Rabu, Agustus 20, 2025

Mencecap Bubur Bakar Claypot Teman Setia di Kota Malang

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Agustus 20, 2025
Pulang dari Kantor Imigrasi pada Selasa (19/08) sekitar pukul 09.53 WIB, saya singgah di Bubur Bakar Claypot Teman Setia yang beralamatkan di Jalan Soekarno-Hatta No. 37 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Lokasi tempat makan yang tengah ramai dibicarakan warga Malang ini berada di depan Almaz Fried Chicken, si ayam goreng khas Saudi.
Setelah sukses memikat selera para pelanggan di Surabaya, Teman Setia resmi membuka cabangnya di Malang pada 25 Februari 2025. Meski terbilang baru, kehadirannya langsung mencuri perhatian dan jadi salah satu destinasi kuliner wajib bagi warga maupun pelancong. 
Mengusung konsep kopitiam dengan sentuhan Melayu dan China, depot ini tampil dengan kesan hangat, sederhana, namun berkarakter. Yang paling menarik, Teman Setia buka 24 jam penuh setiap hari, membuatnya jadi pilihan ideal kapan pun rasa lapar datang menyerang. Tak hanya itu, seluruh menu yang disajikan 100% halal, sehingga bisa dinikmati semua kalangan dengan tenang dan nyaman.
Karena di sini, rasa nikmat datang dari kualitas, kehangatan, dan ketulusan. Ada empat menu utama yang menjadi andalan Teman Setia yakni Bubur Bakar Claypot, Bakmi, Misoa, dan Nasi Laksa.  Namun, pada kunjungan pagi itu, pilihan saya jatuh pada menu andalan mereka, yaitu Bubur Bakar Claypot Favorit.

Depot Bubur Bakar Claypot Teman Setia di Jalan Soekarno-Hatta No. 37 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang

Bubur dalam Claypot, Sarapan yang Tak Biasa
Ada dua jenis bubur bakar yang ditawarkan: Polos dan Favorit. Yang polos disajikan tanpa topping berlebih, mirip bubur ayam biasa namun dengan opsi kuah yang beragam. Sedangkan varian favorit, seperti yang saya pesan, hadir lengkap dengan aneka topping yang bisa dipilih sendiri.
Pilihan kuahnya sangat beragam dan tidak biasa: bening, lodeh, kuning kari, laksa, hingga tomyam. Saya memilih kuah kuning kari, dan memadukannya dengan empat topping: ayam suwir minyak bawang, ayam chasiu, kembang tahu telur, dan cakwe (janggelut) - kombinasi yang langsung membuat mata berbinar sebelum sendok pertama menyentuh bibir.
Tak ketinggalan, saya juga memesan lemon tea sereh sebagai pendamping sarapan. Minuman ini memadukan kesegaran jeruk lemon dengan hangat dan harum khas sereh, menciptakan sensasi relaksasi yang pas di pagi hari.

Sarapan di Depot Bubur Bakar Claypot Teman Setia Malang

Apa Itu Claypot?
Menurut laman Delighted Cooking, claypot adalah alat masak tradisional yang terbuat dari tanah liat. Awalnya digunakan dalam oven, namun kini juga lazim digunakan di atas kompor. Teknik masak ini memungkinkan bahan makanan tetap panas lebih lama dan menghasilkan aroma yang lebih meresap. Itulah kenapa bubur di Teman Setia terasa begitu menggoda sejak disajikan.
Saat sendok pertama menyentuh bubur dan masuk ke mulut, yang saya rasakan adalah kehangatan yang bukan sekadar dari suhu, tapi dari cita rasa yang kaya dan kompleks. Tekstur buburnya lembut, namun tetap memiliki "gigitan" dari beras yang dimasak dengan pas. 
Kuah kuning kari yang saya pilih memberikan sensasi gurih dan sedikit pedas yang membangkitkan selera. Topping-toppingnya? Tiap suapan seperti petualangan rasa: ayam suwir dengan harum minyak bawang, ayam chasiu yang sedikit manis dan kenyal, kembang tahu telur yang halus, dan cakwe renyah yang menyerap kuah dengan sempurna. Semua menyatu dalam harmoni yang memuaskan.
Lemon tea sereh yang saya teguk di sela-sela suapan menjadi penyeimbang sempurna. Rasa asam lemon dan aroma sereh mencuci lidah dan menyegarkan kembali, seolah mengajak saya untuk kembali menyendok bubur yang tinggal separuh.

Lemon Tea Sereh dan Bubur Bakar Claypot Teman Setia Favorit

Jejak Sejarah dalam Semangkuk Bubur
Bubur ini mungkin terlihat sederhana, tapi di baliknya ada sejarah panjang yang mengakar. Bubur ayam sebagai hidangan telah dikenal sejak masa Kaisar Qin Shi Huang atau yang dikenal sebagai “Kaisar Pertama” (Shi Huangdi) di Tiongkok pada tahun 238 SM. 
Dalam menghadapi musim kemarau panjang dan kekurangan pangan, sang Kaisar memerintahkan juru masaknya untuk memasak nasi hingga mengembang, menciptakan bubur sebagai solusi pangan yang lebih mengenyangkan dan ekonomis pada masa paceklik tersebut. Sejak saat itu, bubur menjadi bagian penting dalam kuliner Tiongkok.
Tradisi ini kemudian dibawa oleh para pedagang Tionghoa yang datang ke Nusantara sekitar abad ke-16. Mereka memperkenalkan bubur sebagai bagian dari budaya kuliner yang lambat laun diadaptasi oleh masyarakat lokal.
 Akulturasi itu melahirkan bubur ayam, yang kini menjadi salah satu ikon sarapan khas Indonesia. Versi-versi baru pun terus bermunculan, salah satunya adalah Bubur Bakar Claypot ala Teman Setia - bentuk inovatif yang tetap menghormati akar tradisinya.
Bubur Bakar Claypot ini bukan sekadar makanan. Ia adalah pengalaman, perpaduan antara sejarah, inovasi, dan kehangatan yang terasa di setiap suapan. Di Teman Setia, bukan cuma soal rasa yang memikat, tapi juga soal ketenangan hati saat menikmati makanan tanpa keraguan.
Bubur bisa jadi teman setia sepanjang hari. Teman Setia siap menyambut siapa saja yang ingin menjelajah rasa di Kota Malang. Sudah siap mencecap semangkuk kenangan dan kehangatan? *** [200825]


logoblog

Thanks for reading Mencecap Bubur Bakar Claypot Teman Setia di Kota Malang

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog