Batang tanaman sawi pendek dan langsing. Ia mempunyai akar tunggang dengan banyak akar samping yang pendek. Ukuran kuntum bunganya kecil dengan warna kuning pucat spesifik. Bijinya berukuran kecil dan berwarna hitam kecokelatan serta terdapat dalam kedua sisi dinding sekat polong yang gemuk. Ada dua jenis sawi yang populer, yaitu sawi hijau dan sawi putih. Keduanya memiliki banyak manfaat yang tidak terduga.
Sawi ternyata mampu membantu mencegah osteoporosis karena kandungan vitamin K dalam sawi dapat mengatur protein tulang dan kalsium di dalam tulang. Kandungan kalsium pada sawi juga mampu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah diabetes mellitus. Sawi juga mengandung niasin yang berfungsi memperkecil proses aterosklerosis dan akhirnya menurunkan kemungkinan terjadinya serangan jantung. Sawi juga dapat menjaga kornea mata agar selalu sehat dengan adanya vitamin A membuat sel epitel akan mengeluarkan keratin, yaitu protein yang tidak larut dalam air.
Selain itu, kandungan asam folat dalam sawi berfungsi dalam proses sintesis nucleoprotein yang merupakan inti dari pembentukan dan produksi butir-butir darah merah normal dalam sumsum tulang yang dapat mencegah anemia. Kandungan vitamin E pada sawi dapat berfungsi sebagai antioksidan utama di dalam sel. The George Mateljan Foundation (2006) menggolongkan sawi dalam kategori “excellent” sebagai sumber vitamin E. Kebutuhan rata-rata vitamin E mencapai 10-12 miligram/hari. Selain itu, vitamin E, betakaroten dan vitamin C pada sawi sangat baik untuk mencegah kolesterol dan penyakit jantung. Ketiga zat tersebut sangat bermanfaat mencegah terjadinya oksidasi kolesterol LDL.
Walaupun begitu, peminat sawi cenderung lebih sedikit disbanding sayuran lain seperti bayam dan wortel. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar