Minggu, Desember 22, 2024

Portulaca oleracea, Tanaman Krokot Yang Kegunaannya Perlu Disorot

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Desember 22, 2024
Bila musim hujan tiba, halaman Sekretariat SMARThealth yang beralamatkan di Jalan Sidoluhur No. 59B Dusun Lemah Duwur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, banyak ditumbuhi tanaman liar.
Salah satu tanaman liar yang tumbuh tersebut adalah tumbuhan krokot, baik krokot yang hijau maupun yang agak kemerahan. Mereka bisa tumbuh di sela-sela paving block, pot maupun tanah yang berada di halaman Sekretariat SMARThealth.
Saya mengenal tanaman krokot sejak masih bocil. Kala musim jangkrik, saya suka memelihara untuk didengarkan bunyinya di kala malam hari. Dalam memelihara itu, saya kerap memberikan makan krokot untuk jangkrik tersebut.
Di Jawa, orang mengetahuinya sebagai tanaman krokot. Orang Sunda menyebut tanaman krokot dengan sebutan gelang. Orang Madura menamainya dengan reserean, dan orang Maluku umumnya mengenalnya sebagai jalu-jalu kiki.
Tanaman krokot memiliki nama ilmiah Portulaca oleracea L. Asal usul nama genus Portulaca tidak diketahui dengan pasti. Beberapa penulis percaya bahwa ini berasal dari kata Latin portula, yang berarti “pintu kecil”, mengacu pada tutup kapsul biji, atau bentuk daunnya [
1González, J. (n.d.). Explicación Etimológica de las Plantas de La Selva. Flora Digital De La Selva: Organización Para Estudios Tropicales. Retrieved December 22, 2024, from https://sura.ots.ac.cr/florula4/docs/ETIMOLOGIA.pdf
].
Tapi ada juga menuliskan bahwa nama genus Portulaca berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “porto” (membawa) dan “lac” (susu), karena jus susu (sari susu) yang diperoleh setelah mengekspresikan tanaman tersebut [
2Masoodi, M.H., Ahmad, B., Mir, S.R., Zargar, B.A. & Tabasum, N.. (2011). Portulaca oleraceae L. A Review. Journal of Pharmacy Research. 4(9). 3044-3048. Retireved from https://www.researchgate.net/publication/215868713_Portulaca_oleraceae_L_A_Review
].
Sarjana Romawi Pliny the Elder (23-79 M) menggunakan portulaca untuk menyebut krokot biasa dan akhirnya Linneaus menggunakannya sebagai nama genus. Nama genusnya berasal dari bahasa Latin dan mengacu pada kualitas pembersihan beberapa spesies [
3Britton, Nathaniel Lord, & Brown, Addison. (1896). An Illustrated Flora of the Northern United States, Canada and the British Possessions from Newfoundland to the Parallel of the Southern Boundary of Virginia, and from the Atlantic Ocean Westward to the 102D Meridian (Vol. 2). New York: Charles Scribner’s Sons. https://www.biodiversitylibrary.org/page/47353033
].

Tanaman krokot (Portulaca oleracea) yang tumbuh subur di kala musim hujan tiba

Sementara itu, julukan khusus oleracea berasal dari bahasa Latin “holus, -er” (sayuran), merujuk pada penggunaan umum tanaman ini sebagai sayuran hijau [
4Ruff, R. D. (2003, July 06). Portulaca oleracea L. (F. Roberts, Ed.). Natural History of Orange County, California and Nearby Places. https://nathistoc.bio.uci.edu/Plants%20of%20Upper%20Newport%20Bay%20(Robert%20De%20Ruff)/Portulacaceae/Portulaca%20oleracea_l.htm
]. Menurut Intermountain Flora, tanaman ini memiliki "kandungan asam lemak omega-3 dan antioksidan tertinggi dari semua sayuran berdaun hijau," tetapi harus dikonsumsi dalam jumlah sedang karena "potensinya untuk mengakumulasi asam oksalat" [
5Colorado Rocky Mountain Wildflowers. (n.d.). https://www.swcoloradowildflowers.com/Yellow%20Enlarged%20Photo%20Pages/portulaca%20oleracea.htm. WILDFLOWERS, FERNS, & TREES of Colorado, New Mexico, Arizona, & Utah. Retrieved December 22, 2024, from https://www.swcoloradowildflowers.com/Yellow%20Enlarged%20Photo%20Pages/portulaca%20oleracea.htm
].
Nama ilmiah Portulaca oleracea diperkenalkan dan dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus I) [
6Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus I). Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. https://www.biodiversitylibrary.org/page/358012
], atau Sp. Pl. [Linnaeus] 1: 445 (1753).
Nama-nama umum dari Portulaca oleracea adalah common purslane (Inggris); portulakk (Norwegia); portlak (Swedia); Vihannesportulakka (Finlandia); haveportulak (Denmark); gelber Portulak, Burzelkraut (Jerman); postelein (Belanda); porcelane (Prancis); borzolaga, navadni tolščak, loraca (Spanyol); beldroega, bredo-fémea (Portugis); erba porcellana (Italia); 'arghiliim (Maroko); bilibsha (Tunisia); semiz otu (Turki); albaqala,  baqla hamqa (Arab); parappehn (Persia); lonica, louina, lonamla, loni (Sansekerta); mya-byit, myet-htauk (Myanmar); rau sam, ma hien, phjac bia, slom ca  (Vietnam); khuṇnāy tụ̄̀n s̄āy, phak bia yai (Thailand); gelang pasir, segan jantan, rumput beremi (Malaysia); krokot, gelang (Indonesia); alas diyes, golasiman, kolasiman, makabling (Tagalog); mǎ chǐ xiàn, wǔháng cǎo (China); suberihiyu (Jepang); soebileum (Korea); fique (Argentina); verdolaga común, verdolaga porquera (Honduras).
Tanaman krokot (Portulaca oleracea) termasuk dalam famili Portulacaceae yang hidup dalam siklus satu musim tumbuh. Tanaman ini berasal dari wilayah Mediterania dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Portulaca oleracea (krokot) merupakan tumbuhan semusim. Batangnya halus, kemerahan, dan sebagian bersujud. Daunnya oval berdaging berselang-seling, cenderung bergerombol di persendian dan ujung batang.
Bunganya kecil, berwarna kuning, dan memiliki lima kelopak berbentuk hati yang dapat muncul kapan saja sepanjang tahun. Bunga dapat ditemukan di gugusan daun di ujung batang dan hanya mekar sebentar di pagi hari.
Setelah berbunga, setiap bunga digantikan oleh kapsul biji. Kapsul akan terbelah, melepaskan biji berwarna cokelat tua hingga hampir hitam. Selain menyemai ulang, perbanyakan dapat dilakukan dengan meletakkan batang yang patah di tanah. Batang ini akan menghasilkan akar [
7North Carolina Extension Gardener Plant Toolbox. (n.d.). Portulaca oleracea. N.C. Cooperative Extension. Retrieved December 22, 2024, from https://plants.ces.ncsu.edu/plants/portulaca-oleracea/#:~:text=Common%20Purslane%20is%20an%20annual,appear%20any%20time%20of%20year.
].

Daun krokot (Portulaca oleracea) dan bakal calon bunga

Krokot (Portulaca oleracea) umumnya dianggap sebagai tanaman liar yang mengganggu tanaman utama lainnya. Namun dari perjalanan sejarah, krokot yang dapat dimakan merupakan pilihan utama karena telah dikonsumsi selama ratusan tahun dalam gastronomi tradisional dan ada bukti yang kuat tentang efeknya yang meningkatkan kesehatan.
Larry W. Mitich (1997) [
8Mitich, L.W. (1997). Common Purslane (Portulaca oleracea). Weed Technology, 11, 394 - 397. Retrieved from https://ucanr.edu/repository/fileaccess.cfm?article=167059&p=JHRWVI
] menjelaskan manfaat atau kegunaannya yang ia soroti selama ini dengan gamblang. Untuk konsumsi manusia, tanaman krokot muda yang sudah dibuang akarnya dimasak seperti bayam. Tanaman ini memiliki rasa yang enak, sedikit asam dengan tekstur yang agak berlendir. Karena sifat berlendirnya ini, batang mudanya digunakan untuk mengentalkan sup. 
Tanaman ini dapat dicampur dengan sayuran hijau lainnya. Batang dan daun muda yang segar dapat diasamkan dengan cuka dan gula. 
Karena krokot terkadang tumbuh subur di daerah terpencil, tanaman ini memiliki nilai sebagai makanan darurat. Dan karena kandungan airnya yang tinggi, tanaman ini dapat dimakan mentah untuk menghilangkan dahaga. Selain itu, tanaman ini dapat dipanen sepanjang musim panas.
Dahulu, penduduk asli Amerika dan Meksiko mengeringkan tanaman ini dalam jumlah besar dengan menebarkan batang mudanya di bawah terik matahari di atas atap. Kemudian, tanaman yang telah dikeringkan tersebut direndam dan direbus sebagai ramuan herbal. Biji krokot juga telah digunakan sebagai makanan, khususnya oleh penduduk asli Amerika. 
Tanaman yang sudah dewasa dapat diletakkan di atas batu datar atau kanvas untuk dikeringkan di bawah sinar matahari, atau dapat diletakkan di dalam karung kertas atau kain untuk dikeringkan. Kemudian bijinya dapat dikumpulkan, ditampi atau diayak, dan digiling menjadi tepung atau tepung.
Penggunaan tanaman ini sebagai sayur, rempah, dan obat telah dikenal sejak zaman Mesir kuno dan lazim di Inggris selama abad pertengahan. Menurut Azuka Okafor et. al. (2021) [
9Okafor, I. A., Nnamah, U. S., Ahiatrogah, S., Serwaa, D., & Nnaka, J. (2021). Reproductive toxicity potentials of methanolic extract of Portulaca oleracea in male rats: An experimental study. International journal of reproductive biomedicine, 19(3), 245–254. https://doi.org/10.18502/ijrm.v19i3.8572
], tanaman krokot (Portulaca oleracea) digunakan secara homeopati di Ghana untuk mengatasi jantung berdebar-debar.
 
Bunga krokot (Portulaca oleracea) yang kecil berwarna kuning

Di Nigeria, tanaman ini digunakan sebagai diuretik. Teh tanaman ini diminum di Trinidad sebagai obat cacing. Di beberapa daerah dekat Kota Benin (Nigeria), tanaman ini, bersama dengan bahan penyusun lainnya, diminum untuk meningkatkan fungsi reproduksi pria dan perkembangan janin pada wanita. 
Telah dilaporkan bahwa ekstrak air dan metanol Portulaca oleracea memiliki efek kontraktil, efek protektif pada jaringan saraf hipoksia, relaksan otot rangka, serta sifat nutrisi dan antioksidan. Portulaca oleracea juga dilaporkan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan di jaringan hati, ginjal, dan testis.
Catatan penggunaan tradisonal menunjukkan bahwa Portulaca oleracea (krokot) dapat digunakan secara luas untuk mengobati flu biasa, disentri, infeksi saluran kemih, batuk, infeksi mata, masalah kulit, penyakit ginekologi, dan penyakit anak-anak.
Dalam penelitian Kun Li et. al. (2024) [
10Li, K., Xia, T., Jiang, Y., Wang, N., Lai, L., Xu, S., Yue, X., & Xin, H. (2024). A review on ethnopharmacology, phytochemistry, pharmacology and potential uses of Portulaca oleracea L. Journal of ethnopharmacology, 319(Pt 2), 117211. https://doi.org/10.1016/j.jep.2023.117211
] diterangkan bahwa pengobatan tradisional Tiongkok percaya bahwa krokot memiliki efek meningkatkan penglihatan, menghilangkan qi jahat, menghilangkan dahaga, pembersihan, diuresis, hemostasis, mengatur qi, meningkatkan pertumbuhan rambut, detoksifikasi, dan menghindari qi epidemik. 
Investigasi fitokimia terkini telah menunjukkan bahwa Portulaca oleracea merupakan sumber flavonoid, homoisoflavonoid, alkaloid, asam organik, ester, lignan, terpenoid, katekolamin, sterol, dan serebrosida yang kaya. 
Ekstrak atau senyawa krokot telah menunjukkan banyak aktivitas biologis seperti antiinflamasi, imunomodulator, antimikroba, antivirus, antioksidan, antikanker, renoprotektif, hepatoprotektif, gastroprotektif, metabolik, relaksan otot, antiasma, dan antiosteoporosis. Asam lemak omega-3 yang signifikan, asam amino vital, mineral, dan vitamin yang ditemukan dalam krokot juga memberikan manfaat nutrisi. 
Tanaman krokot (Portulaca oleracea) memiliki banyak khasiat yang bermanfaat untuk kesehatan dan dapat disorot pada berbagai aspek. Berkat berbagai keunggulan krokot, tanaman ini mungkin memiliki potensi pemanfaatan yang luas dalam industri makanan dan farmasi serta peternakan. *** [221224]


logoblog

Thanks for reading Portulaca oleracea, Tanaman Krokot Yang Kegunaannya Perlu Disorot

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog