Sabtu, Desember 20, 2025

Ensete superbum, Pisang Tebing yang Luar Biasa

  Budiarto Eko Kusumo       Sabtu, Desember 20, 2025
Selesai mengikuti Third Annual Symposium hari pertama pada Selasa (09/12) di Hyderabad, India, saya bersama Pak Tatang - sebutan akrab Ismiarta Aknuranda, S.T., M.Sc., Ph.D - memutuskan untuk berjalan-jalan santai mengelilingi lingkungan The Golkonda Resorts & Spa, tempat para peserta simposium menginap. Kawasan resor ini terasa begitu asri dan menenangkan, dengan udara sejuk dan segar yang membuat langkah kaki terasa ringan.
Ketika kami melintas di sisi barat daya kolam renang, pandangan saya tertuju pada sebuah tanaman pisang dengan penampilan yang tidak biasa. Batang semunya tampak besar dan kokoh, sementara daun-daunnya lebar dengan garis merah tua yang tegas pada tulang daunnya. 
Ciri morfologi tersebut tidak hanya mencolok, tetapi juga memberi nilai estetika yang kuat. Tak heran jika tanaman ini sering ditanam sebagai titik fokus di halaman rumput atau dalam kelompok kecil, menjadikannya sangat cocok sebagai elemen taman lanskap.
Tanaman pisang unik itu dikenal dengan nama ilmiah Ensete superbum (Roxb.) Cheesman. Nama genus Ensete berasal dari bahasa Amharik, sebutan lokal di Abyssinia atau Etiopia, yang awalnya merujuk pada Ensete ventricosum [
1Merriam-Webster. (n.d.). Ensete. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved December 19, 2025, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/ensete
].

Tanaman pisang tebing (Ensete superbum) yang tumbuh subur di taman The Golkonda Resorts & Spa, Hyderabad, Telangana, India

Sementara itu, epitet spesifik superbum berasal dari bahasa Latin "superbus, -a, -um" yang berarti “luar biasa” atau “megah” [
2Merriam-Webster. (n.d.). Superb. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved December 19, 2025, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/superb
], mencerminkan sosoknya yang kuat sekaligus kegunaannya yang istimewa, terutama sebagai tanaman yang toleran terhadap kondisi kering.
Secara historis, spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh botanis sekaligus dokter asal Skotlandia, William Roxburgh (1751–1815), pada tahun 1811 dengan nama Musa superba. Deskripsi tersebut dipublikasikan dalam karya monumental Plants of the Coast of Coromandel
Lebih dari satu abad kemudian, pada tahun 1947, botanis Inggris Ernest Entwistle Cheesman (1898–1983) - yang dikenal luas atas kontribusinya dalam studi perpisangan - merevisi klasifikasinya dan memindahkan spesies ini ke dalam genus Ensete, sehingga lahirlah nama Ensete superbum sebagaimana dikenal saat ini.
Selain nama binomialnya, Ensete superbum juga memiliki beragam nama umum yang mencerminkan persebaran dan kedekatannya dengan budaya lokal, antara lain cliff banana, rock banana, western hill banana, dan wild plantain dalam bahasa Inggris; jangli keda atau jungle kela dalam bahasa Hindi; bahuja dan bahubija dalam bahasa Sanskerta; kal-valai, kattu-valai, dan malai-valai dalam bahasa Tamil; adavi arati dalam bahasa Telugu; serta kluai pha di Thailand. 

Batang pisang tebing (Ensete superbum) yang myerupai botol dan cebol

Secara botani, Ensete superbum merupakan anggota famili Musaceae (pisang-pisangan) yang bertipe herba berbatang basah. Spesies ini berasal dari bioma tropis basah Anak Benua India, khususnya wilayah India Selatan, dan bersifat endemik di kawasan Ghat Barat, pegunungan Aravalli, serta perbukitan timur laut India. 
Tumbuhan ini tergolong herba tinggi, bersifat monokarpik (berbuah sekali seumur hidup), dan tidak membentuk stolon. Habitat alaminya adalah lereng-lereng berbatu dan celah-celah tebing, sesuai dengan julukan “pisang tebing” yang melekat padanya [
3Vasundharan, S. K., Jaishanker, R. N., Annamalai, A., & Sooraj, N. P. (2015). Ethnobotany and distribution status of Ensete superbum (roxb.) Cheesman in India: A geo-spatial review. Journal of Ayurvedic and Herbal Medicine, 1(2), 54–58. https://doi.org/10.31254/jahm.2015.1208
].
Di luar perannya sebagai tanaman hias, Ensete superbum memiliki reputasi panjang dalam tradisi etnomedisin. Berbagai komunitas di India, Ethiopia, Thailand, Myanmar, dan Vietnam telah lama memanfaatkan tanaman ini untuk keperluan pengobatan dan nutrisi. Beragam bagian tumbuhan - mulai dari buah, bunga, hingga batang semu - digunakan sebagai sayuran, sekaligus sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan.
Catatan etnobotani menunjukkan bahwa Ensete superbum digunakan untuk membantu penanganan beragam kondisi, seperti gangguan saluran kemih, masalah pencernaan, gangguan metabolik, hingga perawatan tradisional pascapersalinan. 
Penelitian oleh Neeraj Kumar Sethiya et al. (2019) [
4Vasundharan, S. K., Jaishanker, R. N., Annamalai, A., & Sooraj, N. P. (2015). Ethnobotany and distribution status of Ensete superbum (roxb.) Cheesman in India: A geo-spatial review. Journal of Ayurvedic and Herbal Medicine, 1(2), 54–58. https://doi.org/10.31254/jahm.2015.1208
] bahkan melaporkan pemanfaatannya di berbagai wilayah dunia untuk spektrum penyakit yang sangat luas, mulai dari masalah infeksi, gangguan pernapasan, keluhan pencernaan, hingga kondisi inflamasi.

Pelepah daun pisang tebing (Ensete superbum) dengan semburat warna merah

Dari sisi ilmiah, berbagai senyawa fitokimia bioaktif telah berhasil diidentifikasi dari spesies ini, antara lain ester triterpenoid, proantosianidin, pelargonidin, alkaloid β-karbolin, serta sejumlah fraksi aktif seperti VIDR-2T, VIDR-2GC, dan VIDR-2GD. 
Secara farmakologis, Ensete superbum dilaporkan tidak bersifat toksik (LD₅₀ = 3235,9 mg/kg) dan menunjukkan aktivitas antiurolitiatik, antidiabetik, antiinflamasi, antivirus, serta efek pada sistem kardiovaskular.
Dengan kombinasi antara nilai estetika, khasiat obat, dan potensi nutrisi, Ensete superbum dapat dipandang sebagai sumber yang sangat menjanjikan untuk pengembangan pengobatan herbal yang aman dan efektif, sekaligus sebagai bahan pangan alternatif bagi manusia dan hewan. Lebih dari itu, spesies ini juga memiliki makna religius tersendiri, khususnya dalam budaya Buddha, di mana ia kerap ditanam di sekitar biara sebagai simbol kedekatan dengan alam.
Pertemuan tak sengaja dengan pisang tebing di sudut resor Golkonda itu pun menjadi pengingat bahwa di balik keindahan lanskap tropis, sering tersembunyi kisah botani, budaya, dan ilmu pengetahuan yang begitu luar biasa - seperti makna yang tersirat dalam namanya: superbum. *** [201225]


logoblog

Thanks for reading Ensete superbum, Pisang Tebing yang Luar Biasa

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog