Tepat di depan Kamar 115 The Golkonda Resorts & Spa, yang beralamat di Kompleks Sagar Mahal, Gandipet, Hyderabad, Telangana, India, berdiri deretan pohon nyamplung yang tertata rapi. Ada empat pohon yang ditanam berjajar dengan jarak beberapa meter satu sama lain. Kehadirannya memberi kesan teduh dan elegan, sekaligus menjadi elemen lanskap yang mencuri perhatian di area resor tersebut.
Pohon nyamplung memiliki morfologi yang khas dan mudah dikenali. Tajuknya rimbun, dengan batang berkayu berwarna cokelat dan berkulit kasar. Daunnya tunggal, berwarna hijau mengilap, berbentuk lonjong dengan tepi rata, tersusun bersilang berhadapan. Urat daunnya rapat dan jelas, menambah kesan estetis.
![]() |
| Buah nyamplung (Calophyllum inophyllum) |
Bunganya berupa bunga majemuk berwarna putih, harum, dan tersusun dalam bentuk tandan. Buahnya bulat, berwarna hijau saat muda dan berubah cokelat ketika tua, berisi biji keras yang dikenal sebagai penghasil minyak bernilai tinggi.
Masyarakat setempat yang bekerja di The Golkonda Resorts & Spa, yang umumnya menggunakan bahasa Telugu, mengenal pohon ini dengan sebutan naameru, ponna, atau punnaga. Di Indonesia, pohon nyamplung memiliki banyak nama lokal yang mencerminkan luasnya persebaran dan kedekatan masyarakat dengan tanaman ini, antara lain punaga (Minangkabau, Bali), nyamplung (Sunda, Jawa, Makassar), samplong dan camplong (Madura), mantau (Bima), pantar (Alor), kanaga (Dayak), dingkaran (Sulawesi), hatan (Ambon), serta fitako (Ternate).
![]() |
| Daun nyamplung (Calophyllum inophyllum) |
Secara ilmiah, pohon nyamplung dikenal dengan nama Calophyllum inophyllum L. Nama genus Calophyllum berasal dari bahasa Yunani, gabungan kata kalos yang berarti “indah” dan phyllon yang berarti “daun”, merujuk pada keelokan helaian daunnya. Julukan spesifik inophyllum juga berasal dari bahasa Yunani, dari kata is, inos (serat) dan phyllon (daun), yang mengacu pada urat daun yang rapat dan berserat halus [
1Puccio, P. (n.d.). Calophyllum inophyllu. Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved December 19, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/calophyllum-inophyllum-2/?lang=en
].Nama ilmiah ini pertama kali dipublikasikan oleh Carolus Linnaeus (1707–1778), botanis asal Swedia, pada tahun 1753 dalam karyanya yang monumental Species Plantarum (Tomus I). Selain nama binomial tersebut, Calophyllum inophyllum dikenal luas dengan berbagai nama umum di dunia, antara lain Alexandrian laurel, Indian-laurel, Borneo mahogany, mastwood (Inggris); tamanou (Swedia); Alexandrischer Lorbeer (Jerman); takamaka (Prancis); palo maria (Spanyol); loureiro de Alexandria (Portugis); albero di pannay (Italia); kamanu (Hawaii); dilo (Fiji); kamboja, nameru, panchakeshara, punnaga, purusha, tunga (Sansekerta), serta nyamplung di Indonesia.
![]() |
| Batang bagian bawah dari pohon nyamplung (Calophyllum inophyllum) |
Nyamplung termasuk dalam famili Calophyllaceae dan berasal dari bioma tropis basah yang membentang dari Afrika hingga Mikronesia, termasuk asli Indonesia juga. Spesies ini tumbuh baik di daerah terbuka, khususnya di sepanjang pantai berbatu dan berpasir, sering kali menjadi spesies dominan hingga ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan laut. Buahnya mampu mengapung dan tersebar luas melalui arus laut, menjadikannya tanaman pantai yang tangguh dan adaptif.
Dikutip dari Buletin Kebun Indrokilo Volume 4 Edisi Agustus 2022, nyamplung banyak dimanfaatkan sebagai tanaman penghijauan dan pelindung abrasi pantai. Kayunya digunakan untuk berbagai keperluan, seperti papan, perahu, peti, meja, perabot rumah tangga, hingga bantalan rel kereta api. Dalam pengobatan tradisional, rebusan kulit kayunya dimanfaatkan sebagai pembersih bagi wanita setelah melahirkan, untuk mengatasi keputihan, gangguan saluran kemih, reumatik, dan kudis. Bunganya kerap dijadikan campuran untuk mengharumkan minyak rambut.
![]() |
| Batang atas dan percabangan pohon nyamplung (Calophyllum inophyllum) |
Biji nyamplung yang baru dipanen biasanya dijemur hingga kering. Setelah kering, biji mudah dikupas dan bila dipres menghasilkan minyak nabati dalam jumlah besar, yang berpotensi digunakan sebagai bahan baku biodiesel.
Penelitian terbaru oleh Sahena Ferdosh (2024) melaporkan bahwa daun, batang, akar, buah, bunga, dan biji nyamplung mengandung fitokimia penting seperti flavonoid, kumarin, asam lemak, dan xanton. Senyawa-senyawa ini terbukti memiliki aktivitas biologis, antara lain sebagai agen penyembuhan luka, analgesik, antiinflamasi, anti penuaan, antiartritis, antikanker, antidiabetes, antimikroba, hingga anti-HIV. Potensi bioaktif tersebut dapat bervariasi tergantung pada bagian tanaman, teknik ekstraksi, dan asal geografisnya [
2Ferdosh, S. (2024). The Extraction of Bioactive Agents from Calophyllum inophyllum L., and Their Pharmacological Properties. Scientia Pharmaceutica, 92(1), 6. https://doi.org/10.3390/scipharm92010006
].![]() |
| Pohon nyamplung (Calophyllum inophyllum) di depan Kamar 115 The Golkonda Resorts & Spa, Hyderabad, India |
Lebih dari sekadar tanaman bernilai ekonomi dan medis, nyamplung juga sarat makna budaya. Studi etno-sosioantropologi mencatat adanya mitos yang berkembang di berbagai masyarakat, yang meyakini pohon ini sebagai tempat berdiamnya roh karena cabang-cabangnya yang rindang. Di wilayah Polinesia, sebelum masuknya agama Kristen, pohon nyamplung dianggap sakral dan ditanam di kawasan suci mereka [
3Ginigini, J., Lecellier, G. J., Nicolas, M., Nour, M., Hnawia, E., Lebouvier, N., Herbette, G., Lockhart, P., & Raharivelomanana, P. (2019). Chemodiversity of Calophyllum inophyllum L. oil bioactive components related to their specific geographical distribution in the South Pacific region. PeerJ, 7, e6896. https://doi.org/10.7717/peerj.6896
].Deretan pohon nyamplung di depan Kamar 115 The Golkonda Resorts & Spa, tempat peserta Third Annual Symposium dan Writing Workshop menginap, bukan hanya memperindah lanskap, tetapi juga menjadi pengingat akan kekayaan hayati tropis yang menyatukan nilai estetika, ekologi, ilmu pengetahuan, dan kearifan budaya dalam satu sosok pohon berdaun indah. *** [201225]






Tidak ada komentar:
Posting Komentar