Kamis pagi (04/09) di parkiran Puskesmas Pakisaji tampak ramai. Beberapa kendaraan bermotor terparkir rapi, menunjukkan aktivitas yang mulai menggeliat. Saya datang untuk melakukan monitoring implementasi health coaching untuk kedua kalinya. Dari parkiran menuju Ruang Konsultasi dan Pengaduan, saya melewati sebuah taman kecil yang dikelilingi aneka tanaman hijau.
Langkah saya terhenti sejenak di bawah pohon pucuk merah (Syzygium myrtifolium). Mata saya tertuju pada sebuah tanaman epifit yang menempel anggun di batang pohon itu - anggrek sikat gigi (toothbrush orchid). Nama unik “sikat gigi” disematkan karena bentuk perbungaannya yang khas: deretan bunga mungil berwarna merah muda tersusun rapi ke satu arah, menyerupai bulu sikat gigi.
![]() |
| Bunga anggrek sikat gigi (Dendrobium secundum) |
Meski bunganya tidak mekar sepenuhnya, sekitar 50 kuntum bunga lilin tampak menghiasi tangkai panjangnya. Bentuknya yang unik dan cara tumbuhnya yang menempel di batang pohon, membuat anggrek ini tampil mencolok di antara tanaman lain. Sebuah keindahan kecil yang mungkin terlewatkan jika tidak memperhatikannya lebih saksama.
Tanaman anggrek sikat gigi memiliki nama ilmiah Dendrobium secundum (Blume) Lindl. ex Wall. Nama genus Dendrobium berasal dari bahasa Yunani dari gabungan kata “déndron” (pohon) dan “bios” (hidup), mengacu pada sifat epifitnya (hidup di pohon) [
1OrchidsInfo. (2022, May 24). Dendrobium | Orchids info. Orchids Info. https://orchidsinfo.eu/en/the-orchid/dendrobium/
].Sedangkan, julukan khusus secundum berasal dari kata sifat Latin “secundus” (kedua atau berikutnya), yang merujuk pada semua bunga yang tumbuh ke arah yang sama [
2Puccio, P. (n.d.). Dendrobium secundum (M. Beltramini, Trans.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved September 04, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/dendrobium-secundum/?lang=en
]. Sehingga, bunganya yang tumbuh rapat hanya pada satu sisi batang, mirip bulu sikat gigi.![]() |
| Daun anggrek sikat gigi (Dendrobium secundum) |
Spesies anggrek ini mula-mula dideskripsikan oleh botanis Belanda kelahiran Jerman Carl Ludwig von Blume (1796-1862) pada tahun 1825 sebagai Pedilonum secundum, dan dipublikasikan dalam Bijdragen tot de Flora van Nederlandsch Indië (7de Stuk) atau Bijdr. Fl. Ned. Ind. 7: 322 (1825).
Kemudian botanis Inggris John Lindley (1799-1865) memberi nama anggrek ini dengan Dendrobium secundum namun tidak mempertelakan dan tidak diterbitkan, lalu dokter dan botanis Denmark Nathaniel Wallich (1786-1854) melengkapi dengan pertelaan dan menerbitkannya pada tahun 1829 dalam Numerical List of Dried Specimens of Plants in the Museum of the Honl. East India Company, atau Numer. List [Wallich] no. 1996 (1829).
Selain nama ilmiah (scientific preferred name), Dendrobium secundum mempunyai nama-nama umum (common names): toothbrush orchid (Inggris); anggrek sikat gigi (Indonesia) [
3NParks | Dendrobium secundum. (n.d.). https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/5/8/5886
].![]() |
| Batang semu angrek sikat gigi (Dendrobium secundum) |
Tanaman anggrek sikat gigi (Dendrobium secundum) termasuk dalam famili Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan), dan spesies anggrek ini berasal dari Bangladesh hingga Malesia Barat & Tengah, termasuk asli dari Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi). Spesies ini merupakan epifit pseudobulbus dan tumbuh terutama di bioma tropis basah [
4Dendrobium secundum (Blume) Lindl. ex Wall. | Plants of the World Online | Kew Science. (n.d.). Plants of the World Online. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:628587-1
].Dendrobium secundum (anggrek sikat gigi) adalah anggrek epifit berbentuk tongkat dengan batang kokoh dan meruncing yang berdaun lonjong-lanset dan gugusan bunga harum berwarna merah muda hingga ungu yang tersusun di salah satu sisi batang. Spesies ini berasal dari hutan kering dan mekar dari akhir musim panas hingga akhir musim semi pada umbi semu dewasa yang tidak berdaun.
![]() |
| Tanaman angrek sikat gigi (Dendrobium secundum) di taman dekat parkiran Puskesmas Pakisaji di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang |
Dikutip dari laman Smithsonian Gardens Plant Explorer, anggrek sikat gigi (Dendrobium secundum) mempunyai kegunaan etnobotani. Serat kuning dari batangnya digunakan di Kepulauan Andaman untuk menghias anak panah untuk memanah ikan atau babi.
Selain itu, di Kepulauan Andaman, serat anggrek ini dirangkai dengan tulang dan dikenakan sebagai kalung atau ikat pinggang untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit.
Yu-Hu Wang (2021) [
5Wang Y. H. (2021). Traditional Uses and Pharmacologically Active Constituents of Dendrobium Plants for Dermatological Disorders: A Review. Natural products and bioprospecting, 11(5), 465–487. https://doi.org/10.1007/s13659-021-00305-0
] melaporkan bahwa lima senyawa diisolasi dari batang Dendrobium secundum yang dikumpulkan dari Thailand. 4,5,4ʹ-Trihydroxy-3,3ʹ-dimethoxybibenzyl (13; IC50 15,9 μM), moscatilin (9; IC50 5,1 μM), syringaresinol (122; IC50 11,4 μM), dan asam ferulat (111; IC50 37,5 μM) menunjukkan aktivitas penangkal radikal bebas DPPH atau antioksidan. DPPH adalah singkatan dari 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil, sebuah senyawa radikal bebas organik yang stabil dan berwarna ungu. *** [050925]





Tidak ada komentar:
Posting Komentar