Di pekarangan depan Sekretariat SMARThealth Kepanjen, tumbuh tanaman andong berdaun merah di antara tanaman salam (Syzygium polyanthum) dan jeruk purut (Citrus hystrix) yang di bawahnya terlihat rerumputan yang belum disiangi.
Tanaman tersebut memiliki nama umum dari berbagai negara. Broadleaf palm-lily, good-luck-plant, tree-of-kings, dan ti (Inggris), limietstruik (Belanda), keulenlilie (Jerman), caña de indio, croto (Spanyol), kĩ, lä’ȉ (Hawai), ya zhu ma, zhu jiao (China), tungkod-pare (Tagalog), huyêt dụ ti, huyêt dụ lá nhỏ (Vietnam), mak puk mak mia (Thailand), kelabit, daun juang-juang, jenjuang, lenjuang, senjuang (Malaysia), bauga, elaivi (Papua Nugini), ti (Samoa), si, si tongotongo (Tonga), asikuga (Kepulauan Solomon), dan ti pore ti kouka (Maori, Selandia Baru).
Demikian halnya dengan di Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau dan suku, juga mempunyai nama daerah untuk tanaman tersebut. Hanjuang (Sunda), andong (Jawa), kayu urip (Madura), endong (Bali), penjuang (Dayak), dan senjuang, tunjun, hanjuwang, jeluang (Sumatera).
Andong merah (Cordyline fruticosa) di pekarangan depan Sekretariat SMARThealth di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
Tanaman andong memiliki nama ilmiah Cordyline fruticosa (L.) A.Chev. dalam khazanah dunia botani. Nama genus Cordyline berasal dari bahasa Yunani “kordylē” yang berarti klub [
1https://www.missouribotanicalgarden.org/PlantFinder/PlantFinderDetails.aspx?taxonid=282057
]. Dalam dunia flora, pengertian klub adalah benjolan yang berada di bawah batang yang tegak dari tanaman tersebut. Hal ini mengacu pada rimpang tebal dari genus ini.Sedangkan, julukan khusus spesies fruticosa berasal dari bahasa Latin “fruticosus” yang artinya lebat atau kaya akan tunas. Pengertian ini mengacu pada penampilan cespitose-nya [
2https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/3/6/3682#:~:text=Etymology%3A%20The%20genus%20%22Cordyline%22,bushy%20(%22fruticosus%22).
]. Cespitose adalah memiliki bentuk pertumbuhan yang bergerombol padat dan berumbai.Mula-mula spesies ini dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli botani Swedia, pada tahun 1754 sebagai Convallaria fruticosa dalam Herbarium Amboinense atau Herb. Amboin. (Linn.) pada halam 16 [
3Linnaei, Caroli & Stickman, Olavus. (1754). D.D. Herbarium Amboinense Quod Consens, Experient, Facult, Medicae In Regia Acadmia Upsalensi Sub Praesidio Viri Nobilissimi Atque Experientissimi. Upsaliae: Exc. L.M. Ho̊jer. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/150432
].Andong merah (Cordyline fruticosa) tumbuh di antara rerumputan yang diapit tanaman salam dan jeruk purut |
Kemudian pada tahun 1919, spesies Convallaria fruticosa direvisi oleh Auguste Jean Baptiste Chevalier (1873-1956), seorang ahli botani Prancis, menjadi Cordyline fruticosa dalam Catalogue des Plantes du Jardin Botanique de Saigon atau Cat. Pl. Jard. Bot. Saigon pada halaman 66 [
4https://www.ipni.org/n/533580-1
].Tanaman andong (Cordyline fruticosa) termasuk dalam famili Asparagaceae yang sebaran asli di Asia Tenggara, Polinesia, dan Australia ini, mempunyai batang tunggal tegak tanpa berkayu. Meskipun batangnya tampak keras dan kering, tanaman ini bersifat monokotil sehingga tidak memiliki kayu asli. Rimpang (bawah tanah, batang mendatar) tebal dan menyerupai umbi.
Daun halus, mengkilat, tebal, kasar, berbentuk tali dengan pinggiran daun utuh, pelepah terangkat, dan ujung daun runcing. Helaian daun berwana meah maroon. Mereka tersusun secara spiral di dekat bagian atas batang tunggal yang tegak.
Susunan daun andong merah (Cordyline fruticosa) |
Selain dikenal sebagai tanaman hias yang sangat cocok untuk penanaman dalam wadah dan sering ditanam di dalam ruangan, tanaman andong juga memiliki kegunaan lainnya. Dalam Study Ethnobotany Andong Plants of the Genus Cordyline in the Dayaknese of Meratus Lok Lahung Village, Loksado, South Borneo, Gunawan (2014) [
5Gunawan, G. (2014). Study Ethnobotany Andong Plants of the Genus Cordyline in the Dayaknese of Meratus Lok Lahung Village, Loksado, South Borneo. Proceeding ICGRC 2013 4 th International Conference on Global Resource Conservation & 10th Indonesian Society for Plant Taxonomy Congress Brawijaya University, February 7-8 th, 2013
] menjelaskan bahwa tanaman andong, atau dalam bahasa lokal dikenal dengan halinjuang, dimanfaatkan dalam bidang keagamaan, ritual dan kepercayaan serta pengobatan. Bagian tumbuhan andong merah yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun dan batangnya untuk upacara dan ritual adat di Desa Lok Lahung, Loksado Kalimantan Selatan.Tumbuhan andong dipakai untuk pengusir bala, pemakaman, upacara penanaman padi, pemandian kembang, perang maya, penglaris, menyembuhkan dan menyucikan diri yang kerasukan. Sementara itu, akar dan bijinya dimanfaatkan warga setempat sebagai obat tetes, obat batuk, dan penyembuh racun.
Tae-Kang Lim (2015) [
6Lim, T.K. (2015). Cordyline fruticosa. In: Edible Medicinal and Non Medicinal Plants: Volume 9, Modified Stems, Roots, Bulbs. Springer, Dordrecht. https://doi.org/10.1007/978-94-017-9511-1_18
] dalam bukunya, Edible Medicinal and Non Medicinal Plants: Volume 9, Modified Stems, Roots, Bulbs, mengungkapkan bahwa fitokimia tanaman andong (Cordyline fruticosa) mempunyai aktivitas antioksidan, antimikroba, dan antikanker. *** [270823]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar