Tanpa ragu Rabi’ah berkata kepadanya, “Sesungguhnya engkau sangat mencintai dunia ini. Jika engkau tidak mencintai dunia tentu engkau tidak menyebut-nyebutnya berungkali seperti ini. Seorang pembelilah yang senantiasa mencela barang-barang yang hendak dibelinya. Jika engkau tidak merasa berkepentingan dengan dunia ini tentulah engkau tidak akan memuji-muji atau memburuk-burukkannya. Engkau menyebut-nyebut dunia ini seperti kata sebuah peribahasa, barang siapa mencintai sesuatu hal maka ia sering menyebut-nyebutnya.”
Sesaat kemudian, cendekia itu menyadari kebenaran ucapan Rabiah. “Orang yang mencintai Sang Kekasih, sesungguhnya tidak akan bingung tentang apa pun yang bakal diterimanya di dunia”, ujarnya dalam hati sambil membungkuk takzim penuh hormat pada Rabiah.
Source: Nuraini No.75 Th II, 13-19 Mei 2002, hal. 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar