Minggu, Februari 25, 2024

Bougainvillea glabra, Bugenvil Yang Penuh Pesona

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Februari 25, 2024
I have always been enchanted by the beauty of tropical plants. Among them, there is one that fascinates me more than any other: It’s the Bougainvillea.” – Jean Patou

Kata-kata Jean Patou (1887-1936) - seorang penata busana berkebangsaan Prancis dan pendiri Jean Patou - di atas, memang tidak mengada-ada. Seperti dua tanaman bugenvil yang berada di belakang Pos Kamling RT 09 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Di pinggir saluran air limpahan Kali Molek yang dekat dengan jembatan Teratai Indah, dua tanaman bugenvil memamerkan warna merah dan ungunya yang melimpah di tengah terik matahari, bagaikan simfoni warna yang memesona.

Bunga dan bracht bugenvil (Bougainvillea glabra)

Tanaman bugenvil tersebut memiliki nama ilmiah Bougainvillea glabra Choisy. Nama genus Bougainvillea diambil dari nama Louis Antoine de Bougainville (1729-1811), seorang Laksamana Prancis, matematikawan, pengacara, dan penjelajah yang handal.
Pada bulan November 1766, ditemani oleh para naturalis dan ilmuwan lainnya, Bougainville berlayar dari Nantes dengan kapal fregat La Boudeuse. Dia berangkat ke Brest untuk diperbaiki dan berangkat lagi pada tanggal 5 Desember.
Dia mengambil rute yang hampir sama melalui Kepulauan Falkland seperti ketika dia berangkat pada tahun 1764. Dia singgah di Rio de Janeiro dan di sana bertemu dengan kapal perbekalannya. Di kapal itu, seorang naturalis dan penjelajah Prancis Philibert Commerson (1727-1773) yang telah menemukan tanaman merambat semak belukar yang bunganya tidak signifikan tetapi dikelilingi oleh daun tipis berwarna ungu-merah cemerlang yang bertahan lama. Dia menamai tanaman bugenvil itu untuk menghormati Bougainville, rekan senegaranya yang sama-sama melakukan penjelajahan tersebut [
1J J O'Connor & E F Robertson. (July 2000). Louis Antoine de Bougainville. Mac Tutor: School of Mathematics and Statistics University of St Andrews, Scotland. Retrieved from https://mathshistory.st-andrews.ac.uk/Biographies/Bougainville/
].

Daun bugenvil (Bougainvillea glabra)

Sedangkan, julukan khusus glabra berasal dari bahasa Latin “glabra” (gundul atau tidak berambut), mengacu pada batang dan daun dari tanaman tersebut [
2Puccio, Pietro (Text) & Beltramini, Mario (English translation). Bougainvillea glabra. Monaco nature Encyclopedia: Discover the biodiversity. Retrieved from https://www.monaconatureencyclopedia.com/bougainvillea-glabra/?lang=en
].
Spesies Bougainvillea glabra dideskripsikan oleh botaniwan Swiss Jacques Denys (Denis) Choisy (1799-1859) pada tahun 1849, dan dipublikasikan dalam Prodromus Systematis Naturalis Regni Vegetabilis, Sive, Enumeratio Contracta Ordinum Generum Specierumque Plantarum Huc Usque Cognitarium, Juxta Methodi Naturalis, Normas Digesta, Pars Decima Tertia [
3Candolle, Alphonse de. (1849). Prodromus Systematis Naturalis Regni Vegetabilis, Sive, Enumeratio Contracta Ordinum Generum Specierumque Plantarum Huc Usque Cognitarium, Juxta Methodi Naturalis, Normas Digesta, Pars Decima Tertia. Parisiis: Sumptibus Victoris Masson. Retrieved from https://www.biodiversitylibrary.org/item/7163
], atau Prodr. [A. P. de Candolle] 13(2): 437 (1849).
Selain nama ilmiah (preferred scientific name), terdapat juga nama-nama umum (common names) yang dimiliki Bougainvillea glabra: paperflower, red bougainvillea, lesser bougainvillea (Inggris); blank trillingblomma (Swedia); kaljuihmeköynnös (Finlandia); Kahle Bougainvillea, Kahle Drillingsblume (Jerman); bougainvillée, bougainvillée glabre (Prancis); trinitaria roja, buganvillea menor, flor de papel (Spanyol); buganvilia, juvú, primavera, três-marias (Portugis); buganvillea (Italia); gelinduvağı (Turki); bughinfiliat jarda' (Arab); hoa giấy nhẵn (Vietnam); bunga kertas, bunga kertas licin (Malaysia); bugenvil (Indonesia); sānjiǎo méi, guāng yè zi huā (China); [
4Bougainvillea glabra Choisy in GBIF Secretariat (2023). GBIF Backbone Taxonomy. Checklist dataset https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on 2024-02-24.
,
5EOL. Paperflower: Bougainvillea glabra Choisy. Retrieved from https://eol.org/pages/404392
,
6EPPO Global Database. Bougainvillea glabra(BOUGL). Retrieved from https://gd.eppo.int/taxon/BOUGL
,
7Malaysia Biodiversity Information System (MyBIS). Bougainvillea glabra. Malaysia Biodiversity Centre (MBC). Retrieved from https://www.mybis.gov.my/sp/58126
].

Batang bugenvil (Bougainvillea glabra)

Tanaman bugenvil (Bougainvillea glabra) termasuk dalam famili Nyctaginaceae, dan daerah asal spesies ini adalah Brasil bagian timur dan selatan. Ia adalah semak merambat atau liana dan tumbuh terutama di bioma tropis basah.
Bougainvillea glabra (bugenvil) merupakan semak merambat abadi setinggi 1-7 meter dengan cabang yang memiliki duri melengkung. Daunnya sederhana, hijau tua, agak mengkilat di sisi atas, panjang tangkai daun 1 cm, gundul di bagian adaxial dan puber di bagian abaksial, panjang kira-kira 10 cm; bunga berdiameter 0,4 cm, biseksual, dalam perbungaan cymose dengan tiga bunga berwarna putih hingga krem, panjang perianth 1–2,5 cm, agak puber, dengan satu karpel, ovarium, dan enam hingga delapan benang sari; bracts berwarna grafik, bulat telur, panjang 5 cm dan lebar 1,54 cm, pangkal cardioid dan ujung runcing, menempel pada bunga di daerah terminal tulang rusuk tengah, berbagai warna; dengan buah achene kecil, kering, berbiji satu dan berusuk. Bougainvillea glabra kebiasaan beriklim hangat, semi hangat, kering, semi kering, dan sedang.
Bougainvillea glabra dikenal luas dalam pengobatan tradisional. Ingrid G. Ornelas Garcia et. al. (2023) [
8Ornelas García, I. G., Guerrero Barrera, A. L., Avelar González, F. J., Chávez Vela, N. A., & Gutiérrez Montiel, D. (2023). Bougainvillea glabra Choisy (Nyctinaginacea): review of phytochemistry and antimicrobial potential. Frontiers in chemistry, 11, 1276514. https://doi.org/10.3389/fchem.2023.1276514
] menjelaskan penggunaan Bougainvillea glabra dalam pengobatan tradisional di Meksiko, Nigeria, Thailand, dan India.

Tanaman bugenvil (Bougainvillea glabra)

Di Meksiko, daun Bougainvillea glabra digunakan untuk untuk mengobati kondisi pernafasan seperti batuk, asma, flu dan bronkitis; penggunaannya juga telah dilaporkan untuk mengobati masalah pencernaan seperti diare dan disentri; serta untuk mengobati orang yang menderita sakit paru-paru, batuk rejan, jerawat, dan juga untuk membersihkan luka.
Di Nigeria digunakan untuk mengobati peradangan dan sebagai analgesik. Di Thailand, bunganya dimasukkan dalam makanan sehari-hari untuk menyembuhkan sakit perut, dan mual. Di Mandsaur, India, bugenvil membantu mengurangi sakit maag, mengobati sakit tenggorokan, keputihan, pembuluh darah dan hepatitis. 
Selain penerapan etnobotani, Bougainvillea glabra diklasifikasikan sebagai salah satu spesies tanaman hortikultura yang sangat penting di seluruh dunia, karena percabangannya dan banyaknya bunga berwarna-warni yang menciptakan penampilan mengejutkan di dinding, gerbang, atau pergola di taman.
“Saya selalu terpesona dengan keindahan tanaman tropis. Di antara tanaman-tanaman tersebut, ada satu yang paling membuat saya terpesona: yaitu Bunga Bougainvillea,” ujar Jean Patou. *** [250224]


logoblog

Thanks for reading Bougainvillea glabra, Bugenvil Yang Penuh Pesona

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog