Kamis, Juli 31, 2025

Jejak Langkah Tim Jawa 4: Sepekan Menyusuri Rumah Tangga di Malang dan Batu

  Budiarto Eko Kusumo       Kamis, Juli 31, 2025
Setelah menuntaskan tugasnya di Blitar, Tim Jawa 4 dari Regional Economic Development Institute (REDI) tak berlama-lama beristirahat. Kamis (24/07), mereka langsung bergerak ke Kepanjen, Kabupaten Malang, basecamp baru untuk menjalankan misi berikutnya: mengumpulkan data penting untuk Survei Nasional "Mendengarkan Indonesia Tahap 2".
Tim ini terdiri dari empat personel tangguh: Agus Krisnanto, S.Sos. (Field Supervisor), Fisal Sugara, S.E. (Enumerator), Aisyah Ulfah Nurfajriyah, SKM (Enumerator), dan Arrum Nikita Ayu Ciptasari, A.Md.Keb. (Blood Tester). 
Begitu tiba di Sekretariat SMARThealth Kepanjen menjelang waktu dhuhur, tanpa menunda waktu, Agus segera menyambangi Dinas Kesehatan, Kesbangpol, dan Kantor Kelurahan Kepanjen untuk mengurus izin penelitian. Sementara itu, anggota tim lainnya berjibaku mengatur logistik yang cukup kompleks, terutama alat-alat kesehatan yang akan digunakan di lapangan.

Tim Jawa 4 sedang ikut Zoom pada Ahad (27/07) di Ruang Rapat Sekretariat SMARThealth Kepanjen

Survei dengan Segudang Tugas
Hari Jumat (25/07), setelah seluruh izin dikantongi, Tim Jawa 4 langsung terjun ke lapangan. Lokasi pertama adalah Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen. Ada 10 rumah tangga yang masuk dalam enumeration area (EA). Tugas mereka tidak sekadar wawancara biasa, tapi menyeluruh dan menyentuh berbagai aspek penting kehidupan rumah tangga.
Wawancara dimulai dengan Buku 1 (Induk), dilanjutkan dengan kuesioner Time Use - yang menggambarkan bagaimana setiap anggota rumah tangga mengalokasikan waktunya sehari sebelumnya. Lalu, untuk anak usia 5 hingga di bawah 18 tahun, dilakukan wawancara kognitif untuk menggali kapasitas kognisi dasar anak.
Selanjutnya, pekerjaan lapangan yang paling teknis dimulai: pengambilan sampel lingkungan. Mulai dari cat tembok rumah, debu di lantai, tanah di halaman rumah, hingga tanah di pinggir jalan terdekat. Semua dikumpulkan, diberi label, dan akan dianalisis di laboratorium Kemenkes untuk mendeteksi kontaminasi logam berat seperti timbal (Pb).
Di akhir proses, giliran sang bidan, Arrum, turun tangan. Dengan perlengkapan Leadcare II, ia melakukan tes darah untuk mengetahui kadar timbal dalam tubuh, terutama pada anak-anak. Prosedurnya diawali dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, lalu pengambilan darah di ujung jari. Hasilnya bisa menjadi indikator penting dalam menilai dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat.
Tak hanya itu, rumah tangga juga mendapatkan penghargaan berupa gift uang tunai, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan waktu yang mereka berikan. Tak ketinggalan, kader lokal yang mendampingi juga mendapat kompensasi, menunjukkan bahwa survei ini dijalankan dengan prinsip kolaboratif dan menghargai kontribusi semua pihak.

Blood tester sedang mengecek kadar timbal darah dengan menggunakan Blood Lead Test Kit leadcare II

Alat Canggih: Menyentuh Udara yang Tak Terlihat
Di Kabupaten Malang dan Kota Batu, sebagian EA terpilih juga dilengkapi dengan Qingping Air Quality Monitor - alat pemantau kualitas udara yang canggih. Perangkat ini mampu mengukur kadar CO2, debu halus (PM2.5), tingkat kebisingan, dan suhu. Di Malang, alat ini dipasang di Desa Karanganyar (Poncokusumo), sementara di Batu, alat ini disematkan di Desa Mojorejo dan Sidomulyo.
Pemasangannya dilakukan oleh enumerator atau Field Supervisor, lengkap dengan koneksi modem agar datanya bisa terus dipantau. Rumah tangga yang menjadi lokasi alat akan dipantau melalui survei telepon bulanan dan menerima subsidi sebesar Rp40.000 sebagai kompensasi biaya listrik dan internet.

Efisien, Padat, dan Terukur
Dalam satu desa, Tim Jawa 4 menyelesaikan tugasnya rata-rata dalam waktu 1,5 hari - dengan catatan proses perizinan dan identifikasi responden telah rampung. Pola kerja ini menggambarkan kombinasi antara efisiensi, kedisiplinan, dan koordinasi yang matang.

Mendengarkan, untuk Indonesia yang Lebih Baik
Survei ini bukanlah kegiatan biasa. Ini adalah bagian dari upaya REDI dan Bank Dunia Indonesia untuk mendengarkan langsung suara rakyat - tentang kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan mereka. Data yang dikumpulkan akan menjadi dasar penting untuk menyusun kebijakan dan mengevaluasi program-program pembangunan, agar lebih tepat sasaran dan berdampak nyata.
Tim Jawa 4 telah membuktikan bahwa pengumpulan data bukan hanya soal angka dan formulir, tetapi juga tentang kepekaan, ketelitian, dan kerja keras di balik layar. Di balik setiap pintu rumah yang mereka ketuk, tersimpan potensi data yang bisa mengubah arah kebijakan bangsa. *** [310725]


logoblog

Thanks for reading Jejak Langkah Tim Jawa 4: Sepekan Menyusuri Rumah Tangga di Malang dan Batu

Previous
« Prev Post

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh ......

    Alhamdulillaah .......

    Mmmuuuaaannntttaaappp pisan euy .....

    BalasHapus
  2. Luar biasa tugas enumerstor sbg ujung tombak utk mendapatkan data yg berkualitas...salam sukses selalu untuk orang lapangan...keep fighting

    BalasHapus

Sahabat Blog