Agrilus lecontei, Kumbang Penggerek Batang Pohon

Ketika sedang memotret tanaman kembang lilin (Pachystachys lutea) di Taman Contong Kepanjen tiga hari yang lalu, di salah satu daunnya hinggap seekor binatang kecil. Seumur-umur, saya baru melihat binatang ini.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, hewan kecil itu turut pula saya potret dengan menggunakan kamera handphone. Kira-kira hewan tersebut seukuran 1,5 cm dan bisa terbang. Bentuknya lonjong memanjang, dan agak pipih di bagian atas dengan antena pendek.

Saya coba bertanya pada orang yang lagi nongkrong di Taman Contong, tapi tak ada yang tahu. Tanya ke pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, yang rumahnya ada di seberang baratnya juga tidak mengenalnya.

Agrilus lecontei hinggap di atas daun tanaman kembang lilin di Taman Conton Kepanjen, Kabupaten Malang

Pulang dari melihat skrining PTM yang dilakukan kader SMARThealth di Desa Arjosari, Kecamatan Kalipare, saya pun kemudian berselancar dalam dunia maya untuk mencari literatur mengenai binatang kecil tersebut.

Hewan kecil itu termasuk dalam famili Buprestidae, yaitu salah satu famili dalam ordo Coleoptera, yang dikenal dengan nama “jewel beetles” atau “metallic wood-boring beetles” karena warnanya yang mengkilat.

Sesuai sebutannya, hewan kecil ini merupakan salah satu spesies kumbang penggerek atau pengebor kayu atau batang pohon, atau disebut juga dengan kumbang kulit kayu berkepala datar (bark beetles). Kumbang ini mula-mula ditemukan di Amerika Utara.

Nama ilmiah dari kumbang penggerek kayu ini adalah Agrilus lecontei Saunders, 1871. Namun yang saya jumpai di Taman Contong ini sedikit berbeda dengan yang lainnya. Karena dalam penelusuran literatur, jarang dijumpai Agrilus lecontei yang berwarna abu-abu mengkilap dengan bercak-bercak putih.

Agrilus lecontei dengan warna abu-abu dengan bercak-bercak putih mengkilap

Belum ditemukan mengenai asal nama genus Agrilus yang pas. Namun, dalam laman Merriam-Webster Dictionary, disebutkan bahwa Agrilus adalah sebuah genus kumbang ramping (famili Buprestidae) yang memiliki larva yang menggerogoti ranting dan kayu serta batang tanaman semi kayu. 

Sementara itu, nama spesiesnya, lecontei, berasal dari nama John Eatton Leconte dalam pseudo-Latin [

1https://www.yourdictionary.com/lecontei

]. Mayor John Eatton Leconte (1784-1860) adalah seorang insinyur topografi Amerika, tentara, kolektor botani dan entomologi, penulis serta seniman [

2Stafleu, Frans A. & Cowan, Richard S. (1979). Taxonomic literature : A selective guide to botanical publications and collections with dates, commentaries and types, Volume II: H-Le. Utrecht: Bohn, Scheltema & Holkema

].

Spesies Agrilus lecontei ini pertama kali dideskripsikan oleh Leconte pada tahun 1859 dengan nama subfasciatus, tetapi karena nama ini selalu dipermasalahkan oleh penulis lain berdasarkan spesies dari genus yang sama dari Brasil seperti yang pernah dijelaskan oleh Hippolyte Louis Gory (1800-1852), seorang ahli entomologi Prancis, dalam Histoire naturelle et iconographie des insectes coléoptères (1837–1841), volume 2-4, maka kemudian Edward Saunders (1848-1910) menamai kembali spesies tersebut dengan pseudo-Latin dari nama Leconte, yaitu lecontei [

3Fisher, Warren S. 1928. "A revision of the North American species of buprestid beetles belonging to the genus Agrilus." Bulletin of the United States National Museum. i–v, 1-347, 11 pls. https://doi.org/10.5479/si.03629236.145.1

] pada tahun 1871, dalam Catalogus Buprestidarum Synonymicus et Systematicus [

4Saunders, Edward. (1871). Catalogus Buprestidarum Synonymicus et Systematicus. London: E.W. Janson

].

Spesies Agrilus lecontei (metallic wood-boring beetles) yang saya lihat di atas daun kembang lilin itu memiliki kepala dengan bagian depan agak lebar. Kepala, toraks, dan sayap kasar (luar) berwarna abu-abu dengan bercak-bercak putih dan sedikit mengkilap. Matanya cukup besar, dan antena yang dimiliki berukuran pendek serta bergerigi. *** [280723]