Makan Bakso Solo Kepanjen |
Pulang dari menghadiri pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Ngajum, saya diajak mampir di Bakso Solo Kepanjen yang berada di Jalan Ahmad Yani No. 38 Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, atau tepatnya berada di selatan SMA Negeri 1 Kepanjen.
Tempatnya tidak terlalu luas, dan sederhana. Namun dibalik kesederhanaannya itu, Bakso Solo Kepanjen menyimpan rasa khas. Ceritera salah seorang staf PTM Dinkes Kabupaten Malang yang sudah sejak masih duduk di bangku SMP (2004), rasa baksonya memang seperti itu. Kekenyalan dagingnya pas, baik kelembutan teksturnya maupun rasa tetap otentik.
Saya buru-buru memesan bakso tapi hanya pentol bakso dan kuahnya saja. Kebetulan memang saya kalau lagi menikmati bakso seperti itu, dan tadi saya tambah lontong. Begitu menyeruput kuahnya, baru benar bisa merasakan kualitas rasa Bakso Solo Kepanjen.
Kuahnya bening, tapi kaldunya mencampur dengan baik. Gurih! Kemudian pentol baksonya, benar-benar terasa daging sapinya. Dari pentol baksonya juga sudah terlihat proporsi antara kanji dan dagingnya. Kanjinya dibuat sedikit seakan-akan hanya untuk merekatkan cacahan daging sapinya saja.
Bakso Solo Kepanjen ini berdiri pada tahun 1996, dan konon sejak berdiri itu hingga sekarang, pemiliknya berusaha mempertahankan rasanya. Resepnya mulanya berawal dari resep keluarga asal Sukoharjo di selatan Kota Solo, di mana orangtuanya juga jualan bakso di Solo. Namun kemudian ia menambahkan sedikit kreasinya hingga menjadi rasa yang sedap, gurih, dan lezat.
Dari penelusuran ringkasan ulasan di dunia maya, umumnya pengulas memberikan aplaus terhadap rasa Bakso Solo Kepanjen yang enak itu. Pelayanannya juga ramah. Hanya saja saat banyak pembeli agak sedikit kewalahan dalam memarkir kendaraannya karena warungnya mepet dengan trotoar yang langsung bersinggungan dengan jalan utama di Kepanjen, ibu kota Kabupaten Malang itu. *** [071123]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar