Selasa, November 07, 2023

Pistia stratiotes, Kayu Apu Yang Hidupnya Kampul-Kampul

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, November 07, 2023
Tanaman kayu apu (Pistia stratiotes)

Bila Anda sedang jalan-jalan di pematang sawah, coba perhatikan sebentar. Di lahan padi yang masih hijau dengan genangan air yang cukup, Anda terkadang melihat tanaman kecil yang hidupnya kampul-kampul.
Kampul-kampul merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang berarti kumambang ing banyu, dan telah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi terkampul-kampul yang memiliki arti terapung-apung di air.
Tanaman tersebut dikenal dengan kayu apu. Tanaman ini memang hidupnya seringkali dijumpai tumbuh di air yang tenang, seperti sawah, kolam, rawa, danau, dan air sungai yang tenang. Kayu apu suka mengapung di permukaan air yang banyak terkena sinar matahari.
Nama ilmiah dari tanaman kayu apu adalah Pistia stratiotes L. Nama genus Pistia berasal dari bahasa Yunani “pistos” (air), mengacu pada ciri akuatik tumbuhan [
1Mustafa, H. M., & Hayder, G. (2021). Recent studies on applications of aquatic weed plants in phytoremediation of wastewater: A review article. Ain Shams Engineering Journal, 12(1), 355-365. https://doi.org/10.1016/j.asej.2020.05.009
]. Sedangkan, julukan khusus spesiesnya, stratiotes, berasal dari bahasa Yunani yang berarti prajurit, kemungkinan merujuk pada genus Stratiotes yang berisi spesies tumbuhan air dengan daun berbentuk seperti pedang [
2https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/3/2343#:~:text=Etymology%3A%20The%20genus%20%22Pistia%22,with%20leaves%20shaped%20like%20swords.
].
Seorang ahli botani Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) mendeskripsikan Pistia stratiotes pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus II [
3Linnaei, Caroli. (1753). Species plantarum: exhibentes plantas rite cognitas, ad genera relatas, cum differentiis specificis, nominibus trivialibus, synonymis selectis, locis natalibus, secundum systema sexuale digestas, Tomus II. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/13830
], atau Sp. Pl. 2: 963 (1753).
Nama-nama umum (common names) Pistia stratiotes adalah Nile-cabbage, water lettuce, shellflower, tropical duckweed, water-cabbage, floating aroid (Inggris); muslingeblomst (Finlandia); slakroos (Belanda); muschelblume, wassersalat (Jerman); laitue d'eau, pistie, salade d’eau (Prancis); flor de tetumo, lamparilla, lechuguilla, lechuguita de aqua, repollo de sapo, verdolago de agua (Spanyol); alface-de-água (Portugis); pistia (Italia); jalkumbhi (Hindi); beo cai (Vietnam); chak thom, chal thom (Kamboja); chokjawg (Thailand); kiambang (Malaysia); apu-apu, kiapu, kayu apu (Indonesia); kiapo (Tagalog) [
4Pistia stratiotes L. in GBIF Secretariat. GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2023-11-06.
,
5Tripathi, P., Kumar, R., Sharma, A. K., Mishra, A., & Gupta, R. (2010). Pistia stratiotes (Jalkumbhi). Pharmacognosy reviews, 4(8), 153–160. https://doi.org/10.4103/0973-7847.70909
,
6Rojas-Sandoval, J., Acevedo-Rodríguez, P. and Mikulyuk, A. (2022) ‘Pistia stratiotes (water lettuce)’, CABI Compendium. CABI. doi: 10.1079/cabicompendium.41496.
].
Di Indonesia, tanaman kayu apu (Pistia stratiotes) memiliki nama lokal sesuai daerahnya: empieng ara (Aceh); gajambang (Batak); apu-apu, kikambang (Melayu); kiambang, pengambang (Kalimantan Barat); tayapu (Kalimantan Tengah); ki apu (Sunda), apon-apon, kayu apu (Jawa), peyapeh (Madura); kapu-kapu (Bali); apung-apung (Sasak); poda-poda (Makassar), capo-capo (Bugis) [
7Herlina Widyaningrum dan Tim Solusi Alternatif. (2019, Cet. 2). Kitab Tanaman Obat Nusantara. Yogyakarta: Media Pressindo.
].
Pistia stratiotes (kayu apu) merupakan tumbuhan monokotil yang termasuk dalam famili Araceae, dan pusat asalnya tidak diketahui dengan pasti karena spesies ini bersifat pantropis, terdapat di semua benua kecuali Antartika.
Kayu apu berakar serabut (radix adventitia), berwarna putih, dan umumnya mengapung di air. Batangnya berupa stolon karena kayu apu merupakan tumbuhan berbatang herbaceous (batang basah). Oleh karena itu, batang kayu apu tidak memiliki kambium dan tidak ada pertumbuhna sekunder. Ikatan pembuluh dalam batang letaknya tersebar tidak beraturan.
Daunnya mencolok dan tersusun dalam roset. Daunnya berwarna hijau hingga hijau keabu-abuan, tidak berbau, rasanya pahit, dan memiliki bulu putih lebat serta urat sejajar di permukaannya serta tumpul puncaknya.
Kayu apu (Pistia stratiotes) adalah salah satu tumbuhan fitoremediator yaitu tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk mengolah limbah, baik itu berupa logam berat, zat organik maupun anorganik [
8Widya, C., Zaman, B. & Syafrudin. (2015). Pengaruh Waktu Tinggal Dan Jumlah Kayu Apu (Pistia Stratiotes L.) Terhadap Penurunan Konsentrasi Bod, Cod Dan Warna. Jurnal Teknik Lingkungan, vol. 4, no. 2, 2015, pp. 1-8. Avalable: https://www.neliti.com/id/publications/140993/pengaruh-waktu-tinggal-dan-jumlah-kayu-apu-pistia-stratiotes-l-terhadap-penuruna
].
Selain itu, kayu apu juga memiliki khasiat obat. Daun dan akar tanaman mempunyai khasiat obat yang sangat tinggi dan digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti gangguan ginjal, kusta, disentri, eksim, dan maag.
Ekstraknya mengandung metabolit sekunder seperti fenolik dan tannin. Studi menunjukkan bahwa ekstrak Pistia stratiotes memperlihatkan berbagai aktivitas: antibakteri dan antidiabetes [
9Arya, A. K., Durgapal, M., Bachheti, A., Deepti, Joshi, K. K., Gonfa, Y. H., Bachheti, R. K., & Husen, A. (2022). Ethnomedicinal Use, Phytochemistry, and Other Potential Application of Aquatic and Semiaquatic Medicinal Plants. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2022, 4931556. https://doi.org/10.1155/2022/4931556
]; antijamur, antimikroba, antidermatofit, antiseptik, antituberkulosis, antidisentri, dan diuretik [
5Tripathi, P., Kumar, R., Sharma, A. K., Mishra, A., & Gupta, R. (2010). Pistia stratiotes (Jalkumbhi). Pharmacognosy reviews, 4(8), 153–160. https://doi.org/10.4103/0973-7847.70909
].
Di Gambia, tanaman ini digunakan sebagai anodyne untuk obat pencuci mata. Jus tumbuhan digunakan oleh masyarakat Munda, India, untuk mengatasi keluhan telinga. Abu tanaman dioleskan pada kurap di kulit kepala. Daunnya digunakan untuk pengobatan eksim, kusta, bisul, wasir, dan sifilis. Jus daun yang direbus dalam minyak kelapa dioleskan secara eksternal pada penyakit kulit kronis. *** [061123]


logoblog

Thanks for reading Pistia stratiotes, Kayu Apu Yang Hidupnya Kampul-Kampul

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog