Tiap orang yang ada di ruangan bersama kami mulai mengantuk dan akhirnya semua tertidur pulas. Maka aku berkata pada ayahku: “Dari semua orang yang tidur ini tidak ada seorang pun yang membuka matanya atau mengangkat kepalanya untuk berdoa. Seperti mati mereka semua itu.”
Ayahku menjawab: “Anakku tercinta, aku lebih senang engkau juga tertidur dan tidak berdoa daripada mengumpat.”
Sejak itu kata-kata ayah selalu terngiang pada benakku. Membenarkan diri sendiri adalah bahaya yang sering timbul pada orang yang berusaha maju dalam hidup doa dan menjadi semakin saleh.
Sumber:
• Tabloid Nuraini edisi 80 Tahun II tertanggal 17 – 23 Juni 2002 hal.25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar