: 29/07/2023) |
Sedangkan, nama spesiesnya, raddianum, merupakan pseudo-Latin untuk menghormati Giuseppe Raddi (1770-1829) [
3Weber, E. (2022) ‘Adiantum raddianum (delta maidenhair fern)’, CABI Compendium. CABI International. doi: 10.1079/cabicompendium.3237.
]. Ia adalah seorang ahli botani Italia, yang melakukan penjelajahan ke Brasil melalui Ekspedisi Austria dari tahun 1817 hingga 1818, dan juga mengumpulkan berbagai jenis tanaman di Madeira (1817) dan Mesir (1827-1829). Ia meninggal dalam perjalanan pulang dari Mesir di Rhodos [4Stafleu, Frans A. & Cowan, Richard S. (1983). Taxonomic literature : A selective guide to botanical publications and collections with dates, commentaries and types, Volume IV: P-Sak. Utrecht: Bohn, Scheltema & Holkema. Available from: https://www.biodiversitylibrary.org/item/103624
].Spesies Adiantum raddianum pertama kali dideskripsikan oleh Karel Borivoj Presl (1794-1852), seorang ahli botani Ceko, pada tahun 1836 dalam Tentamen Pteridographiae, seu genera filicacearum praesertim juxta venarum decursum et distributionem exposita, p. 158 [
5Presl, K. B. (1836). Tentamen Pteridographiae, seu genera filicacearum praesertim juxta venarum decursum et distributionem exposita. Pragae: Typis Filiorum Theophili Haase. Available from: https://www.biodiversitylibrary.org/item/101553
].Tanaman suplir Adiantum raddianum termasuk dalam famili Pteridaceae, salah satu suku bagian tumbuhan paku (Pteridophyta) yang tergolong sebagai bangsa paku sejati yang terbesar (Polypodiales).
Spesies Adiantum raddianum (delta maidenhair) memiliki tangkai daun yang berwarna hitam mengkilat dan ketiadaan tulang daun. Daun tanaman tumbuh dalam warna hijau muda yang halus dan menjadi lebih gelap seiring bertambahnya usia daun. Daun berjarak dekat, dan melengkung lemah. Umumnya, daun Adiantum raddianum berukuran kecil.
Selain dibudidayakan sebagai tanaman hias, tanaman suplir jenis ini juga mempunyai khasiat dan manfaat bagi kesehatan. Tanaman ini dipercaya dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, mampu meredam radiasi yang dipancarkan alat-alat elektronik, dan juga dapat menyerap kandungan racun yang ada di dalam rumah, seperti asap rokok.
Suplir Adiantum raddianum tumbuh di tembok bawah tangga garasi Sekretariat SMARThealth (Foto: 27/07/2023) |
Berdasarkan kajian etnobotani melalui pengetahuan lokal yang dituturkan secara lisan, tanaman suplir Adiantum raddianum banyak digunakan oleh penduduk di Santa Catarina, Brasil bagian selatan, untuk pengobatan penyakit pernapasan [
6Borges, M.S. et. al. (2021). Ethnobotanical study of selected medicinal plants used for the treatment of respiratory diseases in Southern Brazil. Journal of Medicinal Plants Research. 15. 22-34. 10.5897/JMPR2020.6982. Available from: https://academicjournals.org/journal/JMPR/article-full-text-pdf/4EB1D5F65786
]. Pemanfaatan tanaman ini berpotensi membantu penduduk dan menyediakan sumber daya untuk perawatan kesehatan primer.Rafael Corrêa Prota dos Santos Reinaldo et. al (2018) [
7Reinaldo, R.C.P.d.S., Feitosa, I.S., Santiago, A.C.P., Albuquerque, U.P. (2018). Adiantum raddianum C. Presl.. In: Albuquerque, U., Patil, U., Máthé, Á. (eds) Medicinal and Aromatic Plants of South America. Medicinal and Aromatic Plants of the World, vol 5. Springer, Dordrecht. https://doi.org/10.1007/978-94-024-1552-0_6. Available from: https://www.academia.edu/en/44497374/2_3_Medicinal_and_Aromatic_Plants_of_the_World_Medicinal_and_Aromatic_Plants_of_South_America_Brazil
] dalam bahasannya mengenai Adiantum raddianum C.Presl yang termaktub dalam buku Medicinal and Aromatic Plants of South America (hal. 89-96), menjelaskan bahwa Adiantum raddianum telah digunakan dalam pengobatan populer oleh beberapa kelompok etnis dari berbagai negara Amerika Selatan. Kegunaan tradisionalnya yang paling umum adalah sebagai analgesik, ekspektoran, dan diuretik, serta untuk pengobatan masalah pencernaan.Dari kegunaan tradisional itu, kemudian tanaman suplir Adiantum raddianum dilakukan uji farmakologis menuju pengobatan modern. Dari sejumlah uji penelitian farmakologi, kata Reinaldo et. al, mengindikasikan bahwa spesies Adiantum raddianum memiliki aktivitas: antimikroba, antinociceptive, antihiperplastik, dan antioksidan. *** [290723]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar