Senin, Oktober 25, 2021

Piloting of Data Collection for PNPM Mandiri Revolving Loan Fund Capacity Building and Sustainability Pilot Project Impact Evaluation

  Budiarto Eko Kusumo       Senin, Oktober 25, 2021
Pada tahun 2008, Pemerintah Republik Indonesia (RI) meluncurkan program unggulan nasional yang bertajuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri). Tujuan keseluruhan dari PNPM adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan penguasaan tingkat lokal di Indonesia melalui penyediaan sumber daya investasi dalam menunjang proposal-proposal yang dikembangkan oleh masyarakat, dengan menggunakan proses perencanaan partisipatif. Bank Dunia (World Bank) adalah pemodal utama PNPM dan memberikan pengawasan dan dukungan terhadap proyek pelaksanaan program tersebut.
Sejak awal, PNPM Mandiri dan proyek pendahulunya (Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), telah memberikan pembiayaan pinjaman dana bergulir atau Revolving Loan Fund (RLF) untuk dikelola masyarakat. Pemberian pinjaman kepada usaha mikro, yang banyak dari usaha mikro tersebut dipimpin perempuan, guna mendukung peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja sebagai salah satu kegiatan pengentasan kemiskinan utama yang dibiayai oleh PNPM. Seperti data per September 2011, ukuran aset PNPM Pinjaman Dana Bergulir Pedesaan telah mencapai lebih dari Rp 6,6 triliun, dengan 440.000 debitur kelompok dan lebih dari 4 juta peminjam individu. Untuk PNPM RLF Perkotaan, per Desember 2011, ukuran aset telah mencapai lebih dari Rp 530 miliar, dengan 324.000 peminjam kelompok dan lebih dari 1,6 juta peminjam individu secara nasional. Sudah diakui oleh manajemen PNPM baik di dalam Pemerintah dan Bank Dunia bahwa PNPM Mandiri Pinjaman Dana Bergulir operasi dan struktur kelembagaan perlu berfokus pada penguatan operasinya dengan mengadopsi praktek-praktek keuangan mikro yang baik guna meningkatkan akses kredit bagi masyarakat miskin yang produktif.
Dalam merespon kondisi saat ini, PNPM Mandiri Pinjaman Dana Bergulir dan untuk mendukung inisiatif pemerintah Indonesia di bawah Operasi PNPM Mandiri Pinjaman Dana Bergulir, World Bank, dalam kerjasama erat dengan para pemangku kepentingan PNPM, telah memulai pelaksanaan proyek percontohan "Kapasitas dan Keberlanjutan Proyek PNPM Mandiri Pinjaman Dana Bergulir". Proyek ini bekerja dengan PNPM Pinjaman Dana Bergulir baik di pedesaan dan perkotaan, yang beroperasi di bawah kementerian pemerintah pusat yang berbeda (yaitu, masing-masing Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pekerjaan Umum) dan memiliki beberapa perbedaan dalam operasinya.
Secara umum, tujuan dari proyek percontohan ini adalah untuk membangun kemampuan manajemen dan kelembagaan keberlanjutan PNPM Pinjaman Dana Bergulir sehingga akses yang berkelanjutan untuk meningkatkan skala layanan keuangan dalam mengembangkan usaha mikro, dan untuk meningkatkan mata pencaharian di masyarakat sasaran PNPM.
Proyek percontohan dilaksanakan di empat provinsi: Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sasarannya adalah Unit Pengelola Kegiatan/Keuangan (UPK) dan pendukung operasi RLF seperti Fasilitator Kecamatan (FK), Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD), Tim Audit (BP-UPK) dan Tim Verifikasi (TV) dari Dana Pinjaman Bergulir di PNPM Mandiri Perdesaan.
Salah satu kegiatan di bawah proyek percontohan adalah melakukan evaluasi dampak untuk program percontohan ini di tingkat UPK dan klien RLF (penerima manfaat). Untuk tujuan ini, Bank Dunia berencana untuk menyewa sebuah perusahaan konsultan untuk melakukan pengumpulan data lapangan untuk baseline dan pengumpulan data pemantauan untuk memantau tingkat dampak dari proyek percontohan RLF PNPM Mandiri.
Pulang dari Aceh usai menjadi Qualitative Researcher Team Leader dalam Opportunities for Vulnerable Children Evaluation, esok harinya saya mendapat tugas dari Kantor Regional Economic Development Institute (REDI) untuk melakukan piloting di Kabupaten Nganjuk.
Piloting ini merupakan studi pendahuluan untuk mengevaluasi kelayakan, durasi, biaya, kelemahan, dan rancangan dari suatu penelitian, sebelum dilaksanakan sebagai proyek penelitian berskala penuh di empat provinsi (Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Timur).
Berangkat dari Kantor REDI bakda Jumatan (11/10/2013) dengan memakai mobil Kijang Innova warna hitam. Saya menyopiri rombongan dari REDI yang juga akan melakukan piloting, dan sampai di Nganjuk menjelang Maghrib. 
Awalnya, rombongan dari REDI menginap di Hotel Istana Nganjuk, sementara Clarita C. Kusharto dari World Bank tidur Hotel & Resto Nirwana Nganjuk yang berjarak sekitar 1 kilometer dari penginapan rombongan REDI.
Namun setelah melakukan turun lapangan piloting hari pertama pada Sabtu (12/10/2013) di Kecamatan Ngronggot, Tim Piloting REDI mendapat kunjungan Direktur REDI Indra Nur Fauzi. Kunjungan ini membawa berkah bagi Tim Piloting REDI, karena penginapannya pun dipindahkan ke Hotel Lotus Garden yang berada di Kediri.
Kebetulan wilayah pencacahan (wilcah) lebih dekat ke Hotel Lotus Garden Kediri ketimbang Hotel Istana Ngajuk. Dari Hotel Lotus Garden, wilcah hanya berjarak 18 kilometer melalui Jalan Raya Prambon-Kediri, sementara dari Hotel Istana jaraknya sekitar 27 kilometer.
Tim Piloting REDI bersama orang World Bank turun lapangan dari pagi hingga sore selama 2 hari, dan setelah 1 harinya digunakan untuk berdiskusi antara Tim Piloting REDI dan Clarita (World Bank). Selasa (15/10/2013) baru check out dari Hotel Lotus Garden dan Tim Piloting REDI pulang ke Surabaya.
Pada waktu berangkat, saya menyopiri mobil Kijang Innova milik Kantor REDI, pulangnya saya ikut mobil rental World Bank. Di dalam mobil tersebut, terkadang masih diselingin diskusi. Sejumlah pertanyaan masih kerap ditanyakan Clarita ke saya terkait piloting. Namun, kebetulan saya bisa menjelaskannya. *** [151013]


logoblog

Thanks for reading Piloting of Data Collection for PNPM Mandiri Revolving Loan Fund Capacity Building and Sustainability Pilot Project Impact Evaluation

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog