Jumat, September 22, 2023

Tectona grandis, Pohon Jati Berbatang Tegak dan Berdaun Besar

  Budiarto Eko Kusumo       Jumat, September 22, 2023
Bila Anda mau bepergian ke wilayah Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, dari arah Karangkates, Anda akan disuguhi pemandangan berupa hamparan hutan jati. Pemandangan ini akan Anda nikmati setelah melintasi Jembatan Bendungan Karangkates yang merupakan simbol perbatasan antara Kecamatan Sumberpucung dengan Kecamatan Kalipare bagian utara.
Begitu memasuki Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, deretan pohon jati yang dikelola Perhutani itu menghiasi kiri-kanan lahan berbukit. Kendati di musim kemarau ini, hutan jati tersebut masih memperlihatkan daunnya yang menghijau besar, dan batangnya tegak menjulang.

Daun jati (Tectona grandis) di Desa Sukowolangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang

Di Jawa, pohon jati ada yang menyebutnya dengan deleg atau kulidawa [
1(2022) ‘Tectona grandis (teak)’, CABI Compendium. CABI. doi: 10.1079/cabicompendium.52899.
]. Nama ilmiahnya adalah Tectona grandis L.f. Nama genus Tectona berasal dari nama Malabar “tekka” (jati), yang ditujukan untuk Tectona grandis [
2Sharma, P.(2022, February 07). Teak. In Encyclopedia. https://encyclopedia.pub/entry/19130
]. Malabar sendiri, merupakan sebuah wilayah di India Selatan yang terbentang antara Ghats Barat dan Laut Arab, meliputi pesisir Maharashtra, Goa, Karnataka, dan Kerala.
Sedangkan, julukan khusus spesiesnya, grandis, berasal dari bahasa Latin “grandis” (besar) [
3Merriam-Webster. (n.d.). Grandee. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved September 21, 2023, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/grandee
]. Hal ini mengacu pada daun [
4https://asianplant.net/Lamiaceae/Tectona_grandis.htm
]. Daun jati berukuran besar dan lebar jika dibandingkan dengan daun tanaman lainnya.
Spesies Tectona grandis dideskripsikan secara ilmiah oleh Carolus Linnaeus (1741-1783), atau Carolus Linnaeus muda, putra ahli botanis Swedia Carolus Linnaeus yang memiliki nama sama dengan ayahnya (Linnaeus fillius atau L.f.), pada tahun 1781/1782 dalam Supplementum plantarum Systematis vegetabilium editionis decimae tertiae, Generum plantarum editionis sextae, et Specierum plantarum editionis secundae, atau Suppl. Pl.: 151 (1782).
Selain nama ilmiah, pohon jati juga mempunyai nama umum (common name) di sejumlah negara. Teak (Swedia), teaktræ (Denmark), teak, Bangkok teak, Indian-oak (Inggris), djati, Java teak, teakboom (Belanda), tiek, teakbaum, teakholz (Jerman), arbre à teck, bois de teck, teck, teck d'Indochine (Prancis), teca (Spanyol), djati, teak, teca (Portugal), teak, teak comune, teck (Italia), tik ağacı (Turki), saj, shajarat at saj (Arab), saj, sal (Persia), gandhasara, śāka, shak, shreshthakashtha (Sansekerta), kyun (Myanmar), may sak, sak (Laos), gỗ tếch, tếch (Vietnam), dton máai sàk, máai sàk, sàk (Thailand), jati (Indonesia), you mu (China), dan chīku, chīku no ki (Jepang) [
5Tectona grandis L.f. in GBIF Secretariat. GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2023-09-19.
,
6Godofredo U. Stuart Jr., M.D. (Updated August 2018 / February 2014). Tekla. Retrieved from http://www.stuartxchange.org/Tekla.html
]
Pohon jati (Tectona grandis) berasal dari hutan tropis di Asia bagian selatan dan tenggara, yang merupakan tegakan hampir murni. Pohon jati ditemukan di India, Myanmar, Thailand dan Laos, juga di wilayah kecil di Cina dan Kamboja serta Indonesia yang cukup banyak dan berkualitas bagus.
 
Hutan jati (Tectona grandis) milik Perhutani di Desa Sukowolangun

Jati adalah salah satu spesies yang paling umum ditanam di daerah tropis. Di Afrika tropis, tanaman ini diperkenalkan terutama oleh Jerman, di Nigeria (1889), Tanzania (1898), Ghana (1905), Kamerun dan Togo (1907–1912). Dari perkebunan di Togo, benih diperkenalkan ke negara-negara tetangga seperti Pantai Gading, dimana perkebunan besar pertama didirikan pada tahun 1929 di zona sabana dekat Bouaké, dan Benin dan Senegal pada tahun 1933 [
7Louppe, D., 2005. Tectona grandis L.f. In: Louppe, D., Oteng-Amoako, A.A. & Brink, M. (Editors). PROTA (Plant Resources of Tropical Africa / Ressources végétales de l’Afrique tropicale), Wageningen, Netherlands. Accessed 19 September 2023.
].
Pohon jati (teak) dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 50-70 m. Batangnya berbentuk silindris dengan cabang berseberangan, menyebar. Kulit batang berwarna cokelat pucat, dengan kulit tipis memanjang. Daun sederhana, besar dan kasar dengan tangkai daun tebal berpasangan berlawanan. Banyak bunga kecil berwarna putih dalam tandan besar berbentuk kerucut di ujung dahan.
Pohon jati dikenal sebagai sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Kayu jati dihargai karena kilau dan ketahanannya terhadap rayap dan hama serangga lainnya. Digunakan untuk furnitur luar ruangan, lantai, balok, pembuatan kapal, dan lain-lain. Di Jogja dan Solo, rumah berkayu jati tergolong sebagai simbol status.
Daunnya menghasilkan pewarna yang dapat digunakan untuk mewarnai kapas dan wol [
8https://www.nparks.gov.sg/FloraFaunaWeb/Flora/3/1/3178
]. Orang Jawa menggunakan daun jati dalam membuat telur pindang selain daun jambu biji. Ia memiliki kemampuan mengubah warna telur dari putih menjadi kecokelatan tua.

Di musim kemarau, terlihat hamparan jati masih menghijau di Desa Sukowolangun

Pohon jati tidak hanya terkenal akan kualitas kayu dan daunnya sebagai pewarna alami, tapi tanaman ini juga penting dalam pengobatan serta banyak laporan mengklaim dapat menyembuhkan beberapa penyakit menurut sistem pengobatan tradisional India.
R Singh [2022] [
9Joshi K C, Singh P and Pardasani R T 1977 Planta Medica, Chemical components of roots of Tectona grandis and Gmelina arborea., 32(1) 71-75
] dalam artikel ilmiahnya yang terbit dalam IOP Conference Series: Materia Science and Enginering, menjelaskan bahwa akarnya secara fitokimia dapat mengisolasi beberapa komponen kimia. Kayunya bersifat asam, pencahar, obat penenang dan bermanfaat untuk penyakit wasir, leucoderma dan disentri. 
Ia memiliki sifat anthelmintik, analgesik, antidiabetes, antiinflamasi dan ekspektoran. Kulit batangnya juga dilaporkan memiliki aktivitas analgesik dan antiinflamasi. *** [220923]


logoblog

Thanks for reading Tectona grandis, Pohon Jati Berbatang Tegak dan Berdaun Besar

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog