Rabu, Desember 04, 2024

Bauhinia purpurea, Bunga Kupu-Kupu Berwarna Ungu

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Desember 04, 2024
Di depan Hotel Grand Kanjuruhan, Polres Malang, dan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kepanjen, Kabupaten Malang, terlihat pohon berbunga indah warna ungu. Bunganya bermekaran mengundang mata untuk melihat dan mengaguminya.
Tumbuhan ini sering dijadikan sebagai tanaman hias dan tanaman peneduh, seperti yang ada di tiga lokasi tersebut. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan sebutan bunga kupu-kupu. Dijuluki bunga kupu-kpu karena bentuk daunnya mirip dengan sayap kupu-kupu. Orang Jawa menyebut pohon bunga kupu-kupu dengan nama tayuman.
Pohon bunga kupu-kupu memiliki nama ilmiah Bauhinia purpurea L. Nama genus Bauhinia diberikan untuk menghormati Jean (1541-1613) dan Gaspard (1560-1624) Bauhin, yang merupakan ahli botani Swiss. Dua lobus daun menggambarkan dua bersaudara tersebut [
1Orwa C, A Mutua, Kindt R, Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0 (http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp)
].

Bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea) berwarna ungu

Jean atau yang kerap juga disebut Johann, adalah penulis karya ekstensif berjudul Historia Plantarum universalis, yang diterbitkan empat puluh tahun setelah kematiannya. Sedangkan, Gaspard atau Caspar adalah penulis sebuah karya berjudul Pinax theatri botanici, di mana ia mendeskripsikan sekitar enam ribu spesies, diklasifikasikan berdasarkan genus dan spesies. Tonggak sejarahnya dalam sejarah botani terletak pada kenyataan bahwa ini adalah karya pertama yang menggunakan sistem tata nama binomial. terapan. Banyak genre yang dikemukakan Caspar diadopsi oleh Carolus Linnaeus, dan bahkan dipertahankan hingga saat ini [
2González, J. Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva. Flora Digital de la Selva: Organización para Estudios Tropicales. Retrieved from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
]. 
Sedangkan, julukan khusus purpurea berasal dari bahasa Latin “purpureus” (ungu) [
3Merriam-Webster. (n.d.). Purpureo-. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved December 3, 2024, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/purpureo-
] yang dipinjam dari bahasa Yunani Kuno “porphúreos” (ungu tirus), mengacu pada warna bunganya yang terdiri dari 5 kelopak tersebut [
4Wiktionary: The free dictionary. Πορφυρός. Retrieved from https://en.wiktionary.org/wiki/%CF%80%CE%BF%CF%81%CF%86%CF%85%CF%81%CF%8C%CF%82
].
Nama ilmiah Bauhinia purpurea diperkenalkan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dideskripsikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus I [
5Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. Tomus I. Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. https://www.biodiversitylibrary.org/page/358012
], atau Sp. Pl. 1: 375 (1753).

Daun bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea)

Selain nama ilmiah (scientific preferred name), Bauhinia purpurea juga mempunyai nama-nama umum (common names): butterfly tree, Hong Kong orchid tree, purple bauhinia, bull hoof tree, camel's foot tree, fall orchid tree, purple orchid tree (Inggris); arbre à orchidées, fleurs pourpres (Prancis); pata de vaca, bauhinia roja, gorro de Napoleón, mariposa, palo de orquídeas, pie de cabra (Spanyol); kachan, karar, khairwal (Pakistan); rakta kanshan, korial (Benggala); vanaraja (Sansekerta); tanki (Nepal); (m[os]ng b[of] t[is]m) (Vietnam); sieo dok daen, sieowaan (Thailand); tapak kuda, tapak unta (Malaysia); bunga kupu-kupu, tayuman (Indonesia); alibangbang (Tagalog); yáng tí jiǎ (China).
Pohon bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea) termasuk dalam famili Fabaceae, dan daerah asal spesies ini adalah anak benua India hingga Mynmar. Ia adalah semak atau pohon yang gemar tumbuh terutama di bioma tropis basah. Pohon bunga kupu-kupu mampu tumbuh baik di daerah tropis dengan ketinggian 500-2.000 m dpl.
Bauhinia purpurea (bunga kupu-kupu) merupakan pohon berukuran sedang. Batangnya berwarna cokelat keabu-abuan. Daunnya dua lobus seukuran telapak tangan berwarna hijau dengan bentuk seperti sayap kupu-kupu. Bunganya berukuran besar dan indah (terdiri dari 5 kelopak) yang berwarna ungu dengan aroma yang harum. Buahnya berupa polong pipih panjang dan ketika matang berwarna kecokelatan.

Batang bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea)

Pohon bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea) banyak digunakan sebagai tanaman hijau di tepi jalan, baik sebagai tanaman hias maupun peneduh. Daunnya bisa untuk pakan ternak. Selain itu, pohon ini memiliki bioaktivitas yang berpotensi bahan obat-obatan.
Infus bunga segar dan rebusan kulit kayunya bersifat antidisentri. Rebusan kulit akarnya merupakan obat umum untuk masalah hati, sedangkan bijinya menunjukkan aktivitas hemolitik. Daunnya dioleskan ke kepala saat demam disertai sakit kepala [
6Ragasa, C.Y., Hofilena, J., & Rideout, J.A. (2004). Secondary Metabolite from Bauhinia purpurea. Philippine Journal of Science. 133. 1-5. Retrieved from https://philjournalsci.dost.gov.ph/home-1/19-vol-133-no-1-june-2004/275-secondary-metabolites-from-bauhinia-purpurea
].
Orang India, Sri Lanka, dan Pakistan, secara tradisional menggunakan Bauhinia purpurea untuk mengobati penyakit seperti tukak, luka, pembengkakan kelenjar, dan tumor lambung. Rebusannya direkomendasikan untuk mengatasi tukak lambung sebagai larutan pencuci yang bermanfaat.

Pohon bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea) di depan Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang

Campuran kulit kayu atau akar dan bunga dengan air beras rebus digunakan sebagai obat untuk bisul dan abses. Rebusan bunganya berfungsi sebagai pencahar. Kulit segar Bauhinia purpurea dicampur dengan shunthi (Zingiber offfficinale kering), ditumbuk dengan bubur asam, diresepkan untuk mengobati pembesaran kelenjar serviks  serta gondok [
7T. Kumar and K.S. Chandrashekar, 2011. Bauhinia purpurea Linn.: A Review of its Ethnobotany, Phytochemical and Pharmacological Profile. Research Journal of Medicinal Plants, 5: 420-431. URL: https://scialert.net/abstract/?doi=rjmp.2011.420.431
].
Hampir semua bagian tanaman digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti asma, kusta, wasir, gigitan ular dan gangguan hati. Selain itu, ekstraknya telah ditemukan memiliki aktivitas antijamur. Berbagai aktivitas farmakologis Bauhinia purpurea yang dilaporkan dengan baik termasuk tindakan anti-ulkus, antiplatelet, hipotensi dan hipolipidemik [
8Padmaja, T. , Naidu, P. , Hanuma Kumar, G. , Ganapathy, S. and Balaji, M. (2014) Antiobesity Activity of Bauhinia purpurea Extract: Effect on Hormones and Lipid Profile in High Calorie Diet Induced Obese Rats. Advances in Bioscience and Biotechnology, 5, 861-873. doi: 10.4236/abb.2014.511101.
].
Dalam penelitiannya, Shamala et. al. (2022) [
9Shamala, T., Surendra, B., Chethana, M.V., Bolakatti, G., & Shanmukhappa, S. (2022). Extraction and isolation of Isoflavonoids from stem bark of Bauhinia purpurea (L): Its biological antipsychotic and analgesic activities. Smart Materials in Medicine, 3. 179-187. https://doi.org/10.1016/j.smaim.2022.01.004
], mengungkap sifat antipsikotik dan analgesik dari ekstraksi kulit batang Bauhinia purpurea menggunakan metode hot plate. Hasilnya menunjukkan bahwa Bauhinia purpurea mungkin memiliki potensi aplikasi klinis dalam penanganan gangguan kejiwaan. *** [041224]


logoblog

Thanks for reading Bauhinia purpurea, Bunga Kupu-Kupu Berwarna Ungu

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog