Minggu, November 07, 2021

Dua Hari Monitoring Tim F Di Kalimantan Barat Dalam SKP 2013

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, November 07, 2021
Sehari tengok kos sepulang dari monitoring Tim C di Pasaman Barat, Sumatera Barat, esok harinya saya diberangkatkan lagi oleh Kantor Regional Economic Development Institute (REDI) untuk melakukan monitoring ke Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Sabtu (13/07/2013) bakda Subuh, saya berangkat diantar Mohammad Suatip, staf REDI, menuju ke Bandara Juanda Surabaya dengan menggunakan sepeda motor. Pesawat yang saya tumpangi adalah Lion Air dengan kode penerbangan JT 691.
Pesawat lepas landas dari Bandara Juanda pada pukul 07.45 WIB dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta Jakarta pukul 09.15 WIB. Di Jakarta, saya transit selama 3 jam 35 menit. Pesawat berikutnya dengan kode penerbangan JT 684, take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 12.50 WIB dan landing di Bandara Supadio Pontianak pada pukul 14.20 WIB.

Papan nama SMPN 8 Kayan Hilir, Kabupaten Sintang (Foto: 14/07/2013)

Dari Bandara Supadio, saya naik ojek menuju ke Agen Bus Borneo Trans yang berada di Jalan Tanjung Pura No. 244 A Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak. Bus Borneo Trans dioperasikan oleh PT Borneo Trans Mandiri (BTM), yang merupakan salah satu perusahaan transportasi yang melayani penjualan tiket bus untuk keberangkatan Pontianak-Sintang.
Di agen itu menyediakan tempat istirahat gratis untuk sekadar berbaring di belakang penjualan tiket. Saya pun beristirahat di situ. Sore harinya numpang mandi, dan terus buka puasa dulu sambil cari perbekalan camilan untuk di dalam bus. Kebetulan di samping agen, ada Alfamart.

Bangunan SMPN 8 Kayan Hilir dari depan (Foto: 14/07/2013)

Bus berangkat pada pukul 18.30 WIB menuju Sintang dengan jarak tempuh sekitar 320 kilometer. Tiba di Sintang sekitar pukul 05.30 WIB pada Ahad (14/07/2013), dan dijemput oleh Lettu Agus Tricahyono, S.Sos., teman kuliah yang pada saat itu bertugas di Korem 121/Alambhana Wanawai (ABW) Sintang.
Di Asrama Perwira, saya numpang mandi. Kemudian saya minta tolong dicarikan sepeda motor untuk melakukan monitoring Tim F yang pada saat itu berada di Kayan Hilir. Akhirnya saya pakai sepeda motor salah satu temannya satu kompleks.

Editor SKP 2013 sedang buka gerbang SMPN 8 Kayan Hilir (Foto: 14/07/2013)

Setelah sepeda motor diantar ke Asrama Perwira, saya langsung berangkat menuju ke Tim F. Perjalanan dari Sintang menuju Kayan Hilir membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan istirahat di Taman Wisata Alam Bukit Kelam. Sampai di basecamp Tim F sekitar pukul 11.00 WIB.
Di sana, saya disambut oleh Tim F yang terdiri dari Fauzi Firdaus (Field Supervisor), Tri Welas Asih (Editor), dan tiga enumerator (Faqaidus Saukah, Aleks Somantri, Vice Admira). Kemudian briefing sebentar, terus melihat bangunan SMP Negeri 8 Kayan Hilir.
 
Halaman tengah SMPN 8 Kayan Hilir (Foto: 14/07/2013)

Sekolah ini berada di Desa Karya Baru, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Lokasi sekolah ini berjarak sekitar 15 kilometer dari ibu kota kecamatan (Desa Nanga Mau).
SMP Negeri 8 Kayan Hilir ini dibangun dengan partisipasi masyarakat menggunakan dana hibah dari Pemerintah Australia, AEPI-ESSP, melalui Program Pembangunan Unit Sekolah Baru Tahun Anggaran 2012.

Jalan menuju ke Kayan Hilir (Foto: 14/07/2013)

Bangunan sekolah yang menghadap ke arah barat ini cukup megah dan halamannya luas. Bangunan SMP Negeri 8 Kayan Hilir berada 50 meter dari simpang Karya Baru, atau sekitar 200 meter dari Kantor Desa Karya Baru.
SMP Negeri 8 Kayan Hilir memiliki 4 sekolah feeder, yaitu SD Negeri 20 Nanga Tikan (sekitar 10 kilometer), SD Negeri 17 Kelangau (sekitar 10 kilometer), SD Negeri Tertung Mau (sekitar 6 kilometer), dan SD Negeri 21 Landau Beringin (sekitar 9 kilometer).

Tim F berpose dengan guru SMPN 5 Belimbing, Kabupaten Melawi (Foto: 16/07/2013)

Di Kayan Hilir, Tim F tinggal menyelesaikan beberapa yang kurang saja dan mereka sudah persiapan untuk pindah ke Desa Belonsat, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi. Karena arahnya melewati Sintang, maka saya berpesan kepada Tim F untuk jemput saya ketika pindahan ke Kabupaten Melawi esok harinya.
Usai lihat bangunan SMP Negeri 8 Kayan Hilir, saya pun langsung berpamitan untuk balik ke Sintang. Sampai di Sintang sore hari, dan saya mengembalikan sepeda motor terus menginap di Asrama Perwira Korem 121/ABW.

Audiensi dengan Kepsek dan guru SMPN 5 Belimbing (Foto: 16/07/2013)

Malamnya baru bisa ngobrol banyak dengan teman kuliah yang menjadi tentara. Seakan bernostalgia ala obrolan waktu kuliah. Dia tinggal di Asrama Perwira sendirian, karena anak dan istrinya tinggal di Kota Solo.
Senin (15/07/2013) pagi, teman saya harus apel di Korem 121/ABW dan saya pun sekalian berpamitan karena nanti sekitar pukul 09.00 WIB akan dijemput Tim F. Sambil menunggu jemputan Tim F, waktu saya manfaatkan untuk mengunjungi Istana Almukarramah Kesultanan Sintang dan Masjid Jami’ Sultan Nata, yang jaraknya sekitar 2,8 kilometer dari Asrama Perwira Korem 121/ABW.

Halaman tengah SMPN 5 Belimbing (Foto: 16/07/2013)

Sekitar pukul 09.15 WIB jemputan sudah datang. Saya pun dijemput di sekitar Korem 121/ABW dan langsung naik mobil yang penuh dengan logistik Tim F. Perjalanan dari Sintang ke Desa Belonsat sekitar 4 jam.
Untuk menuju ke Desa Belonsat, rute yang harus dilalui adalah dari simpang Batu Nanta masuk ke dalam sekitar 7 kilometer melalui jalan tanah merah yang membelah perkebunan sawit. Jalan yang dilalui datar hingga di simpang Belonsat jalan mulai berbatu dan sedikit ada tanjakan.
Tiba di sana sekitar pukul 13.25 WIB. Atas bantuan guru SMP Negeri 5 Belimbing yang melobby Kepala Desa, basecampnya menempati bangunan Koperasi Unit Desa (KUD) Taruna Bumi. Barang yang tadi berada di mobil dipindahkan ke dalam basecamp.

Observasi ruang kelas (Foto: 16/07/2013)

Sore harinya, enumerator mulai mencicil mengunjungi responden rumah tangga untuk diwawancarai. Lokasinya cari yang dekat dengan basecamp dulu mengingat Tim F baru selesai pindahan. Sementara itu, Field Supervisor dan editor berusaha mengatur ruangan dan merapikan barang-barang. Saya pun ikut menginap semalam di basecamp Tim F di Desa Belonsat.
Esok harinya, Selasa (16/07/2013), saya mengikuti Tim F beraudiensi dan melakukan pengumpulan data di SMP Negeri 5 Belimbing. SMP Negeri 5 Belimbing mempunyai 5 sekolah feeder, yaitu SD Negeri 16 Belonsat (sekitar 500 meter), MIS Al Maarif 01 (sekitar 1 kilometer), SD Negeri 13 SP 3 Nobal (sekitar 10 kilometer), SD Negeri 19 SP 4 Nobal (sekitar 10 kilometer), dan SD Negeri 23 Sungai Beris (sekitar 8 kilometer).

Basecamp Tim F di Desa Belonsat di KUD Taruna Bumi (Foto: 16/07/2013)

Sama dengan SMP Negeri 8 Kayan Hilir, SMP Negeri 5 Belimbing ini juga dibangun dengan partisipasi masyarakat menggunakan dana hibah Pemerintah Australia. AEPI-ESSP, melalui Program Pembangunan Unit Sekolah Baru Tahun Anggaran 2012.
Di SMP Negeri 5 Belimbing, Tim F diterima oleh Kepala Sekolah beserta sejumlah guru. Selain berkenalan, Tim F juga melakukan pengumpulan data untuk kuesioner SSI di mana Kepala Sekolah dan guru menjadi key informant untuk pengisian kuesioner tersebut.
Selesai data collecting di SMP Negeri 5 Belimbing, Tim F kembali ke basecamp, dan saya pun berpamitan untuk melanjutkan langkah melakukan monitoring ke Tim G yang saat ini juga berada di Kabupaten Melawi dalam rangka Survey Konstruksi Pendidikan (SKP) 2013 atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan Performance Oversight & Monitoring Baseline Survey for The Evaluation of The Education Partnership-Component 1 (School Construction).
Dari basecamp, saya dicarikan ojek oleh Field Supervisor dengan bantuan dari pamong setempat. Ojeknya hanya dari basecamp hingga sampai jalan raya yang berjarak sekitar 7 kilometer dengan biaya Rp 300ribu. *** 


logoblog

Thanks for reading Dua Hari Monitoring Tim F Di Kalimantan Barat Dalam SKP 2013

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog