Jumat, Juli 21, 2023

Livistona rotundifolia, Pohon Palem Berdaun Seperti Kipas

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, Juli 21, 2023
Livistona rotundifolia tumbuh di tengah halaman Puskesmas Sumberpucung, Kabupaten Malang

Tegak menjulang. Kesan pertama saya melihat pohon palem dengan daun yang lebar di tengah halaman Puskesmas Sumberpucung, Kabupaten Malang. Saat menghadiri refreshing kader AREEMA di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Sumberpucung, di sebelah baratnya tumbuh pohon palem dengan ketinggian sekitar 10 meter.
Dengan daunnya yang besar dan lebar, tumbuhan palem di halaman tengah Puskesmas Sumberpucung terasa pas sebagai kanopi yang berfungsi sebagai pembersih udara yang mampu menghilangkan zat-zat berbahaya di udara, dan memberikan efek positif pada kelembaban di sekitarnya.
Kata salah seorang kader AREEMA yang mengikuti refreshing itu, tanaman itu dikenal dengan sebutan palem kipas. Selain disebut palem kipas, tanaman itu juga memiliki sejumlah nama umum lainnya, seperti palem serdang, palem tumpuan, dan palem Jawa.
Di daerah Sumatera, tumbuhan palem seperti itu dinamakan sergand, dan di Sulawesi Utara disebut dengan woka. Dalam bahasa Tagalog dikenal dengan anahaw, dan footstool palm dalam bahasa Inggris.
Palem kipas ini termasuk dalam keluarga Arecaceae yang tumbuh di hutan hujan tropis dan subtropis di Asia Tenggara, Australia, dan Tanduk Afrika (the Horn of Africa). Nama ilmiahnya dalam dunia botani adalah Livistona rotundifolia (Lam.) Mart., yang bersinonim dengan Saribus rotundifolius (Lam.) Blume.
Robert Brown (1773-1858), seorang botanis Skotlandia, menamai genus Livistona sebagai penghormatan kepada Patrick Murray (1634–1671), Baron of Livingston, seorang ahli botani dan ahli hortikultura, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk mendirikan kebun raya pada tahun 1670 di Edinburgh, Skotlandia.
Pujian Brown kepada Patrick Murray dimulai dengan "... in memoriam viri nobilis Patricii Murray Baronis de Livistone," dan nama Latin dari genus ini ternyata berasal dari nama kedudukan keluarga tersebut, yaitu  Baron of Livingston [
1https://en.wikipedia.org/wiki/Livistona
].
Sedangkan, nama spesiesnya, rotundifolia, merupakan gabungan dari kata Latin “rotundus” (bulat), dan “folium” (daun) [
2Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Saribus rotundifolius. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/saribus-rotundifolius/?lang=en
]. Hal ini mengacu pada daun palem yang hampir bulat menyerupai kipas. Oleh karena itu, pohon palem ini akrab dengan nama palem kipas.
Dikutip dari laman PALMweb, penamaam spesies Livistona rotundifolia melalui perdebatan yang sangat panjang. Mereka ada yang condong ke Saribus rotundifolius, dan ada pula yang tertarik Livistona rotundifolia.
Spesies ini awalnya dideskripsikan sebagai Corypha rotundifolia oleh Jean-Baptiste-Pierre-Antoine de Monet, chevalier de Lamarck (1744-1829) pada tahun 1786, sebelum dipindahkan ke Saribus, oleh Carl Ludwig Blume lima puluh tahun kemudian [
3https://www.ukhouseplants.com/plants/livistona-rotundifolia
].
Hingga akhirnya, Karl Friedrich Philipp von Martius (1794-1868) memberikan sinopsis pertama Livistona pada tahun 1838, memasukkan Saribus Blume dan beberapa spesies Corypha dari berbagai penulis, yang menghasilkan kombinasi Livistona rotundifolia yang diterima saat ini, dalam Historia Naturalis Palmarum Volumen Tertium (page: 241) [
4Martius, Karl Friedrich Philipp von. (1838). Historia naturalis palmarum :opus tripartium. Lipsiae: T.O. Weigel. Available from: https://www.biodiversitylibrary.org/item/9918
].
Tanaman palem kipas (Livistona rotundifolia) memiliki bentuk daun yang menyerupai kipas ketika masih muda dan berkilau. Dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 15 meter atau bahkan lebih, pohon ini memiliki batang kecil yang panjang dengan warna cokelat keabu-abuan, dan pelepahnya berduri. Bunganya berwarna kuning dan buahnya berwarna cokelat kehitaman.
Selain digunakan sebagai tanaman hias, batangnya yang sudah tua bisa dipakai sebagai tiang, pelapis dinding maupun lantai. Daunnya bisa digunakan untuk bahan anyaman, seperti tikar maupun kantong untuk mewadahi barang-barang.
Orang Aborigin di Australia memanfaatkan jantung tanaman ini sebagai menu makanannya [
5https://www.thejoyofplants.co.uk/livistona
]. Di Filipina, tunas Livistona rotundifolia sangat dihargai sebagai sayuran. Bijinya dimakan saat masih muda dan masih hijau serta kulit buahnya enak saat matang.
Selain itu, dalam artikel Teodora D Balangcod dan Kryssa D Balangcod (2015) yang terbit di Electronic Journal of Biology, pada tabel 2 dijelaskan bahwa Livistona rotundifolia merupakan tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Bayabas, Sablan, Provinsi Banguet, Filipina, untuk mengobati luka baru dan diare [
6Balangcod TD, Balangcod KD. Ethnomedicinal plants in Bayabas, Sablan, Benguet Province, Luzon, Philippines. Electron. J. Bio. 2015; 11(3): 63-73
].
Untuk luka baru, daun Livistona rotundifolia ditumbuk hingga halus dan dioleskan pada area yang terluka. Sedangkan, untuk mengobati diare, daun Livistona rotundifolia direbus lalu diminum. Ekstrak daun tumbuhan tersebut mengandung senyawa antibakteri. *** [210723]


logoblog

Thanks for reading Livistona rotundifolia, Pohon Palem Berdaun Seperti Kipas

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog