“Legenda Yunani mengatakan bahwa kubis tumbuh dari tempat keringat Zeus jatuh ke tanah.” –N.D. Mitchell (1976)
Lokasi kegiatan photovoice pertama di Desa Krebet yang diinisiasi dari Percik Salatiga yang tergabung dalam penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC), cukup menarik hati.
Pendopo Ponkesdes Krebet yang beralamatkan di Jalan Tugu Ireng, Dusun Krajan RT 15 RW 05 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang itu dikelilingi oleh areal persawahan yang menghijau. Sejauh mata memandang masih dimanjakan oleh tumbuhan yang menghijau yang membuat tenang di mata dan pikiran. Udaranya juga masih tergolong segar, meski sayup-sayup di sebelah barat terlihat cerobong asap Pabrik Gula (PG) Krebet.
Tepat di sebelah barat maupun utara dari Pendopo Ponkesdes Krebet, tanaman kubis milik Kepala Desa (Kades) Krebet Drs. Nurkholis, M.Si tumbuh dengan suburnya. Kubis itu ditanam berderet seakan-akan mengelilingi Pendopo Ponkesdes Krebet.
Kubis tersebut memiliki kepala yang terbentuk dari daun rapat, padat, dan bulat. Daunnya dibentuk menjadi kepala kubis yang khas, yang dapat bervariasi dalam bentuk, warna, dan tekstur daunnya.
Tanaman kubis milik Kades Krebet tersebut memiliki nama ilmiah Brassica oleracea var. capitata L. Asal usul nama genus ini tidak pasti. Diperkirakan dari nama kubis Celtic, bresic [
1Venturini, G. (n.d.). Brassica oleracea (M. Beltramini, Ed.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved December 22, 2024, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/brassica-oleracea/?lang=en
]. Sedangkan, julukan khusus oleracea berasal dari bahasa Latin “holus, -er” (sayuran), merujuk pada penggunaan umum tanaman ini sebagai sayuran hijau [2Ruff, R. D. (2003, July 06). Portulaca oleracea L. (F. Roberts, Ed.). Natural History of Orange County, California and Nearby Places. https://nathistoc.bio.uci.edu/Plants%20of%20Upper%20Newport%20Bay%20(Robert%20De%20Ruff)/Portulacaceae/Portulaca%20oleracea_l.htm
].Sementara itu, nama varietasnya capitata berasal dari bahasa Latin “capitatus, -a, -um” (kepala), mengacu pada tanaman tersebut yang memiliki atau membentuk kepala daun (having or forming a head) [
3Latin is Simple. (n.d.). capitatus/capitata/capitatum, AO. Latin is Simple. Retrieved December 23, 2024, from https://www.latin-is-simple.com/en/vocabulary/adjective/1875/
].Tanaman kubis (Brassica oleracea var. capitata) yang masih muda. Kepala kubisnya baru terlihat sedikit lapisannya dan belum padat rapat. |
Nama ilmiah ilmiah Brassica oleracea var. capitata diperkenalkan dan dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum: exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus II) [
4Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum: exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus II). Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. https://www.biodiversitylibrary.org/page/358580
], atau Sp. Pl. 2: 667 (1753).Selain nama ilmiah (scientific preferred name), Brassica oleracea var. capitata mempunyai nama-nama umum (common names): cabbage, head cabbage, oxheart cabbage, white cabbage (Inggris); vitkål, spetskaal (Swedia); Keräkaali (Finlandia); hovedkål (Denmark); Kopfkohl, Blaukraut, Spitzkohl, Weißkohl (Jerman); sluitkool (Belanda); cabus, chou cabus, chou pommé, chou potager (Prancis); col cerrada, col repollo, repollo (Spanyol); couve, repolho (Portugis); cavolo cappuccio (Italia); kaboċ (Malta); kapikam, kembukah (Sansekerta); repolyo (Tagalog); kubis, kol (Indonesia); lan cai, juan xin cai, ye cai, gan lan (China); kyabetsu, kanran (Jepang).
Tanaman kubis (Brassica oleracea var. capitata) termasuk dalam famili Brassicaceae (suku sawi-sawian), dan berasal dari pesisir timur Mediterania dan Baltik hingga Iran. Varietas capitata memiliki 4 bentuk: alba (kubis putih), rubra (kubis merah), sabauda (kubis savoy), dan acuta (kubis kerucut). Namun kubis yang ditanam Kades Krebet itu termasuk Brassica oleracea var. capitata f. alba.
Brassica oleracea var. capitata f. alba umumnya disebut sebagai kubis putih, yang merupakan sayuran yang dibudidayakan secara luas yang digunakan dalam sup, gado-gado, tahu acar, bakmi toprak Solo, lalapan, dan banyak hidangan lainnya. Tanaman ini dikenal karena kepala daunnya yang bulat dan kokoh, yang umumnya berwarna hijau pucat hingga putih.
Tanaman kubis (Brassica oleracea var. capitata) merupakan tanaman dwi-musiman berbatang pendek dan beruas-ruas. Akarnya tunggang dengan akar sampingnya sedikit tetapi dangkal. Daunnya lebar berbentuk bulat telur dan lunak, dan saling tumpang tindih membentuk kepala.
Pelepah daun kubis (Brassica oleracea var. capitata) |
Menurut teks-teks Sansekerta, seperti yang dikisahkan Stefan dan Ona (2020) [
5Ștefan, I.M.A. & Ona, A.D. (2020). Cabbage (Brassica oleracea L.). Overview of the Health Benefits and Therapeutical Uses. Hop and Medicinal Plants, 28(1-2), 150-169. https://doi.org/10.15835/hpm.v28i1-2.13994
], tanaman dari genus Brassica telah digunakan di India sejak 3.000 SM. Brassicaceae muncul di wilayah Turania Iran sebagai genus tropis-subtropis sekitar 37 juta tahun yang lalu (Eosen), sebagai wilayah leluhur keluarga tersebut.Lebih lanjut, Stefan dan Ona menjelaskan bahwa beberapa data menunjukkan bahwa kultivar kubis saat ini berasal dari spesies kubis liar Brassica yang tidak berbunga dan tumbuh di pesisir timur Mediterania dan Baltik. Beberapa perwakilan liar yang tumbuh secara alami di pesisir Laut Adriatik telah dideskripsikan sebagai stenoendemik.
Hal ini juga selaras dengan ujaran (quote) dari N.D. Mitchel, seorang peneliti di Department of Plant Biology, The University, Newcastle-upon-Tyne, yang berbunyi “Greek legend has it that the cabbage sprung from where Zeus’ sweat hit the ground” (Legenda Yunani mengatakan bahwa kubis tumbuh dari tempat keringat Zeus jatuh ke tanah) [
6Mabry, M. E., Turner-Hissong, S. D., Gallagher, E. Y., McAlvay, A. C., An, H., Edger, P. P., Moore, J. D., Pink, D. A. C., Teakle, G. R., Stevens, C. J., Barker, G., Labate, J., Fuller, D. Q., Allaby, R. G., Beissinger, T., Decker, J. E., Gore, M. A., & Pires, J. C. (2021). The Evolutionary History of Wild, Domesticated, and Feral Brassica oleracea (Brassicaceae). Molecular biology and evolution, 38(10), 4419–4434. https://doi.org/10.1093/molbev/msab183
].Di Indonesia, kubis mulai dikenal sejak Perang Dunia II dan ditanam di daerah pegunungan yang benihnya didatangkan pada masa Hindia Belanda. Kelangkaan benih impor dari Belanda menjadikan benih kubis didatangkan dari Taiwan yang kemudian disebarkan ke daerah Tawangmangu (Karanganyar), Kopeng, dan Ngablak di Salatiga serta di sepanjang jalur Kopeng-Wonosobo [
7Permadi, A. H dan S. Sastrosiswojo. (1993). Kubis. Lembang: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu.
].Brassica oleracea var. capitata (kubis), menurut Fahey (2002) [
8Fahey, J. W. (2002). BRASSICAS. In B. Caballero (Ed.), The Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition, Second Edition (pp. 606–615). Academic Press. https://doi.org/10.1016/B0-12-227055-X/00118-8
], telah telah dibudidayakan, dan bahkan dipuja, sebagai sayuran oleh orang Yunani kuno sejak 2600 tahun yang lalu, dan kubis juga memiliki sejarah panjang dalam penggunaan obat-obatan.Tanaman kubis yang terhampar di sawung, Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang |
Ada banyak referensi tentang penggunaannya untuk berbagai tujuan seperti pencegahan mabuk, sakit kepala, penyakit perut, dan bahkan kanker. Daun kubis telah lama digunakan sebagai tapal untuk dioleskan pada tumor, dan bahkan di zaman modern, kubis telah diteliti sebagai sarana untuk mencegah atau mengobati pembengkakan payudara pada ibu menyusui.
Ekstrak air kubis putih telah terbukti mampu mencegah peroksidasi lipid dan mengurangi produksi peroksida lipid. Ekstrak kubis juga bisa digunakan dalam pengobatan gangguan lambung atau mencegah tukak lambung, serta secara substansial menurunkan kadar glukosa darah. Penduduk asli wilayah Appalachia selatan di Amerika Serikat menggunakan kubis rebus atau goreng, jus kubis, dan asinan kubis dalam pengobatan gangguan perut dan usus bersih [
5Ștefan, I.M.A. & Ona, A.D. (2020). Cabbage (Brassica oleracea L.). Overview of the Health Benefits and Therapeutical Uses. Hop and Medicinal Plants, 28(1-2), 150-169. https://doi.org/10.15835/hpm.v28i1-2.13994
].Kubis (Brassica oleracea var. capitata) terutama yang putih atau kubis putih (white cabbage) merupakan sumber fitonutrien yang signifikan dalam makanan manusia [
9Šamec, D., Pavlović, I., & Salopek-Sondi, B. (2017). White cabbage (Brassica oleracea var. capitata f. alba): botanical, phytochemical and pharmacological overview. Phytochemistry Reviews, 16, 117-135. https://doi.org/10.1007/s11101-016-9454-4
]. Rani Ray et. al. (2021) [10Ray, L. R., Alam, M. S., Junaid, M., Ferdousy, S., Akter, R., Hosen, S. M. Z., & Mouri, N. J. (2021). Brassica oleracea var. capitata f. alba: A Review on its Botany, Traditional uses, Phytochemistry and Pharmacological Activities. Mini reviews in medicinal chemistry, 21(16), 2399–2417. https://doi.org/10.2174/1389557521666210111150036
] melaporkan bahwa sekitar 72 senyawa fitokimia terisolasi dari Brassica oleracea var. capitata telah dikumpulkan dari berbagai artikel, yang mencakup berbagai jenis senyawa seperti alkaloid, flavonoid, asam organik, glukosinolat, steroid, hidrokarbon, dan lain-lain. Ekstrak mentah dan fitokonstituen Brassica oleracea var. capitata memiliki berbagai efek farmakologis, termasuk antidiabetik, antikanker, antihipertensi, antikolesterolemia, antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, antiobesitas, antikoagulan, dan hepatoprotektif.
Berbagai olahan dari beberapa bagian tanaman - akar, pucuk, daun, dan seluruh tanaman digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, termasuk diabetes, kanker, lambung, radang, hipertensi, hiperkolesterolemia, bakteri, oksidasi, dan obesitas. *** [231224]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar