Kamis, September 14, 2023

Tridax procumbens, Si Rondo Mopol Yang Suka Berbaring

  Budiarto Eko Kusumo       Kamis, September 14, 2023
Ada dua koleksi tanaman janda di halaman Sekretariat SMARThealth Kepanjen, yaitu janda bolong dan rondo mopol. Koleksi janda bolong merupakan pemberian dari seorang kader SMARThealth Kepanjen pada masa pandemi COVID-19, dan yang rondo mopol tumbuh liar sebagai gulma di pekarangan.
Namun, yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah rondo mopol yang memiliki nama ilmiah Tridax procumbens L. Istilah Tridax berasal dari bahasa Yunani dari kombinasi kata “tréis” (tiga) dan “dákno” (gigitan). Jadi tréis dákno (Tridax) berarti dimakan dalam tiga gigitan. Hal ini mengacu pada kuntum bunganya yang bergigi tiga [
1https://casabio.org/taxa/tridax-procumbens
], atau mengacu pada helaian daun 3 lobus yang merupakan ciri spesies asli [
2http://floranorthamerica.org/Tridax
].
Sedangkan, julukan khusus dari spesiesnya, procumbens, berasal dari bahasa Latin “procumbo”, yang berarti berbaring, jatuh ke tanah, atau merangkak di tanah. Pengertian ini mengacu pada karakteristik batangnya yang gemar menjalar di tanah dengan ujung bunganya yang tegak ke atas [
3(2022) ‘Tridax procumbens (coat buttons)’, CABI Compendium. CABI. doi: 10.1079/cabicompendium.55072.
].

Bunga rondo mopol (Tridax procumbens)

Spesies Tridax procumbens pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli botani Swedia, pada tahun 1753 dalam Species plantarum:exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus II, atau Sp. Pl. 2: 900 (1753) [
4https://www.ipni.org/n/257735-2
].
Tridax procumbens yang termasuk dalam famili Asteraceae dan berasal dari Meksiko, Amerika Tengah hingga Amerika Selatan tropis ini, merupakan tumbuhan yang dikenal dengan nama berbeda-beda. Sejumlah daerah memiliki nama umum maupun nama lokal, tergantung daerah tumbuhnya di alam atau tempat penyebarannya.
Nama umumnya (common names) adalah coatbuttons, tridax daisy (Inggris), dreibiss, niederliegender  (Jerman, herbe caille (Prancis), cadillo chisaca (Spanyol), anganiay (Madagaskar), avanti (Sansekerta), mive sok ne-gya (Myanmar), kotobukigiku (Jepang), tīn túkkæ (Thailand), kanching baju (Malaysia), dan erva-de-touro (Brasil).

Tanaman rondo mopol (Tridax procumbens)

Di Indonesia sendiri, Tridax procumbens dikenal dengan aneka nama, di antaranya kantumpang (Sunda), songgolangit, gletang, cemondelan, gobesan, prepes, rondo mopol, sidawala, srunen (Jawa), dan tar-sentaran, taroto (Madura).
Tanaman rondo mopol (Tridax procumbens) mempunyai batang menjalar yang menghasilkan akar baru pada ruas daun. Daunnya lanset, tepi bergerigi lebar, berseberangan dan berwarna hijau pekat, kelenjar berbulu. Bunganya berwarna putih atau kuning berbentuk bunga aster dengan bunga bergigi tiga dan brachts involucral berbulu, mahkotanya teratur, berbentuk tabung, pentafid [
5Bissanti, Guido . (13 March 2023). Tridax procumbens. Retrieved from https://antropocene.it/en/2023/03/13/tridax-procumbens-2/#google_vignette
].
Meskipun tanaman rondo mopol (coatbuttons) dilaporkan sebagai gulma yang menyerang banyak tanaman, namun tanaman ini telah lama digunakan sebagai salah satu obat herbal dan telah telah teruji selama berabad-abad untuk pengobatan berbagai penyakit di Afrika, Asia Selatan dan Tenggara.

Kuncup bunga rondo mopol (Tridax procumbens)

Secara tradisional, digunakan untuk pengobatan disentri, radang selaput lendir hidung, malaria, tekanan darah tinggi dan untuk memeriksa pendarahan akibat sayatan, memar dan luka, menghentikan pendarahan, sakit punggung dan pengobatan diare. Ekstrak gulma ini juga dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan larva Culex quinquefasciatus (nyamuk rumah) dan mencegah rambut rontok. Ia memiliki sifat antidiabetes, antibakteri, antiplasmodial, antihepatotoksik, sifat antioksidan  dan antimikroba [
6Dattaray, Debolina. (2022). Traditional Uses and Pharmacology of Plant Tridax procumbens: A Review. Sys Rev Pharm 2022; 13(7): 476-482. E-ISSN 0976-2779 P-ISSN 0975-8453 / DOI: 10.31858/0975-8453.13.7.476-482. Available online: https://www.sysrevpharm.org/articles/traditional-uses-and-pharmacology-of-plant-emtridax-procumbensem-a-review-92170.html
].
Selain itu, dalam penelitian Yusuf Andriana et. al (2019) [
7Andriana, Y.; Xuan, T.D.; Quy, T.N.; Minh, T.N.; Van, T.M.; Viet, T.D. Antihyperuricemia, Antioxidant, and Antibacterial Activities of Tridax procumbens L. Foods 2019, 8, 21. https://doi.org/10.3390/foods8010021
] menunjukkan temuan bahwa Tridax procumbens merupakan sumber yang menjanjikan untuk mengembangkan minuman dan makanan untuk mengobati hiperurisemia (asam urat), stres oksidatif, dan infeksi bakteri.
Demikian pula, pada penelitian Varsharani V. Ingole et. al (2022) [
8Ingole, Varsharani V., Mhaske, Pravin C. & Katade, Sushma R. (2022). Phytochemistry and pharmacological aspects of Tridax procumbens (L.): A systematic and comprehensive review. Phytomedicine Plus, Volume 2, Issue 1, 100199, ISSN 2667-0313, https://doi.org/10.1016/j.phyplu.2021.100199. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2667031321001810)
] menjelaskan bahwa efek farmakologis dari metabolit sekunder aktif tanaman rondo mopol  dapat membantu mengalahkan penyakit berbahaya seperti diabetes, kanker, maupun gangguan pernafasan seperti virus COVID -19. *** [140923]


logoblog

Thanks for reading Tridax procumbens, Si Rondo Mopol Yang Suka Berbaring

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog