a. Gaya hidup tidak sehat (rokok, alkohol, obesitas, kafein tinggi, stress berlebihan, kurang istirahat dan olahraga), polusi udara, air dan tanah serta radiasi.
b. Gangguan pada organ reproduksi: endometriosis, myoma, kista, kanker rahim, terjadinya infeksi baik oleh jamur, bakteri atau virus (TORCH, Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes Simplex Virus).
c. Gangguan penyakit lainnya: diabetes, hepatitis, hipertensi, hipotensi, penyakit autoimun, kelainan pada organ reproduksi, adanya penyumbatan pembuluh darah pada otan dan/atau organ reproduksi, serta kekurangan gizi.
Hal-hal di atas selain mengganggu pengeluaran hormon-hormon reproduksi (gonadotropin, LH, FSH, testosteron, estrogen) sehingga menghambat proses ovulasi, menyebabkan keguguran, cacat hingga kematian pada janin.
Tak kalah penting adalah meningkatkan status gizi ibu dimulai semenjak 3 bulan sebelum hamil hingga 1 tahun setelah melahirkan. Selain mampu mengurangi gangguan kehamilan, cacat dan keguguran, 18 minggu pertama merupakan masa penting dalam perkembangan otak janin dan kekurangannya tidak dapat digantikan oleh kecukupan gizi di akhir masa kehamilan atau setelah kelahiran. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar